Share

Dia Tampan

Penulis: ZannaRa
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-06 15:19:57

Malam harinya, tepat di mana Lilac akan bertemu dengan seseorang yang dibicarakan oleh kedua orang tuanya.

Cyan dan Lime sudah lebih dulu sampai karena dari kantor langsung ke restoran yang sudah dipesan oleh Jade sebelumnya.

Lilac baru saja memarkirkan mobilnya, Ivory yang turun lebih dulu langsung masuk begitu saja karena mereka berdua terlambat.

“Bunda duluan kamu nyusul, Li! Awas kalau kabur kamu!” ancam Ivory dengan tangannya memberikan peringatan.

“Udah cantik begini masa mau kabur, Bun. Tenang aja, Lilac bentar lagi nyusul!”

Ivory langsung berlari kecil menuju restoran tersebut. Lilac yang sebenarnya sangat gugup saat ini hanya bisa menetralkan rasa itu.

“Wah...gila! Gak bisa kayak gini,” ucapnya sambil mengeluarkan ponsel dalam tasnya. Lilac mengirim pesan kepada Cyan.

“Kak, aku gugup sumpah!”

“Cepetan masuk! Orangnya udah nunggu kamu dari tadi, percaya sama kakak!”

“Oke sebentar!”

Kali ini Lilac membenarkan riasannya, mungkin saja rambut atau ada beberapa make up yang terhapus. Tidak boleh memalukan dikesan pertama.

“Gimana kalau udah om-om anjir!” gumamnya lagi.

Dengan percaya diri, Lilac langsung keluar dari mobil. Berjalan dengan santai, Lilac menggunakan mini dress berwarna hitam lengkap dengan ankle strap heels, Lilac sangat anggun dibuatnya.

“Selamat datang! Reservasi atas nama siapa, nona?” tanya pelayan dengan ramah.

“Jade Brown!”

“Baiklah, mari ikuti saya!”

“Terima kasih.”

Lilac mengikuti langkah pelayan pria yang kini membawanya ke dalam restoran dengan nuansa khas Eropa. Design yang elegan dan mewah. Lilac baru pertama kali datang ke restoran ini, mengingat dirinya tidak pernah mengadakan acara seperti pengusaha-pengusaha pada umumnya.

Tok!

Tok!

Tok!

“Masuk!” suara seseorang di dalam ruangan VVIP tersebut. Suara Jade terdengar oleh Lilac, hal pertama yang Lilac pikirkan adalah sosok pria yang akan disandingkan bersamanya.

“Apa itu suaranya?” gumamnya dalam hati.

Srak!

Klek!

“Silakan, Nona! Jika ada hal lain bisa panggil saya!”

“Terima kasih,” ucapnya tulus.

Begitu pintu tertutup, Lilac langsung menatap satu persatu orang yang ada di hadapannya. Kedua orang tuanya dan Cyan tersenyum begitu melihatnya masuk. Ada satu keluarga di sebelah keluarganya, sudah pasti itu keluarga pria yang akan dijodohkan dengannya.

“Apa itu orangnya?” ucap Lilac dalam hati.

Satu orang pria seumuran dengan Lime-ayahnya, dan seorang perempuan yang berbeda generasi. Sudah pasti itu istri dari pria yang duduk di sebelahnya. Dan seorang gadis berusia mungkin belasan tahun sedang tersenyum ke arahnya. Lalu, di mana pria yang akan dijodohkan dengannya?

“Lilac sini duduk sayang!”

Lilac mengangguk lalu berjalan menuju kursi kosong di samping Cyan. Tidak lupa dirinya memberi salam kepada Jade dan Azure.

“Selamat malam Om, Tante. Maaf, Lilac terlambat!” ucapnya dengan sopan.

“Tidak apa-apa sayang, jalanan kota jam segini memang cukup padat. Tunggu, yah! Biru lagi pergi ke toilet barusan!”

“Eh..., iya Tante!”

Setelah nyaman duduk, Lilac lebih banyak diam sambil memainkan tangannya tak tenang.

“Lilac, apa kegiatan kamu akhir-akhir ini?” tanya Jade.

“Lilac sibuk bikin komik aja, Om!”

Jade bingung dengan jawaban yang diberikan oleh Lilac. Namun, beberapa detik kemudian Cyan ikut menjelaskan pekerjaan adiknya itu.

