Share

12. Menjengkelkan

“Aku pulang dengan Bunda saja, deh. Mumpung Bunda belum jauh.”

Aku membalikkan badan berniat pergi. Namun Riga dengan cepat menghampiriku. Menarik tanganku sampai badanku bertubrukan dengan dadanya.

“Jangan—“ cegahnya dengan wajah berada beberapa senti saja dariku.

Aku membeku, seperti habis tersiram air dingin.

“Nanti Bunda makin cerewet. Kamu pulang bareng Nara saja, ya,” kata Riga sembari mundur selangkah karena sadar kami terlalu dekat.

Mendengar nama Nara, bibirku auto tersenyum. Aku mengangguk tanda setuju.

Riga melakukan sesuatu lagi dengan interkomnya. Kali ini memanggil Nara.

“Nara, tolong ke ruanganku dulu, ya!”

Aku berharap Nara menjawab. Aku penasaran suara Nara di interkom bagaimana bunyinya. Tapi tidak, setelah bunyi BIP! Tak ada sahutan lagi. Riga seperti tahu, Nara tidak akan menjawab. Ia kembali ke berkas-berkasnya.

Tidak sampai semenit, Nara datang. Aku berjingkrak kegirangan saat Nara masuk da

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status