Share

12. Si Bocah pintar

Rasanya Xadera ingin berteriak jika Arcala dan Ressi itu cocok, sama-sama datar, pendiam dan dingin. Bedanya, diamnya Ressi meneduhkan sedangkan diamnya Cala mengandung berbagai hal yang mampu membuat orang overthinking setengah mati.

"Saya sedang menuju sekolah nona muda, Pak."

"Kenapa kamu yang menjemput? Aku rasa aku tidak memberi perintah padamu untuk menjemput Valeri!"

Berdehem sejenak, Dera bersiap untuk bercerita. "Tadi sewaktu saya berada di butik, saya bertemu dengan Ressi ... ma-maksud saya Nyonya Ressi."

Cala terkejut namun dia berusaha menyamarkan keterkejutannya itu. "Lalu?"

"Nyonya mengatakan jika akan pergi ke dokter untuk memeriksakan kesehatannya dan meminta saya untuk menjemput Nona Valeri."

Cala mengangguk-angguk mengerti. Setelah sadar dengan kebodohannya dia segera menjawab Dera, "Baiklah lakukan apa pun yang diminta olehnya."

Tanpa tambahan kata-kata lagi, Cala mematikan sambungan teleponnya. Dera menghela nafas

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status