Share

Jessica Cemburu

Keesokkan paginya ketika Jessica sudah berada di kantor, Moses meneleponnya. “Nanti sekitar jam 12 siang kujemput kamu di kantor. Aku mau mentraktir makan siang. Tadi ada telepon dari broker properti kantor lain mengajukan penawaran atas kavling tanah yang udah lama kupegang dan nggak laku-laku. Waktu kusampaikan harga yang diajukan calon pembeli pada pemilik tanah, dia kedengarannya senang sekali. Cuma menaikkan harga sedikit di atas penawaran yang diajukan. Feeling-ku tanah ini bakal laku hari ini,” kata laki-laki itu penuh percaya diri.

           

Jessica tersenyum lebar. Begitulah sahabatnya ini kalau bekerja. Sangat percaya diri. Namun firasatnya berkali-kali terbukti. Properti-properti yang lama tidak laku memang kadangkala terjual secara tak disangka-sangka.

           

“Traktirannya nunggu kalau udah transaksi a

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status