Share

33: Siapa Ashya

Abizar mengemasi barang-barangnya, Malik duduk di tepian ranjang. “Bagaimana di Indonesia, berapa tahun kamu hidup di sana apa menyenangkan?”

Abizar melirik saat Malik bertanya. Abizar manggut-manggut, “cukup membosankan. Tapi bisa dikatakan menyenangkan jika pembantuku tidak libur.”

Dahi Malik mengerut. “Jadi yang menyenangkan di tanah sana hanya pembantumu?”

“Yap,” Abizar mengangguk. Abizar balik bertanya, “bagaimana Amerika? Tiga bulan kamu di sini setelah lima tahun di sana, kata Abi kelakuan kamu meresahkan.”

Malik tertawa mendengarnya. “Di sana aku merasakan kebebasan. Tak ada yang mengekangku atau mengatur-ngaturku lagi. Benar-benar luar biasa, aku bisa menjadi diri sendiri tanpa harus dikendalikan siapapun lagi. Berbeda sekali dengan di sini. Si Omar terus mengatur-ngaturku. Aku seperti anak gadis yang dijaga ketat oleh ayahnya agar tidak diganggu pria manapun.”

Mendeng

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status