Share

Amarah Hao Yu

“Tentu saja.”

Fengying berjalan mendekati meja kayu keci dan mengambil sesuatu dari sana. Lalu mendekati Jia Li kembali.

“Ini Pil ajaib, carilah kesempatan agar Hao Yu meminum pil ini. Ini akan membuktikan jika dia benar-benar anak kaisar siluman dan Dewi langit,” ucap Fengying sembari menyerahkan satu pil yang ditutup oleh kain hitam.

"Bukankan jika aku ikut dengannya aku juga akan mengetahui siapa dia sebenarnya? Dengan seberapa kuat dia bertarung dan.”

“Tidak Jia Li! Jika dia bisa bertarung, semua orang juga bisa bertarung, apalagi dia datang dari Sekte Pemburu Sekte,” ucap Fengying.

Jia Li menerima pil dari tangan Fengying karena kasihan melihat ayahnya itu terus memegang pil yang di sodorkan padanya, tapi tidak kunjung di terima.

“Ayah benar.”

“Jika Hao Yu memakan pil itu, ia akan menunjukkan siapa dirinya. Jadi jangan sia-siakan kesempatan ini.”

“Baik, Ayah.”

Pagi hari sekali, Hao Yu melanjutkan perjalanan bersama Jia Li setelah mereka sarapan bersama di rumah Tuan Fengying.

Hao Yu tersenyum sepanjang perjalanan karena ia ditemani gadis cantik. “Kamu sudah sering jalan sini?” tanya Hao Yu.

“Ya, lumayan,” jawab Jia Li.

Jia Li dengan sengaja membawa Hao Yu ke jalan yang rawan akan siluman dan iblis. Ia melakukan itu untuk mencari celah dan melihat bagaimana Hao Yu dapat menghadapi semuanya.

“Dia pemegang pedang Kaisar siluman,” teriak seseorang mengagetkan Hao Yu dan Jia Li.

Hao Yu langsung menoleh dan terbelalak kaget melihat seorang wanita yang kemarin berada di lembah sekte pemburu siluman. Wanita itu pula yang membuat Hao Yu untuk pertama kalinya menggunakan pedang Kaisar siluman.

“Kau,” ucap Hao Yu kaget.

Wanita itu sekarang membawa teman dua laki-laki. “Kita bertemu lagi Dewa Hakim,” ucap wanita Itu.

“Hati-hati, mereka siluman,” ujar Jia Li mencoba melindungi Hao Yu.

Sementara Hao Yu, tidak mengerti mengapa wanita itu memanggilnya sebagai Dewa hakim. Apa panggilan itu disematkan untuknya atau Jia Li.

“Heh wanita siluman, kau pikir aku tidak tahu jika kau juga siluman, seenaknya saja memanggilku iblis.”

“Tidak sadar diri,” ucap Jia Li, padahal memang mereka siluman.

Sementara Hao Yu terhenya kaget, Jia Li siluman. Apa benar Jia Li siluman?

Jia Li terlihat tidak nyaman ketika wanita itu menyebutnya dengan wanita siluman. Rencananya bisa gagal jika wanita itu terus bicara.

Jia Li mengeluarkan pedang yang ia bawa, ia siap menghajar wanita iblis itu saat ini juga.

“Tangkap dia,” perintah wanita itu pada kedua laki-laki yang ia bawa.

Sementara Hao Yu baru tersadar jika akan ada perkelahian antara Jia Li dan siluman-silumam itu.

“Jia Li,”panggil Hao Yu sembari memegang tangan Jia Li saat Jia Li akan maju.

“Lepaskan Hao Yu, mereka akan menangkap mu jika aku tidak menghajarnya.”

“Tapi kau.”

Jia Li menghempaskan tangan Hao Yu, ia dengan cepat mendekati wanita itu dan mulai bertarung dengan wanita siluman itu.

Sementara kedua pria yang diperintahkan untuk menangkap Hao Yu, dengan cepat mendekati Hao Yu. Hao Yu mencoba untuk tenang dengan nafas yang tidak teratur dan jantung bergemuruh hebat.