“Lilac seorang penulis komik, Om. Dia juga terkadang bekerja untuk membuat beberapa design apa pun itu, asal dia mood dan mau mengerjakannya, Lilac punya prestasi di bidang itu,” jelas Cyan.

“Wah, kakak seorang author komik? Kalau boleh tahu, nama pena kakak apa?” itu suara Violet yang langsung semangat.

Saat Lilac hendak menjawab, seseorang baru saja kembali dari toilet. Semua mata langsung terpusat pada seorang pria tinggi dengan setelan kemeja berwarna biru muda dengan celana warna navy.

Jangan tanya Lilac seperti apa sekarang, dia seolah masuk ke dunia lain yang tidak dimengerti oleh orang sekelilingnya. Matanya tidak bisa berkedip sedikit pun, karena dirinya tidak mau melewatkan hal yang indah di hadapannya.

“Demi Dewa Neptunus aku gak salah lihat ini?” gumamnya pelan.

Tiba-tiba saja lamunannya tersadar ketika Cyan mencubit lengan Lilac cukup kencang.

“Aww..., Kak ngapain cubit-cubit? Sakit tau!” gerutu Lilac dengan nada seperti anak kecil.

“Li, lihat kondisi kalo mau terpesona bego, ih!” bisik Cyan pada Lilac.

Kemudian matanya langsung menatap semua orang yang kini menatapnya juga. Aneh? Memang dirinya selalu seperti itu kalau melihat pria tampan.

“Lilac sayang, kenalkan ini Xabiru Greyish Brown. Anak Tante yang kedua, ayo Biru kenalkan diri kamu sama Lilac!”

Mendengar kata “Anak Tante” Biru langsung berubah menjadi sendu, dirinya teringat dengan bundanya.

Biru menundukkan wajahnya sejenak, lalu dirinya langsung tersenyum ramah.

“Saya Xabiru, bisa panggil Biru atau Grey. Jangan panggil Brown, karena nama itu punya papah!”

Lilac terkekeh mendengar ucapan Biru yang menurutnya lucu. Ternyata pria tampan yang memiliki wajah tegas itu bisa bercanda juga.

“Aku Lilac Xabella, kalau nama panggilan terserah. Mau Li, Lilac, Bella juga boleh. Salam kenal Biru,” ucap Lilac sambil menjulurkan tangannya untuk bersalaman.

Karena posisi duduk di meja bundar ini Lilac duduk bersebelahan dengan Xabiru, itu sangat memudahkan mereka untuk saling bersalaman.

“Salam kenal juga Lilac,” balasnya dengan senyuman tulusnya.

Sebenarnya Biru dari segi wajah terlihat tegas dan cuek. Tapi, begitu berkenalan dan melihat senyuman maut itu, Lilac langsung membuang semua prasangka buruk tentang pria yang kini ada di sampingnya.

“Siapa pun tolong jangan bangunkan aku kalau ini memang mimpi!” Lagi-lagi Lilac masih belum percaya dengan perkenalan malam ini.

Setelah saling berkenalan, mereka langsung menyantap makan malam yang sudah disediakan koki profesional di restoran ini.

Beberapa kali Xabiru mencuri pandang ke arah Lilac. Sedangkan Lilac sangat tenang dengan makanan di hadapannya.

Cyan yang sejak tadi memperhatikan keduanya hanya bisa tersenyum geli melihat Lilac yang so cool dan tidak bar-bar seperti biasanya.

“Bisa stay cool juga ternyata!” bisik Cyan pada Lilac.

“Ssttt! Aku lagi menikmati makanan ini, jadi jangan ganggu!” ucapnya cukup pelan. Namun, masih bisa didengar oleh Xabiru.

“Lucu,” ucapnya dalam hati.

Tiba-tiba seseorang berbicara padanya dengan sangat antusias.

“Kak Lilac! Tadi kakak bilang kakak seorang author komik, nih manusia satu ini dia fans berat karya Purple Lime. Sampai merchandise sama kamar dia penuh dengan hiasan khas Purple Lime. Bahkan Kak Biru udah pesan tiket untuk fanmeet Minggu depan. Kakak kenal sama Purple Lime siapa tahu satu circle gitu?” tanya Violet sambil menunjuk ke arah Biru.

