공유

Bab 7

작가: Jus Pir
Zola mengerutkan bibirnya dan tersenyum tipis, “Memangnya ekspresiku sangat penting? Kalau Tyara merasa nggak enak hati, kenapa dia telepon di jam segitu? Tapi karena dia sudah telepon, nggak perlu merasa bersalah. Apalagi kita sudah tandatangan surat cerai. Boleh dibilang kita sudah bercerai.”

Nada bicara Zola begitu tenang, sama sekali tidak ada penyesalan. Namun, sikap Zola yang seperti itu membuat wajah Boris menjadi muram. Padahal ini jelas-jelas hasil yang dia inginkan. Namun entah mengapa, ada perasaan yang tidak bisa dijelaskan di dalam hatinya. Meskipun hanya sedikit, tetap saja dia tidak bisa mengabaikan perasaan itu.

Boris menyipitkan mata dan berkata dengan nada tidak senang, “Zola, kalau kamu nggak senang karena aku suruh kamu antar baju ke sini, kamu marah saja padaku. Tapi Tyara belum sembuh, dia nggak boleh merasa sedih.”

Boris begitu menyayangi Tyara, tidak ingin Tyara menderita sedikit pun. Oleh karena, dia boleh membuat Zola sedih.

Mendapati suasana semakin mencekam, Tyara pun mengulurkan tangan dan menarik Boris, lalu berkata, “Boris, jangan begitu sama Zola. Semua salahku, aku seharusnya nggak menyusahkan Zola.”

Kemudian, Tyara menatap Zola dan berkata dengan tulus, “Zola, aku benar-benar minta maaf karena sudah merepotkan kamu.”

Zola hanya memasang raut wajah dingin, sama sekali tidak bermaksud menanggapi perkataan Tyara. Sorot matanya juga begitu dingin. Zola yang diam saja membuat Tyara tercengang sejenak.

Sekali lagi Zola mendapat kesempatan untuk melihat jelas isi hati Boris. Dia mengedipkan matanya pelan-pelan. Kemudian, dia menatap pria itu dan berkata, “Tentukan waktu untuk selesaikan prosedurnya.”

Boris mengerti yang dimaksud Zola. Dia spontan mengerutkan kening. Dia menatap tajam Zola dan berkata dengan dingin, “Hari Senin, pagi.”

Hari ini hari Sabtu, masih ada dua hari lagi. Zola bergumam pelan dan berkata, “Oke, kalau begitu aku nggak akan ganggu kalian lagi.”

Boris tidak berkata apa-apa, tapi raut wajahnya kelihatannya sangat tidak senang. Memangnya Zola salah bicara? Zola hanya bisa menertawakan dirinya sendiri dari dalam hati. Dia pun meninggalkan bangsal itu tanpa melihat ke belakang lagi.

Namun, Zola masih bisa mendengar suara Tyara yang berusaha menenangkan suasana, “Boris, cepat pergi jelaskan pada Zola. Ada apa-apa bicarakan baik-baik, jangan pakai emosi.”

Pria itu menjawab dengan acuh tak acuh, “Nggak ada yang perlu dijelaskan.”

Meskipun Boris berkata seperti itu, ekspresinya begitu dingin, tidak ada rasa senang sama sekali. Seperti ada sesuatu yang membuat hatinya menjadi sesak, sehingga membuatnya marah dan kesal. Dia sungguh tidak mengerti. Bagaimana orang yang selalu bersikap lembut bisa menjadi begitu keras kepala?

Begitu keluar dari bangsal, air mata Zola mengalir dari sudut matanya. Dia mengira dia sudah siap secara mental untuk menghadapi kejadian ini setelah Boris mengajukan cerai tadi malam. Namun, hatinya masih begitu sakit ketika melihat Boris dan Tyara bersama. Zola merasa seperti ada sesuatu yang menggerogoti hatinya hingga mati rasa.

Setelah meninggalkan rumah sakit, Zola kembali ke Bansan Mansion, rumahnya dan Boris. Rumah ini adalah hadiah pernikahan yang kakek Boris berikan pada mereka. Zola telah tinggal di sini sejak hari pertama pernikahannya. Ada banyak kenangan yang berakhir di rumah ini.

Setelah menyelesaikan proses perceraian, Zola harus pindah dari rumah ini. Oleh karena itu, dia harus mencari rumah terlebih dahulu. Bagaimanapun juga, Zola tidak disambut di rumah keluarga kandungnya sendiri.

Begitu teringat dengan keluarganya, Zola merasa harus memberitahukan tentang perceraiannya terlebih dahulu kepada mereka. Setelah berkemas-kemas, Zola pergi ke rumah keluarga kandungnya dengan mobil.

