Share

Kepedihan Melani

Air mata mengalir membasahi pipinya yang mulus. “Jangan berpura-pura baik padaku,” cetusnya tajam. “Kalau kau tahu apa yang sebenarnya terjadi pada diriku, kau pasti akan menertawakanku!”

           

“Mel, aku berjanji takkan melakukannya,” kata Jessica bersungguh-sungguh. “Ayo kita pergi ke suatu tempat untuk bicara baik-baik. Mobilku akan membuntutimu dari belakang. Percayalah, aku akan membantumu sebisaku.”

           

“Mengapa kau mau melakukannya?” tanya Melani heran. “Bukankah kita bermusuhan?”

           

Lawan bicaranya meringis. “Aku tak pernah memusuhimu. Cuma keadaan yang membuat kita berada pada posisi yang berseberangan. Tapi sekarang Tante Wanda sudah tiada. Buat apa kita tetap berseteru?&

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status