Share

Bab 130. Bertemu

last update Last Updated: 2025-08-14 18:05:41

Setelah mandi dan menikmati sarapan bersama, Arya dan Maudy berjalan menuju kamar Widya.

Saat mereka tiba di kamar, suster yang sejak tadi menjaga Widya tengah duduk di samping ranjang.

“Sus, sarapan dulu ya, kami jagain Mama sebentar...”

Suster itu mengangguk sopan, tersenyum kecil sebelum meninggalkan ruangan.

Arya melangkah mendekati ranjang, menatap Ibunya dengan penuh perhatian. Kemudian duduk di tepi tempat tidur dan meraih tangan Widya dan menggenggamnya.

“Mama ngerasa ada yang sakit, nggak?” Tanya Arya, matanya menelusuri wajah Widya.

Widya tersenyum kecil, wajahnya tampak lebih segar dari sebelumnya, “Enggak. Mama cuma merasa sakit waktu dipindahin kemarin. Tapi alhamdulillah, semalam Mama tidur nyenyak.” Ucapnya.

Arya tersenyum lega mendengar jawaban Ibunya, “Syukurlah kalau begitu, Ma...” Jawabnya, lalu melirik ke arah Maudy yang sejak tadi berdiri di samping.

Maudy kemudian naik ke ranjang dan duduk di sisi lain, mendekatkan diri pada Ibu mertuanya, sambil tersenyum hangat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 131. Takut

    “Assalamu'alaikum, Oma...” Ucap Maudy tersenyum lebar, menuntun Azzam ke dalam ruangan.Lampu kamar seakan menambah kehangatan, membuat sosok Azzam terlihat begitu menggemaskan. Dengan langkah kecil dan mata polos, bocah itu mendekat ke arah ranjang.Melihat cucunya untuk pertama kali, Widya terdiam sejenak, menahan napas. Azzam yang berdiri di depannya begitu mirip dengan Arya waktu kecil, mata besar yang sama, senyum yang menghangatkan, bahkan caranya berdiri terasa seperti potret hidup dari masa lalu yang tiba-tiba hadir di hadapannya.Air mata Widya tak terbendung Iagi. Setetes demi setetes mengalir di pipinya, “Dia... Dia cucu Mama?” bisiknya parau, seakan masih belum percaya.Arya mengangguk, “lya, Ma... Ini Azzam, anak Arya dan Maudy!!” Jawabnya lembut.Azzam menatap Widya sambil tersenyum malu-malu. Tanpa disuruh, ia mengulurkan tangannya yang kecil ke arah Widya.“Oma, tadi belum jawab salam Mama...” Ucap Azzam dengan polosnya mengingatkan.“Wa'alaikumsalam, maaf Oma lupa, sa

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 130. Bertemu

    Setelah mandi dan menikmati sarapan bersama, Arya dan Maudy berjalan menuju kamar Widya.Saat mereka tiba di kamar, suster yang sejak tadi menjaga Widya tengah duduk di samping ranjang.“Sus, sarapan dulu ya, kami jagain Mama sebentar...”Suster itu mengangguk sopan, tersenyum kecil sebelum meninggalkan ruangan.Arya melangkah mendekati ranjang, menatap Ibunya dengan penuh perhatian. Kemudian duduk di tepi tempat tidur dan meraih tangan Widya dan menggenggamnya.“Mama ngerasa ada yang sakit, nggak?” Tanya Arya, matanya menelusuri wajah Widya.Widya tersenyum kecil, wajahnya tampak lebih segar dari sebelumnya, “Enggak. Mama cuma merasa sakit waktu dipindahin kemarin. Tapi alhamdulillah, semalam Mama tidur nyenyak.” Ucapnya.Arya tersenyum lega mendengar jawaban Ibunya, “Syukurlah kalau begitu, Ma...” Jawabnya, lalu melirik ke arah Maudy yang sejak tadi berdiri di samping.Maudy kemudian naik ke ranjang dan duduk di sisi lain, mendekatkan diri pada Ibu mertuanya, sambil tersenyum hangat

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 129. Penjagaan Ketat!!

