Beranda / Rumah Tangga / Jerat Pesona Istri Simpanan / Bab 175. Konferensi Pers

Share

Bab 175. Konferensi Pers

Penulis: Dilla Maharia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-09 20:37:21

“Iya, Azzam ganteng banget. Papa yakin, semua orang yang lihat Azzam hari ini pasti iri karena Azzam tampak keren!” Puji Arya cepat.

Saat keluarga kecil itu sedang memberi pujian satu sama lain, Jason datang ponsel yang ada di tangannya. “Arya, semua media sudah siap. Ada lebih dari dua puluh outlet berita nasional dan beberapa dari luar kota.” Ucapnya memberitahu.

Arya menarik napas dalam, lalu menoleh pada Maudy, “Kamu tidak apa-apa kalau ikut kan, sayang?” Tanyanya memastikan.

“Aku percaya sama, Mas. Lakukan apa yang harus dilakukan.” Jawab Maudy, tanpa ragu.

°°

Tepat pukul sepuluh pagi, mereka akhirnya memulai perjalanan menuju kantor. Suasana di dalam mobil terasa tegang, meski Arya berusaha mencairkannya dengan senyum dan tatapan lembut. la menggenggam erat tangan Maudy yang duduk di sebelahnya, memberikan isyarat bahwa dirinya akan selalu ada di samping istrinya.

Maudy yang biasanya tampak kuat dan tenang, hari ini tampak berbeda. Matanya sesekali memandang keluar jendela, namu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 175. Konferensi Pers

    “Iya, Azzam ganteng banget. Papa yakin, semua orang yang lihat Azzam hari ini pasti iri karena Azzam tampak keren!” Puji Arya cepat.Saat keluarga kecil itu sedang memberi pujian satu sama lain, Jason datang ponsel yang ada di tangannya. “Arya, semua media sudah siap. Ada lebih dari dua puluh outlet berita nasional dan beberapa dari luar kota.” Ucapnya memberitahu.Arya menarik napas dalam, lalu menoleh pada Maudy, “Kamu tidak apa-apa kalau ikut kan, sayang?” Tanyanya memastikan.“Aku percaya sama, Mas. Lakukan apa yang harus dilakukan.” Jawab Maudy, tanpa ragu.°°Tepat pukul sepuluh pagi, mereka akhirnya memulai perjalanan menuju kantor. Suasana di dalam mobil terasa tegang, meski Arya berusaha mencairkannya dengan senyum dan tatapan lembut. la menggenggam erat tangan Maudy yang duduk di sebelahnya, memberikan isyarat bahwa dirinya akan selalu ada di samping istrinya.Maudy yang biasanya tampak kuat dan tenang, hari ini tampak berbeda. Matanya sesekali memandang keluar jendela, namu

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 174. Akan Membungkam

    Arya masuk ke kamar dengan pelan agar tidak mengejutkan istrinya. Ia menemukan Maudy sedang duduk di tepi tempat tidur, menatap lurus ke depan dengan wajah yang tampak sedikit lelah.“Sayang...” Panggil Arya, lalu duduk dan menggenggam tangan istrinya. “Kamu baik-baik aja, kan? Mas tau semua ini berat, tapi kita pasti bisa melewatinya.” Ujarnya, menenangkan Maudy.Maudy tersenyum tipis, matanya masih menyiratkan kegelisahan. “Aku gak apa-apa, Mas. Aku cuma khawatir sama Azzam. Azzam kan sensitif, aku takut dia dengar omongan orang dan jadi kepikiran.” Jawabnya.“Selama kalian tidak keluar rumah, maka akan tetap aman. Mas akan jelasin semuanya ke Azzam. Dia pintar, kok. Dia pasti ngerti kalau ini cuma fitnah. Lagipula, Mas tidak akan biarin siapa pun menyakiti kamu atau Azzam!!” Jelas Arya, meyakinkan istrinya.Maudy mengangguk, mencoba percaya pada kata-kata suaminya. Arya adalah pria yang selalu melindunginya, tapi tekanan dari luar terasa begitu besar, seolah-olah dunia menuduhnya a

