Share

54: Hendrik, Bayu, Samuel

“Kenapa kamu memberitahunya?” Mawar terdengar marah, mata wanita itu memerah. Dimas terlihat malas, tidak ditanggapinya sang Kakak dia sibuk memasukkan kripik ke dalam mulut. “Dimas!” Mawar membentak, satu tetes air mata membasahi ujung irisnya.

Dimas menghela napas, sambil mengulum jari yang asin karena bumbu dia membalas, “katanya, uang hanya bisa dilawan dengan uang. Karena aku tidak memiliki uang, jadi aku serahkan saja kepada beliau—Tuan Abizar—yang beruang. Ini semua juga demi kamu, Kak. Mereka harus menerima ganjarannya.”

“Bagaimana kalau Tuan Abizar membunuh mereka? Kamu mau majikanku dipidana, hah!” Suara Mawar meninggi.

“Biarkan saja Hendrik, Bayu dan Samuel brengsek itu mati. Agar mereka juga merasakan bagaimana rasanya jadi kamu yang pernah berusaha bunuh diri karena nyaris diperkosa dan terus diteror oleh mereka. Kalau soal Tuan Abizar, aku yakin. Beliau memiliki lebih banyak uang untuk mengendalikan hukum agar tidak menahannya, kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status