Setelah menikah, Zola jarang kembali ke rumah itu. Karena sejak awal dia tahu kalau ibu kandungnya tidak menyukainya.

Baru saja sampai di depan pintu, Zola mendengar seseorang di dalam rumah bertanya dengan nada khawatir, “Ma, dengar-dengar Tyara sudah sadar. Kak Boris selalu jaga dia setiap waktu. Kita benar-benar diam saja dan menunggu? Kalau sampai Tyara ingat ....”

“Selena, jangan pernah ungkit masalah itu lagi. Yang penting sekarang kamu belajar di Leonarto Group dan bersiap untuk ikut lomba desain yang akan datang.” Perempuan yang cantik dan lembut itu berkata dengan suara pelan. Kata-katanya penuh dengan kasih sayang dan perhatian.

Zola terkejut ketika mendengar nama Tyara dalam percakapan mereka. Namun, dia tidak mendengarkan percakapan mereka lagi. Dia langsung berjalan masuk ke dalam rumah.

“Mama, aku pulang,” kata Zola.

Zola melihat sang ibu yang sedang duduk di sofa. Lydia memiliki temperamen seorang perempuan bermartabat dan lembut. Alis dan matanya agak mirip dengan Zola.

Kedatangan Zola yang tiba-tiba membuat Lydia dan Selena yang duduk di sebelahnya tampak terkejut. Selena tersenyum tipis dan berkata, “Tumben kamu pulang? Kenapa diam-diam begitu? Kamu nggak lagi menguping pembicaraan aku dan Mama, kan?”
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 661

    Namun, karya desain bagus saja tidak cukup. Harus memiliki nuansa desain dan gaya yang unik juga agar dapat meninggalkan kesan yang mendalam sekali dilihat orang. Zola membantu revisi dan memberi mereka arah inspirasi baru. Draf desain saat ini sepenuhnya dipoles berulang kali, buat lagi, dipoles lagi.Zola sibuk sampai jam pulang kerja. Dia memeriksa ponselnya, berencana makan di luar bersama Jeni sebelum pulang. Sejak pindah kembali ke apartemen, si bibi belum pernah datang untuk menyiapkan makanan. Zola tidak ingin bertanya dulu. Sedangkan dia sendiri malas mau masak. Jadi dia memilih makan di luar.Namun, baru saja Zola dan Jeni masuk ke mobil dan hendak berangkat ke restoran, ponsel Zola tiba-tiba berdering. Telepon dari Boris.Zola memegang erat ponselnya dan tertegun sejenak, tidak langsung mengangkat telepon, lalu Jeni berkata, “Angkat saja.”Jeni langsung menepikan mobilnya dan menunggu Zola mengangkat telepon. Zola menekan tombol jawab, lalu suara Boris datang dari ujung tele

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 660

    “Memang medan perang, kan? Bahkan medan perang di dalam sana jauh lebih sulit untuk dihadapi daripada yang di luar,” goda Jeni.Zola tersenyum, lalu dia keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah. Akhir-akhir ini Jerico sedang memulihkan diri di rumah. Setelah mengetuk pintu, Zola membuka pintu dan masuk. Begitu melihat Zola, Jerico langsung bertanya, “Kenapa kamu datang ke sini?”Sikap dingin Jerico membuat Zola diam sejenak, tapi dia sudah terbiasa. Jadi, Zola merasa tidak apa-apa. Dia menatap ayahnya dan berkata, “Ada yang ingin aku tanyakan pada Papa.”Jerico melihatnya sekilas. “Mau tanya apa?”Zola mengerutkan bibirnya. Pada akhirnya, dia segera bertanya, “Aku ingin tanya soal Budi. Budi sudah jadi sekretaris Papa bertahun-tahun. Kenapa dia tiba-tiba berkhianat? Selama ini Papa selalu baik padanya. Apakah dia ada kesulitan atau rahasia yang nggak bisa dikatakan?”Begitu Zola selesai bicara, raut wajah Jerico langsung berubah. Dia memelototi Zola dengan tidak senang.“Zol

