Beranda / Romansa / Jiwa Kekasihku di Tubuh Suamiku / Bab 115. Aku Percaya Padamu

Share

Bab 115. Aku Percaya Padamu

Penulis: KiraYume
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-26 17:18:02

“Alana, itu gila!” suara Brian meninggi, tubuhnya condong ke depan, seolah ingin menghentikan kata-kata istrinya sebelum terlontar lebih jauh.

“Kalau kita yang memenangkan investasi itu, , Aku tak punya cukup uang pribadi untuk benar-benar melakukan investasi itu. Sementara aku juga nggak bisa menggunakan dana perusahaan untuk taruhan sebesar ini. Apalagi dengan Ayah yang sedang mengawasiku. Begitu aku lakukan, aku akan langsung disingkirkan. Itu bunuh diri.”

Alana tidak langsung menjawab. Ruangan penthouse mendadak terasa terlalu hening, hanya suara pendingin ruangan yang samar terdengar. Ketegangan menggantung, menekan dada mereka semua.

“Aku tahu,” kata Alana akhirnya, pelan namun tegas. Tangannya terlipat di pangkuan, jari-jarinya saling menggenggam erat, tapi matanya tetap menatap suaminya lurus, tak ada gentar di sana.

Brian terdiam. Rayhan di layar ikut menunduk sedikit, seakan merasakan beratnya keputusan yang akan keluar.

“Karena itu…” Alana menarik napas panjang, suaranya m
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Jiwa Kekasihku di Tubuh Suamiku   Bab 126. Anomali

    Rayhan menghela napas tipis, lalu kembali menunduk pada papan tulis. Spidolnya bergerak, menarik garis panjang ke bawah.“Lalu, datanglah Clarissa.” Suaranya tenang, tapi mengandung tekanan. Ia menunjuk layar tablet di meja, di mana video kesaksian Clarissa masih terbuka. “Leo melihatnya sebagai peluang. Dia memberinya rekaman yang sudah diedit… untuk mengubahnya menjadi senjata.”Ia menatap Alana dan Brian bergantian. “Tujuannya jelas: menghancurkan reputasi profesionalmu, Brian… dan menghancurkan Alana secara emosional pada saat yang sama.”Alana menyandarkan tubuh ke kursi. Ada bekas luka emosional yang berdenyut hanya dengan mendengar itu lagi. “Dan sekali lagi dia berhasil. aku benar-benar hancur saat itu.”Rayhan menambahkan coretan besar di papan: OPERASI CLARISSA. Dari sana, ia tarik panah ke dua sisi: BRIAN: REPUTASI dan ALANA: PSIKOLOGIS.“Namun, reaksi Brian yang diluar dugaan, mengubah segalanya. Rencananya untuk menghancurkan kalian, gagal. Dan ketika semua itu gagal,” la

  • Jiwa Kekasihku di Tubuh Suamiku   Bab 125. For Your Eyes Only

    “Aku, Clarissa Maxwell, ingin memberikan kesaksian mengenai keterlibatanku dalam serangkaian peristiwa yang melibatkan Leo Ravenshade.”Ia berhenti sebentar, menatap ke arah kameranya. Matanya penuh keteguhan, tanpa ada lagi keraguan.“Leo mendekatiku beberapa minggu lalu. Dia datang dengan narasi yang rapi, dengan cerita yang tampak masuk akal, tentang pernikahan tanpa cinta, tentang seorang pria bernama Brian yang terjebak. Dia memberiku potongan rekaman audio yang katanya menjadi bukti. Saat itu, aku mempercayainya.”Clarissa menghela napas pelan. Jemarinya yang terlipat di atas meja sedikit bergetar, tapi suaranya tetap stabil.“Tapi sekarang aku sadar, semua itu hanya kebohongan. Ia menjadikan aku sebagai pion, bagian dari permainan manipulasi yang lebih besar. Ia ingin aku percaya bahwa Alana Ravenshade adalah racun, padahal sesungguhnya dialah yang menyebarkan racun itu. Dan aku... tanpa sadar ikut berperan dalam melukainya.”Ia menunduk sebentar, membiarkan hening menelan ruan

