Jodoh Dari Bunda

Jodoh Dari Bunda

Oleh:  ZannaRa  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
15Bab
463Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Lilac terpaksa menerima permintaan bundanya untuk menikah bersama seorang pria bernama Xabiru Greyish Brown, yang ternyata usia pria yang akan menjadi calon suaminya lebih muda darinya alias brondong. Awalnya Lilac tidak tahu alasan di balik perjodohan ini. Setelah mengetahuinya, Lilac yakin jika Xabiru sangat membutuhkannya untuk terus di sampingnya. Kenyataan lain terungkap setelah Lilac berkunjung ke kediaman keluarga Xabiru, kenyataan itu membuat Lilac semakin yakin Xabiru datang di saat yang tepat. Apa Lilac dan Xabiru akan bertahan dari berbagai godaan? Apa Lilac dan Xabiru bisa saling menerima? Kisah manis Xabiru dan Lilac, tentang takdir cinta yang tidak bisa diubah.

Lihat lebih banyak
Jodoh Dari Bunda Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
15 Bab
Penghianatan
Lilac tidak tahu takdir apa yang sedang dihadapinya saat ini. Sang bunda membawa kabar entah baik atau buruk baginya. Setelah pulang bersama Cyan kakaknya, Lilac mendapat kabar kalau dirinya akan segera dijodohkan karena surat wasiat yang ditulis oleh sahabat bundanya.“Percaya sama Bunda, Lilac! Xabiru pria yang baik dan sangat penyayang, kamu coba bertemu satu kali aja. Besok sore sama Kak Cyan, kita semua juga datang. Coba aja dulu, sayang!”Lilac menghela nafasnya berat. Baru saja dirinya mendapat kenyataan yang pahit, sekarang apa lagi yang akan menimpanya.“Kasih Lilac waktu, Bun! Lilac ke kamar dulu,” ucapnya yang langsung meninggalkan keberadaan bunda dan kakaknya.Cyan yang baru saja pulang bersama Lilac sangat mengerti dengan keadaan adiknya itu.“Kalian habis dari mana? Lilac pulang-pulang malah bete gitu, ada apa?” tanya Ivory memastikan.“Cyan gak ada hak buat menjelaskan, Bun. Biar nanti Lilac aja yang bilang sama bunda, yang pasti jangan ganggu dia dulu! Lagi mode galau
Baca selengkapnya
Amarah Lilac
Dengan langkah penuh amarah, Lilac kini berjalan sendirian menuju meja yang ditempati oleh Genta kekasihnya.“Habis kamu malam ini, Genta!” ucap Lilac langsung duduk di dekat meja kekasihnya.Awalnya Cyan berniat mengantar Lilac, namun Yellow menyarankan perempuan berusia 26 tahun itu melabrak kekasihnya sendiri. Jika ada hal-hal yang akan membahayakan, mereka berempat akan langsung menghampiri.Magenta kini sedang membicarakan hal sangat penting dengan Scarleta. Mereka sedang membicarakan dekorasi dan konsep pernikahan yang akan digunakan. Begitulah terdengar oleh Lilac.Genta belum menyadari keberadaan Lilac yang duduk di depan meja yang mereka tempati. Lilac yang menggunakan hoodie, tentu saja Genta tidak akan menyadarinya.“Gimana kalau kita pakai konsep di pinggir pantai. Kita resepsi di Bali aja, yank!” saran Scarleta sambil memperlihatkan sebuah foto pernikahan milik temannya.“Kalau hujan gimana? Lagi musim hujan gini mending kita pakai gedung aja. Masalah gedung biar nanti pa
Baca selengkapnya
Dia Tampan
Malam harinya, tepat di mana Lilac akan bertemu dengan seseorang yang dibicarakan oleh kedua orang tuanya.Cyan dan Lime sudah lebih dulu sampai karena dari kantor langsung ke restoran yang sudah dipesan oleh Jade sebelumnya.Lilac baru saja memarkirkan mobilnya, Ivory yang turun lebih dulu langsung masuk begitu saja karena mereka berdua terlambat.“Bunda duluan kamu nyusul, Li! Awas kalau kabur kamu!” ancam Ivory dengan tangannya memberikan peringatan.“Udah cantik begini masa mau kabur, Bun. Tenang aja, Lilac bentar lagi nyusul!”Ivory langsung berlari kecil menuju restoran tersebut. Lilac yang sebenarnya sangat gugup saat ini hanya bisa menetralkan rasa itu.“Wah...gila! Gak bisa kayak gini,” ucapnya sambil mengeluarkan ponsel dalam tasnya. Lilac mengirim pesan kepada Cyan.“Kak, aku gugup sumpah!”“Cepetan masuk! Orangnya udah nunggu kamu dari tadi, percaya sama kakak!”“Oke sebentar!”Kali ini Lilac membenarkan riasannya, mungkin saja rambut atau ada beberapa make up yang terhapu
Baca selengkapnya
Tidak Keberatan?