    Malam harinya,Arya dan Jason duduk di ruang tamu apartemen, suasana terasa serius namun tetap tenang. Secangkir kopi di meja depan mereka mengepul tipis, mengiringi pembicaraan yang tengah berlangsung.“Aku butuh bantuanmu, Jason!! Aku ingin kamu mencarikan beberapa pengawal yang bisa berjaga di lantai apartemen ini.” Ungkapnya serius.“Berapa banyak orang yang kamu butuhkan?”“Beberapa cukup, tapi mereka harus handal dan terpercaya! Aku juga berencana untuk menyewa beberapa kamar kosong di lantai yang sama, jadi mereka bisa istirahat di dekat sini. Selain itu, aku mau seluruh lantai ini dipasangi CCTV dan alat pendeteksi!” Jelas Arya lagi.“Kamu ingin memastikan keamanan Maudy dan Tante Widya ya?” Tanya Jason.Arya mengangguk, “Aku gak mau ambil risiko. Dengan situasi yang nggak menentu belakangan ini, aku harus pastikan semuanya aman!”Jason tersenyum tipis, menyadari betapa dalamnya perhatian Arya terhadap keluarga, “Jangan khawatir, aku akan atur semuanya. Pengawal yang terbaik,

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 128. Bergerak Cepat

    Setelah memastikan semuanya sudah siap, Dokter Amri berdiri tegak. “Baik, kita berangkat sekarang!! Tim medis kita sudah siap di helipad, kita akan membawa Bu Widya ke tempat yang aman!” Tegasnya.Maudy segera bangkit dari posisi berlututnya, lalu ikut mendorong kursi roda keluar dari kamar menuju lift.Langkah mereka cepat, dokter Amri berjalan di depan, memimpin perjalanan. Lorong rumah sakit yang sebelumnya sunyi kini terasa penuh tekanan, setiap langkah mereka diiringi oleh ketegangan.Mendekati lift, mereka berpapasan dengan beberapa staf yang sudah siap siaga di dekat pintu lift, mengamati sekitar dengan seksama. Ketika pintu lift terbuka, Dokter Amri memberi isyarat agar Widya didorong masuk terlebih dahulu. Maudy terus berada di samping Ibu mertuanya, tidak pernah melepaskan genggaman tangan Widya.Pintu lift tertutup perlahan, dan seketika suasana menjadi senyap. Lift bergerak naik ke arah atap, membawa mereka semakin dekat ke helipad dan semakin jauh dari bahaya yang menan

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 127. Panik

    “Papamu mana, Arya?? Apa kamu belum kasih tau kondisi Mama?” Tanya Widya, raut wajahnya sedih. Ada kekhawatiran yang muncul, membuat suasana yang tadinya hangat menjadi sedikit tegang.Arya dan Maudy saling berpandangan sejenak. Keduanya terdiam, tak tahu harus menjawab apa. Mereka memang belum memberi tahu Widya tentang kondisi sebenarnya.Arya merasa tidak mungkin menceritakan bahwa Rayendra saat ini berada di penjara dan telah menikah lagi dengan wanita lain. Hati Ibunya sudah cukup lelah, ia tak ingin menambah beban pikiran Widya lagi.Widya yang merasa keheningan itu, menghela napas dalam-dalam, seakan mulai memahami sesuatu. “Papamu... Udah nikah lagi, ya?” Tanyanya dengan suara yang bergetar. Matanya mulai berkaca-kaca, kesedihan yang selama ini ia tahan perlahan memuncak.Arya tercekat, tak mampu berkata apa-apa. Lidahnya terasa kelu, hatinya sakit melihat ibunya yang rapuh menangis. Ini adalah kelemahannya melihat orang yang ia cintai bersedih dan tidak mampu melakukan apa-ap

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 126. Terharu

    Pukul 15.30 wib,Arya pulang dari kantor dengan perasaan yang tidak menentu. Sebelum kembali ke rumah sakit, ia memutuskan untuk mengunjungi makam Jasmine.Langkahnya terasa berat ketika ia mendekati makam Jasmine. Di tangannya tergenggam setangkai bunga yang ia letakkan perlahan di atas nisan yang sudah mulai tertutup debu. Setelah itu, Arya duduk di hadapan makam itu dan mulai membaca tahlil, bibirnya bergerak perlahan mengiringi doa yang ia panjatkan untuk Almarhum istrinya.Setelah berdoa, Arya menatap nisan itu, seakan melihat bayangan Jasmine di depan matanya. Wajah almarhum istrinya yang dulu begitu dicintai kini hanya tersisa dalam ingatan.“Sebenarnya apa yang kamu sembunyikan dariku, Jasmine?” Gumamnya lirih. Matanya tak lepas dari nisan Jasmine, “Jika dari awal kamu tau keadaan Mama, kenapa kamu diam saja? Kenapa kamu lakukan ini padaku, Jasmine?”Arya menunduk, dan isak kecil mulai terdengar dari mulutnya. Rasa sakit yang tertahan selama ini pecah dalam tangis. Kembali ter

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status