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 173. Mengatur strategi

    Pagi itu, suasana di official store milik Maudy terasa sedikit berbeda. Biasanya, tempat itu selalu dipenuhi dengan obrolan ringan dan gelak tawa pekerja yang bersemangat, tetapi kali ini ada keheningan yang menyesakkan. Ketegangan tampak jelas di wajah setiap orang, meskipun mereka berusaha tetap sibuk dengan tugas masing-masing.Feby duduk di tengah ruangan rumahnya dengan laptop terbuka di depan. Wajahnya datar, tetapi jemarinya berhenti di atas keyboard saat matanya membaca notifikasi yang terus berdatangan. Pesan-pesan itu berisi cacian, tuduhan, bahkan ancaman.“Netizen zaman sekarang memang nggak ada kerjaannya,” Gerutunya kesal sambil memiringkan laptop ke arah Aditya yang duduk di sofa dekatnya. “Lihat nih, komentarnya pedas semua. Bahkan ada yang bilang usaha ini harus tutup karena pemiliknya, pelakor.”Aditya mengerutkan kening, dan mengambil laptop itu dari hadapan Feby, “Udah nggak usah dibaca, apalagi diladenin. Maudy kan udah bilang kemarin kalau hal kayak gini bakal te

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 172. Mencoba Mendekati

    Keesokan harinya...Berita tentang Arya dan Maudy menjadi topik utama di berbagai media online dan media sosial.Judul-judul sensasional seperti Skandal Perusahaan Besar, CEO Dirgantara Group dituduh Selingkuh, Jasmine Meninggal karena Depresi? Dan Maudy wanita perusak rumah tangga, diangkat menjadi ratu di hidup Arya, memenuhi linimasa.Netizen tak henti-hentinya melontarkan komentar pedas.“Wanita seperti Maudy ini memang nggak punya hati, ngambil suami orang tanpa peduli pada sesama wanita,” tulis seorang pengguna.“Arya Dirgantara ternyata tidak sebaik yang kita kira. Kasihan Jasmine meninggal karena depresi. Semoga karma datang untuk mereka,” tambah yang lain.Namun, di sisi lain, ada juga yang membela. “Tapi tidak ada bukti kalau berita ini benar. Bisa aja mereka dijebak. Jangan terlalu cepat menghakimi!”Meskipun ada yang netral, mayoritas komentar menyudutkan Maudy sebagai pelakor dan Arya sebagai suami yang kejam.Sedang di rumah besar milik Arya, saat ini pria itu sedang mem

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 171. Menjalankan

    Rayendra datang dengan senyuman lebar, di ikuti oleh dua karyawannya yang membawa beberapa piring makanan ke meja keluarga Arya.Aroma masakan hangat menguar, membuat Azzam berseru girang. “Wah, ini makanan apa, Opa? Harum banget!” Ucapnya dengan mata berbinar.“Kamu pasti suka, Nak. Opa buat spesial buat kalian,” Jawab Rayendra sambil menata makanan di atas meja. “Ini ayam bakar madu, sop buntut, dan jangan lupa nasi liwetnya. Semua ini favorit Papa dulu,” ujarnya sambil menatap Widya sekilas.Widya mengangguk tipis, namun wajahnya sedikit memerah, tak mampu menyembunyikan perasaan canggung yang masih tersisa.Arya hanya memperhatikan dengan pandangan penuh arti, sementara Maudy memilih untuk sibuk menyendokkan nasi untuk Azzam, mencoba mengalihkan perhatian.Setelah semuanya tersaji, Rayendra akhirnya duduk di samping Aira. la tersenyum hangat pada putrinya yang masih tampak sedikit kurang enak.“Aira, Papa sengaja bikin ini karena Papa ingat kamu dulu suka banget ayam bakar madu. M

  • Jerat Pesona Istri Simpanan    Bab 170. Rencana

    Malam yang cerah dengan bintang-bintang berkelip menghiasi langit, mengiringi perjalanan keluarga kecil Arya menuju sebuah restoran di pinggir kota.Widya duduk di kursi depan, sesekali melirik ke luar jendela dengan senyum di wajahnya. Sementara itu, di kursi belakang, Aira tampak sibuk bercanda dengan Azzam, bocah kecil yang tertawa renyah karena godaan tantenya.“Aduh, Tante jangan gitu, geli!” Azzam tertawa sambil berusaha melindungi perutnya dari jari-jari Aira yang jahil.“Biarin, kamu juga dari tadi jahilin tante mulu.” Jawab Aira.Maudy tersenyum melihat putranya bahagia, tangannya mengusap rambut Azzam yang mulai sedikit berantakan. Sesekali, matanya melirik ke arah Arya yang duduk di balik kemudi.Pria itu tampak tenang mengemudi, meski di dalam hatinya ada harapan agar malam ini berjalan lancar. Arya ingin Maudy benar-benar menikmati momen ini tanpa merasa kesal.“Restoran Papamu ramai nggak, Arya?” Tanya Widya.Arya tersenyum kecil, melirik ibunya sekilas sebelum kembali f

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status