Xabiru tentu sudah tahu dengan pertemuan ini, begitu juga dengan Lilac. Namun, ada beberapa hal yang memang belum Lilac ketahui.“Perjodohan ini ada karena permintaan terakhir dari almarhum Emerald, bundanya Xabiru. Tapi, kami juga sebagai orang tua, tidak akan memaksa kalau kalian tidak bisa atau tidak berhasil,” jelas Ivory pada keduanya.Satu hal yang membuat Lilac terkejut, ibu kandung Xabiru sudah meninggal dunia. Dan fakta tentang alasan di balik perjodohan ini adalah permintaan terakhir beliau sebelum meninggal.Lilac menoleh ke arah Xabiru yang kini terlihat sendu ketika mendengar nama bundanya disebut. Karena demi kesejahteraan hati dan nurani Lilac, dirinya tidak bisa melihat seseorang bersedih seperti Xabiru sekarang.“Masa bodoh dengan harga diri, hati nurani ini tidak bisa diam begini,” ucapnya dalam hati.Entah malaikat mana yang mempengaruhinya, Lilac perlahan menggenggam tangan Xabiru yang sedang mengepal kuat.Kaget, tentu saja. Biru menunduk sejenak melihat ke arah t
Baca selengkapnya
Suara Yang Sama
“Li!”Mendengar namanya dipanggil, Lilac menatap ke arah seseorang yang kini masih menggenggam tangannya.“Mereka udah pada pulang, tinggal kita berdua!” ucap Biru langsung.Lilac langsung menghembuskan nafasnya lega, di saat seperti ini Lilac seolah mendengar suara mantannya itu. Suara mereka berdua sangat sama.“Ya udah biar nanti aku antar pulang kamu dulu,” tawar Lilac pada Biru.Dengan cepat Biru menggelengkan kepalanya tidak setuju.“Aku gampang, nanti bisa telepon temen. Mau pulang atau ke mana dulu?”“Emang mau temenin?”Biru mengangguk. Mereka berjalan berdampingan keluar dari restoran.“Mana kuncinya?” pinta Biru saat mereka sudah sampai di depan mobil berwarna kuning milik Lilac.Biru menatap kagum mobil milik calon tunangannya atau mungkin calon istrinya ini. Mobil berlogo “H” miring itu sangat unik. Berwarna kuning mencolok dengan modifikasi yang apik.“Kita mampir dulu ke Kafe temen aku, boleh?” tanya Biru sambil menjalankan mobil menuju jalanan kota.“Boleh, tapi aku ga
Baca selengkapnya
Masih Mencintainya?
Ternyata Lilac menolak panggilan itu. Tak lama ia mematikan ponselnya, lalu memasukkan ke dalam tas kecilnya.“Ada apa, Li?”“Biru, ada yang mau aku bicarakan sama kamu!”Bukannya menjawab pertanyaan Biru, Lilac malah ingin berbicara empat mata dengan Biru.Lilac perlu mempertanyakan beberapa hal dan dirinya juga perlu berbicara lebih banyak dengan Biru. Lilac sangat ingin mengenal lebih jauh tentang Biru. “Kalian ke ruangan gue aja!” titah Ocean.“Jangan macam-macam Lo, Bi!” “Gue gak kayak kalian yah! Cean gue pinjem dulu ruangan lo!”“Sip!” Biru menarik lengan Lilac menuju ruangan milik Ocean yang berada di lantai dua Kafe ini.Selama mereka berjalan bergandengan, mata semua orang tertuju kepada mereka berdua. Biru yang tampan bak pangeran ditambah Lilac yang cantik natural, sudah pasti jadi pusat perhatian orang-orang di sana.“Gila mereka berdua udah kayak selebriti! Lo liat mata pengunjung kafe ini, kalo kafe Lo sepi tinggal panggil si Biru aja, bayar aja per jamnya” celetuk S
Baca selengkapnya
You Need A Hug?
