Share

Bab 38 : Makam Isabel

Kami tiba di area pemakaman. Aku tahu tempat pemakamannya di sana karena melihat sebuah berita tentang pembunuhannya itu. Sampai di sana aku dan Rangga mencari-cari makamnya. Setelah menemukan nama Isabela, mataku langsung sembab. Aku terduduk di makam yang masih baru itu.

Aku berdoa di sana agar arwahnya diterima yang Maha Kuasa. Rangga ikut duduk sambil merangkulku dan menepuk-nepuk bahuku.

“Kamu nggak pernah cerita soal dia,” ucap Rangga padaku.

Aku diam saja.

“Semoga dia tenang di alam sana,” ucap Rangga mendoakannya.

Ya, Isabel adalah sahabat terbaikku sejak SMA. Kami berkenalan saat kami tengah melakukan kegiatan OSPEK di sekolah. Waktu itu aku sangat pemalu dan sering menyendiri karena tidak pede berkenalan dengan siswa dan siswi baru yang ada di sana. Isabel mendekatiku dan mengenalkan diri duluan padaku. Sejak itu kami akrab dan melakukan apapun sering berdua.

Bahkan kami pun kuliah di universitas yang sama. Dia sudah dianggap

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status