  • Jiwa Kekasihku di Tubuh Suamiku   Bab 124. Menyelamatkan Diri

    Ruang rapat Maxwell Capital tenggelam dalam ketegangan yang hampir bisa disentuh. Semua mata tertuju pada Clarissa. Beberapa menunggu ledakan emosi, beberapa lain berharap ia akan menyerah. Namun wajah Clarissa justru berubah. Raut tegang yang tadi menguasai garis-garis wajahnya lenyap, digantikan ketenangan yang nyaris mengintimidasi.“Anda semua benar,” katanya, suaranya mantap dan jernih. Kalimat itu bergema di ruangan yang baru saja penuh desakan. Tidak ada nada defensif, tidak ada tanda panik. “Reputasi Maxwell Capital adalah yang utama. Tak ada apapun yang sepadan dengan itu. Kita tidak boleh membiarkan gosip tak berdasar ini merusak kepercayaan.”Beberapa anggota dewan saling bertukar pandang, terkejut mendengar pengakuan yang bukan pembelaan melainkan pengendalian. Mereka bersiap mendengar penyerahan diri, tetapi yang muncul adal

  • Jiwa Kekasihku di Tubuh Suamiku   Bab 123. Pilihan Mustahil

    Jantung Clarissa mencelos saat membaca artikel itu. Kata-kata yang tertulis seakan dirangkai dengan racun yang disamarkan sebagai analisis. Artikel itu tidak menyerangnya secara frontal, melainkan dengan gaya elegan penuh insinuasi. Fakta-fakta tentang pertemuan bisnisnya dipelintir, dipotong dari konteks, lalu digabungkan dengan gosip personal yang tak pernah ia bayangkan bisa keluar dari ruang privatnya. Di layar, dirinya tergambar sebagai wanita yang terobsesi, tidak profesional, CEO yang mempertaruhkan masa depan Maxwell Capital demi mengejar mantan kekasih.Tangannya yang berusaha menahan tablet itu bergetar. Clarissa menarik napas panjang, namun dadanya justru semakin sesak. Ia tahu cara kerja opini publik. Sekali narasi ini menempel, hampir mustahil untuk dilucuti.“Ini bukan sekadar gosip murahan,” gumamnya lirih, lebih kepada dirinya sendiri. “Ini eksekusi reputasi.”Asistennya masih berdiri di ambang pintu, ragu ingin bicara, namun takut menambah beban. “Nyonya Maxwell, tele

  • Jiwa Kekasihku di Tubuh Suamiku   Bab 122. Gosip Baru

    Hati nurani Clarissa akhirnya bicara dengan suara yang terlalu nyaring untuk diabaikan. Selama bertahun-tahun ia telah melatih dirinya untuk kebal, untuk tidak membiarkan rasa bersalah atau simpati menjadi beban. Namun kali ini berbeda. Ada sesuatu yang menusuknya terlalu dalam, sesuatu yang menuntut balasan.Ia berdiri di depan jendela suite yang menghadap Danau Jenewa. Air tenang membentang luas, seakan menertawakan kegaduhan di dalam hatinya. Clarissa menarik napas panjang. Ia tahu, jika ia memilih diam, ia akan selamat. Nama baiknya tetap terjaga, bisnisnya di Eropa tetap aman. Tetapi di balik semua itu, ada luka lain yang akan terus berdarah, luka pada harga dirinya sendiri.“Tidak,” gumamnya pelan, nyaris seperti doa. “Aku nggak akan dipermainkan siapa pun lagi.”Ia berbalik, langkahnya mantap menuju meja kerja. Tablet masih menampilkan dua berita dari Kaliandra, dua potongan cerita yang kini ia pahami sebagai kepingan dari permainan yang jauh lebih besar. Jemarinya berhenti di

  • Jiwa Kekasihku di Tubuh Suamiku   Bab 121. Benang Merah

    Suite hotel itu sunyi. Dari balik jendela lebar yang terbuka ke arah danau Jenewa, air berkilau memantulkan cahaya matahari pagi yang lembut. Clarissa Maxwell berdiri mematung, lengannya terlipat di depan dada. Permukaan danau tampak tenang, kontras dengan pikirannya yang kalut.Di meja marmer dekat tempat tidurnya, sebuah tablet menyala, menampilkan dua berita utama dari Kaliandra. Keduanya tampak tak berhubungan, namun Clarissa tahu ada benang merah yang menjahit erat keduanya.Berita pertama adalah laporan tentang kecelakaan mobil yang menimpa Alana Ravenshade. Judul besar berbunyi tegas,“Pengorbanan Seorang Suami: Brian Selamatkan Istrinya dari Maut.” Foto-foto dramatis menghiasi halaman. Salah satunya menampilkan mobil yang ringsek di tepi jalan, dengan api masih menjilat kap mesin. Dalam foto lain, tubuh Brian tampak ditopang oleh paramedis, wajahnya dipenuhi darah, tetapi tangannya tetap menggenggam erat tangan Alana.Clarissa menarik napas panjang, menelusuri ulang berita it

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status