Lilac merasa risih dengan panggilan itu, itulah sifat Lilac. Jika dikhianati atau dibohongi satu kali saja, tidak ada ampun dan dia akan terus ingat sampai kapan pun.“Aku mau ketemu kamu, sekarang aku ke rumah kamu!”“Gak usah dan gak perlu! Buat apa diperjelas, aku gak mau ketemu kamu lagi. Jadi, aku mohon sama kamu, stop jangan hubungi aku lagi! Kamu ganggu aku yang lagi kerja!”“Tapi, Li hubungan kita bagaimana?” tanya lirih Genta yang sepertinya sangat menyesalinya.“Saat malam itu juga aku udah memutuskan untuk pisah sama kamu! Jadi, kita bukan siapa-siapa lagi, jangan cari aku, kita udah selesai!” Tut!Amarah Lilac mendadak membuncah, terlihat nafasnya yang tersengal-sengal karena menahan sakit di dadanya.“Are you okay?” tanya Biru lembut.Lilac menengadah menatap ke atas, dirinya tidak mau air mata kembali keluar dari matanya. Namun, usahanya gagal. Entah mengapa tangisan itu keluar begitu saja?“You need a hug?” Lilac langsung menatap Biru yang kini sedang merent
Baca selengkapnya
Tak Mau Kehilangan
Biru menggelengkan kepalanya, “gue gak pernah terpaksa dengan apa yang diminta sama bunda, bahkan kalian bertiga tahu kalau gue gak pernah pacaran sama siapa pun. Gue gak mau buat bunda cemburu dan seolah terkesan gue menduakan bunda. Kalian tahu bagaimana gue menjalani hidup selama ini, banyak hal yang gue tahan termasuk tentang pasangan.”Biru menarik Lilac untuk duduk di sampingnya. Karena memang Lilac masih berdiri dengan mengusap punggung Biru sejak dirinya menjelaskan semuanya. Lilac benar-benar tidak percaya dengan penjelasan tentang menerima perjodohan ini. “Gue tahu Lo takut kalau bunda merasa dinomor duakan sama Lo! Li, predikat cowok suci yang kita berikan bukan hanya sekedar ucapan doang, karena memang Biru gak pernah pacaran!” jelas Ocean menambahi.Lilac hanya mengangguk untuk merespon ucapan Ocean, jujur saja ini sangat baru dan langka terjadi.Biru terus berbincang dengan ketiga sahabatnya, tanpa menghiraukan Lilac. Meskipun begitu, tangannya terus menggengga
Baca selengkapnya
Meet And Great
Hari ini Lilac sedang ada di luar kota, menjadi seorang komikus terkenal membuatnya sering dinantikan oleh penggemarnya. Terlebih lagi ini kali pertama Lilac mengikuti acara meet and great.Seperti hari ini Lilac baru saja sampai di Bandung. Sebelumnya, Lilac sudah meminta izin kepada orang tua dan Biru. Bahwa dirinya ada pekerjaan di luar kota yang mengharuskan menginap satu malam. Lilac pergi bersama ketiga sahabatnya yang sama-sama seorang komikus terkenal juga. Dan mereka berempat menjadi guest di tempat yang sama hari ini.“Jadi Lo udah putus sama si Genta?” tanya Pink Angel yang sedang merias dirinya.“Seminggu yang lalu! Parah, dia dijodohin sama papahnya. Yang gue gak suka bukan karena dijodohinnya, tapi dia gak ngomong lebih awal. Dia nutupin semuanya selama setengah tahun ini, gue benci dikhianati!” “Cantik gak ceweknya?” sambung Lavender.“Cantik, tapi sayang mulutnya gak tahu tempat!”“Gue paham maksud Lo, Li. Gue hafal banget sama sifat Lo, sekali dibohongi Lo akan
Baca selengkapnya
Penasaran Atau Rasa Suka?
“Li!”Lagi-lagi panggilan itu membuatnya membulatkan mata. Bahkan Lilac sampai menutup mulutnya tidak percaya. “Bi, biru!”“Hai, tolong tanda tangan di sini calon istri!” ucap Biru sambil menyodorkan komik cetak karya pertama Lilac.Lilac mengambil komik itu, sedangkan Biru menatap kagum tidak melewatkan sedikit pun yang ada di hadapannya kini. “Kamu cantik dengan dress ini!” “Bi, jangan buat aku salting di sini! Aku mau tanya sama kamu, kenapa gak ngomong sama aku?”“Soal apa?”“Soal kamu mau ke Bandung dan ikut fanmeet ini!”“Padahal waktu malam kita makan bersama, Violet ngomong soal aku yang bakal ikut fanmeet loh!” “Iya gitu! Aku yang gak fokus kayaknya, tapi tetap aja harusnya ngomong!” “Iya, iya maaf aku yang salah! Ini hadiah spesial dari aku, jangan lupa dipakai!”Setelah mendapat instruksi dari staf, Biru berpindah duduk. Lilac sesekali memperhatikan Biru yang sedang berinteraksi dengan Orange, Pink, dan Lavender.Selama acara berlangsung, Lilac terus menat
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status