Lilac menatap ke arah Cyan, dirinya hanya bisa menatap heran ke arah Violet.

“Iya, kenal. Nanti kakak bilangin sama dia kalau kakak kamu fans beratnya!”

Mata Violet berbinar ketika mendengar jawaban yang sangat memuaskan dari Lilac. Perbincangan mereka berlangsung sebentar karena setelah makan, tujuan utama mereka bertemu malam ini langsung diutarakan oleh Jade.

“Biru, Lilac, kalian tahu alasan kami melakukan pertemuan dua keluarga ini bukan?” tanya Jade mulai serius.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Jodoh Dari Bunda    Bertemu Mantan

    “Maksudnya?”Lilac bukannya tidak paham dengan maksud pelayan yang kini sedang menatapnya. Namun, dirinya hanya ingin memastikan siapa tahu dia memang salah bicara atau hanya sekedar bercanda. “Peach!” panggil seseorang yang baru saja masuk.Deg!“Iya, Bu Putih!”“Tidak sopan kamu menilai seseorang yang bahkan kamu tidak mengenalnya! Ini peringatan terakhir dari saya, kalau Pak Biru tahu kamu bisa dipecat hari ini juga! Silakan keluar! Biar saya yang melanjutkan.”“Ma—maaf, Bu! Saya permisi!”Putih adalah asisten kepercayaan Emerald sebelumnya. Dirinya kini masih menjabat sebagai asisten. Namun, kini berganti atasan menjadi Xabiru. Biru menatap ke arah Peach yang baru saja keluar dari ruangan fitting, dengan tatapan tajamnya Biru tak berhenti menatap pegawai yang bisa dikatakan sudah senior di sini.“Kalau bukan pegawai lama, sudah pasti gue tendang hari ini juga!” ucap Biru yang masih bisa didengar oleh Peach.Mengingat memecat pegawai di perusahaannya memang harus ada pr

  • Jodoh Dari Bunda    Bukan Tipenya

    Kali ini Lilac akan mandi cepat, mengingat setengah jam lagi Biru akan segera tiba di rumahnya. Dirinya tidak mau membuat calon tunangannya itu menunggu lama.Sesuai predikat sebagai perempuan paling lama di kamar mandi, Lilac bisa juga dengan cepat mandi dan bersiap-siap.Contohnya kali ini, Lilac sudah siap dengan penampilannya. Celana bahan highwaist berwarna mocca dipadupadankan dengan kaos pendek berwarna coksu. Tubuhnya yang semampai sangat cocok dengan pakaiannya kali ini. Menurutnya, nanti di Greyish juga akan diganti dengan gaun yang sudah dipesankan oleh Biru. Lilac menyambar tas hitamnya dan tidak lupa jedai yang selalu menemani hari-harinya. Meskipun rambutnya digerai, tetap saja Lilac lebih nyaman mencepol dan mengunci rambutnya dengan jepitan jedai.“Maaf, Bi! Nunggu lama?” tanya Lilac saat menatap ke arah Biru yang sama menatapnya juga.“Aku baru sampe ini, tadi art kamu nyuruh aku ke atas, tapi aku tunggu di sini aja!”“Padahal gak apa-apa di atas juga ada rua

  • Jodoh Dari Bunda    Taman Bersamamu

    Lilac memilih berlari menuju pedagang makanan yang menyajikan makanan khas Jawa barat dan menyisakan rasa penasaran yang menggerayangi Biru saat ini.Semua jajanan yang tersedia sangat beragam, mulai dari cimol, cilok, batagor, baso tahu, seblak, cilung dan banyak lagi. Dan ini merupakan surga dunia bagi pencinta kuliner. Salah satunya Lilac, dirinya langsung memesan beberapa makanan yang menurutnya enak.“Jangan terlalu pedes, Li!” peringat Biru saat Lilac memilih beberapa makanan yang berbumbu merah.Tak mengindahkan peringatan dari Biru, Lilac tetap pada seleranya, selalu makanan pedas yang sangat nikmat.“Biru, di Jerman pasti gak ada makanan kayak gini, yah?”“Ada cuman beda rasanya dan itu cukup mahal kalau beli di sana!”“Pak, seblaknya jangan pake mie yah!” pinta Lilac pada pedagang itu. “Gimana rasanya tinggal di luar negeri sambil pegang perusahaan?” matanya kini kembali fokus ke arah Biru yang duduk di sampingnya.“Sulit tapi ada enaknya juga, terus aku gak ada waktu

  • Jodoh Dari Bunda    Kenyataannya...