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 659

    Usai berkata, Boris berjalan keluar sambil berkata, “Aku panggil dokter dulu untuk periksa kamu. Nanti sudah boleh keluar dari rumah sakit.”Mata Zola mengikuti sosok Boris. Kata-kata Boris terulang-ulang terus di dalam otaknya. Dibandingkan Sandra yang cerdas, Zola lebih cocok menjadi istri Boris? Maksud Boris, Zola kurang cerdas?Zola yang sedang hamil sama sekali tidak menyadari kalau dirinya sedang melalui proses otak tidak bisa berpikir dengan cepat selama kehamilan. Setelah berpikir lama, dia masih tidak mengerti maksud Boris. Apakah Boris sedang memujinya? Namun, sepertinya itu tidak sepenuhnya memuji.Setelah melalui pemeriksaan, dokter memastikan Zola tidak apa-apa. Semuanya stabil. Dia pun dipulangkan. Boris yang mengantarnya kembali ke apartemen. Sepanjang perjalanan pulang, Zola dan Boris tidak bicara. Karena Boris menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengangkat telepon.Boris tampak sangat sibuk, tapi Boris tetap menemani Zola. Zola memperhatikan wajah Boris dari sam

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 658

    Zola juga tercengang. Sandra ingin memberi Boris saham? Dia semakin fokus memperhatikan Boris, tidak ingin melewatkan ekspresi apa pun di wajah pria itu. Apakah Boris akan terharu?“Kamu jangan salah paham. Aku nggak ingin lakukan apa pun. Ini bentuk ketulusanku. Kamu tahu, kelak aku akan ambil alih Gordi Group. Tapi aku tahu seberapa besar persaingan dalam dunia bisnis. Aku butuh penopang. Aku tahu kamu nggak ada perasaan apa pun padaku, juga nggak mungkin menikah denganku. Tapi aku butuh kerja sama jangka panjang dengan Morrison Group.”“Ini bukan masalah kecil. Aku belum bisa kasih jawaban.”“Kalau begitu, kamu pertimbangkan dulu.”Boris menutup telepon. Wajahnya tampak dingin. Zola tidak mendengar semua percakapan antara Boris dan Sandra, tapi Zola mendengar jelas setiap kata yang Boris ucapkan. Setelah panggilan telepon berakhir, Boris meletakkan ponselnya. Dia spontan melihat ke arah Zola. Tidak disangka, Zola sedang memperhatikannya. Saat mata keduanya bertemu, Zola sama sekali

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 657

    Zola menyadari kalau dirinya semakin tidak memahami Mahendra, bahkan boleh dibilang dia merasa seperti tidak pernah memahami pria itu sebelumnya. Apa tujuan Mahendra melakukan hal ini?Zola tidak bisa menemukan jawaban yang masuk akal. Jadi dia tidak menanggapi pertanyaan Boris. Suasana pun menjadi sunyi senyap. Sesaat kemudian, ponsel Boris berdering. Sandra yang meneleponnya.“Kamu nggak di kantor?”“Ada urusan?”“Iya, ada sedikit urusan. Soal proyek kerja sama. Aku baru saja dapat kabar, ada perusahaan real estate asing yang berencana datang ke Kota Binru untuk berinvestasi. Kalau kita bisa dapatkan kerja sama ini, itu akan sangat membantu untuk go public nanti. Jadi kamu mau pertimbangkan, nggak?”Meskipun Morrison Group merupakan sebuah perusahaan besar, sampai saat ini Morrison Group belum mendaftarkan diri ke bursa efek. Baik Boris maupun keluarganya tidak peduli dengan hal itu. Jika Morrison Group mau go public, pasti sudah go public sejak kepemimpinan Hartono. Namun nyatanya t

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 656

    Setiap kali memikirkan hal itu, Boris pasti berpikir kalau Zola ingin berpisah dengannya demi Mahendra. Akan tetapi, pesan Guntur terngiang kembali di benaknya. Sekarang Zola tidak boleh emosi, harus tetap dalam suasana hati yang baik. Sehingga kata-kata yang sudah sampai di ujung bibirnya akhirnya ditelan kembali.Zola menatap Boris, mengira pria itu ingin mengatakan sesuatu lagi. Jadi dia menatap Boris dalam diam. Kata-kata Boris barusan membuat Zola merasa hatinya seperti dicengkeram dengan erat hingga membuatnya sulit bernapas.Namun, beberapa saat berlalu. Boris tak kunjung bicara. Zola menatapnya dengan bingung dan berkata, “Mau ngomong apa ngomong saja.”Sikap Boris melembut, tidak sekeras tadi. Dia menatap Zola sambil berpikir keras. Kemudian, dia menanyakan keraguan yang selalu Boris sembunyikan di dalam hatinya.“Aku hanya mau tanya satu hal. Katakan padaku, apakah kamu pernah pacaran dengan Mahendra?”Zola mengerutkan kening, tampak semakin bingung. “Boris, sebenarnya apa ya

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status