Baru kemarin ia kalah dengan perampok, kali ini harus menang dan terlihat keren di depan Jia Li. Akan sangat memalukan jika ia kalah.

“Eh tunggu-tunggu,” ucap Hao Yu membuat kedua pria itu menghentikan niatnya untuk menangkap Hao Yu.

Namun, mereka berdua mengelilingi Hao Yu. Pakaian mereka serba hitam dengan wajah aneh, gigi bertaring dan rambut gondrong. Wajah mereka juga jelek, hitam, mengerikan.

“Kalian tidak bisa melawan ku,” ucap Hao Yu.

“Kami tidak akan melawan mu, tapi akan menangkap mu,” ujar salah satu dari mereka dengan suara sangar.

Hao Yu pura-pura kaget mendengar suara mereka. Hao Yu melihat tangan mereka yang kukunya panjang-panjang, hitam lagi.

“Kuku kalian panjang sekali? Apa tidak pernah di bersihkan?” tanya Hao Yu membuat kedua siluman itu langsung melihat kukunya.

Melihat mereka lengah, Hao Yu segera menendang mereka berdua dengan cepat sampai mereka terjatuh.

“Ha-ha-ha. Sebelum kalian menangkap ku, kalian harus kalahkan aku dulu,” ujar Hao Yu sembari menginjak dengan keras salah satu dari mereka.

Setelahnya ia langsung mengubah satu lagi yang akan bangun. “Ternyata kalian siluman bodoh,” ujar Hao Yu terus bergantian menginjak dada mereka yang akan bangun, Hao Yu cepat-cepat menginjaknya lagi.

Sementara Jia Li terus menghajar wanita itu. “Jia Li, kau ternyata sudah lebih dulu mendapatkan Dewa Hakim,” ucap wanita yang saat ini beradu pedang dengan Jia Li.

“Apa yang kau katakan Fang Yin? Aku tidak mengerti,” jawab Jia Li.

“Jangan pura-pura tidak tahu Jia Li, aku yakin kau sudah mengetahui jika dia pemegang pedang Kaisar siluman, dia adalah keturunan Kaisar siluman dan Dewi langit. Dia ditakdirkan menjadi dewa hakim yang akan melindungi dunia bahkan menghancurkan dunia. Kau menginginkannya untuk berkultivasi untuk mendapatkan keadilan dan kekuasaan, ‘kan?”

“Omong kosong,” ucap Jia Li sembari kembali menghajar wanita itu.

Tidak ada yang kalah dan tidak ada yang mau mengalah. Sepertinya mereka saling mengenal, tapi tidak dekat sampai mereka bertarung demi mendapatkan Hao Yu.

“Kenapa kalian lemah sekali?” tanya Hao Yu sembari berjongkok dengan kaki menginjak dada salah satu dari mereka.

Tanpa Hao Yu sadari, salah satu dari mereka bangun dan mendekati Hao Yu. Menarik baju Hao Yu dari belakang dan melempar Hao Yu ke pohon Pinus.

“Aduh,” ucap Hao Yu.

“Hao Yu,” panggil Jia Li khawatir saat menyadari Hao Yu kalah.

Hao Yu yang mendengar suara Jia Li langsung membuka matanya dan mengangkat tangannya. “Aku tidak apa-apa, tidak apa-apa,” ujarnya meyakinkan jika dia tidak apa-apa.

“Hiaaa ....” Jia Li lengah, tidak menyadari serangan dari Fang Yin.

“Aaahhh,” Jia Li memegang dadanya yang terasa begitu sakit merasakan serangan mendadak Fang Yin.

“Jia Li,” panggil Hao Yu kaget melihat Jia Li kalah.

“Hiaa ....”

Kedua siluman itu kembali menyerang Hao Yu. Hao Yu memasang kuda-kuda, ia menatap tajam kedua siluman itu. Amarah dalam dirinya muncul Ketika menyadari Jia Li terluka.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status