    “Hah!”Lilac terdiam mendengar pertanyaan yang diberikan oleh Pink. Dirinya bukan orang jahat, dirinya bukan orang yang seperti kalian pikirkan. “Kalo Lo belum siap cerita sama kita gak apa-apa, kok!”Lilac yang merasa tidak enak pun, menatap wajah Pink dan Orange yang terlihat penasaran. “Gue bukannya belum siap, ini terlalu mendadak juga buat gue. Putusnya gue sama Genta, perjodohan gue yang bahkan gue gak bisa nolak sama sekali. Banyak hal yang terjadi sama gue baru-baru ini, termasuk ada hal yang harus kalian tahu juga.”“Jadi, Lo dijodohin? Terus Lo putus sama Genta gara-gara perjodohan ini?”Lilac akan menjelaskan semuanya, setelah dipikir-pikir tidak baik juga hal baik tidak segera diberitahu kepada sahabatnya. Dirinya ingin menceritakan semuanya saja, tidak enak ternyata harus bersembunyi dari sahabatnya seperti ini. Tentang reaksi dan komentar mereka masalah belakangan, yang terpenting dirinya bisa jujur tentang pertunangannya.“Nanti jam 8 kita makan malam bersama

  • Jodoh Dari Bunda    XaGrey

    Tiba-tiba saja ponselnya berdering. Lilac langsung melihat ke layar ponselnya, itu panggilan dari Biru. Sebelum mengangkat panggilan dari Biru, Lilac merebut kalung yang memang sedang digenggam oleh Pink.Srak!“Pemberian seseorang itu gak boleh dijual dan gak akan pernah gue jual!” ucap Lilac tegas. “Gue bercanda kali, Li!”Lilac menatap sebal Pink, dirinya langsung mengambil ponselnya yang berada di atas meja, karena takut Biru menunggunya lama.“Siapa Xabiru? Pacar Lo yang baru yah?” tanya Pink yang kebetulan melihat layar ponsel Lilac. “Rahasia!”Lilac langsung mengangkat panggilan itu segera.‘Halo, Bi!’‘Aku udah pindah hotel, sekarang lagi istirahat di balkon sama Sky.’‘Kamu langsung ke hotel barusan?’‘Iya, soalnya meeting sekitar dua jam lagi tepat di hotel ini juga. Nanti kalau udah di hotel kabarin aku!’‘Kayaknya bentar lagi, nunggu jemputan aja!’‘Mau aku jemput?’Lilac tampak bingung dengan penawaran Biru. ‘Kamu tunggu aja, lagian aku bareng sahabat ak

  • Jodoh Dari Bunda    Penasaran Atau Rasa Suka?

    “Li!”Lagi-lagi panggilan itu membuatnya membulatkan mata. Bahkan Lilac sampai menutup mulutnya tidak percaya. “Bi, biru!”“Hai, tolong tanda tangan di sini calon istri!” ucap Biru sambil menyodorkan komik cetak karya pertama Lilac.Lilac mengambil komik itu, sedangkan Biru menatap kagum tidak melewatkan sedikit pun yang ada di hadapannya kini. “Kamu cantik dengan dress ini!” “Bi, jangan buat aku salting di sini! Aku mau tanya sama kamu, kenapa gak ngomong sama aku?”“Soal apa?”“Soal kamu mau ke Bandung dan ikut fanmeet ini!”“Padahal waktu malam kita makan bersama, Violet ngomong soal aku yang bakal ikut fanmeet loh!” “Iya gitu! Aku yang gak fokus kayaknya, tapi tetap aja harusnya ngomong!” “Iya, iya maaf aku yang salah! Ini hadiah spesial dari aku, jangan lupa dipakai!”Setelah mendapat instruksi dari staf, Biru berpindah duduk. Lilac sesekali memperhatikan Biru yang sedang berinteraksi dengan Orange, Pink, dan Lavender.Selama acara berlangsung, Lilac terus menat

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status