Share

Wanita Berperut Buncit

Arandra mengangkat kelima jarinya ke atas, seolah tengah menyentuh langit yang tidak berawan. Wanita itu sedang duduk di balkon kamarnya dengan kepala menyender di pundak Alexander yang duduk di sebelahnya.

"Aah, seharusnya aku ada di Lorca sekarang," ucap Arandra sambil mencebikkan bibir. Lalu wanita itu menegakkan kepalanya, menoleh pada Alexander–menatapnya dengan wajah ditekuk. "Kau sangat menyebalkan. Kenapa harus menjemputku?"

Alexander mendengus, menampilkan wajah sama kesalnya dengan Arandra. "Kau yang menyebalkan. Sudah aku bilang untuk jangan pergi. Kau tetap saja masih pergi. Dasar pembangkang," omelnya.

Arandra memajukan bibirnya sambil membuang muka. Merasa kesal, tapi tidak bisa membalas karena memang dia salah. Alexander sudah melarangnya untuk pergi, tapi dia tetap pergi, tanpa memberitahunya pula.

"Alex, aku boleh bekerja?" tanya Arandra tiba-tiba. Wajah muramnya sudah menghilang. Dia menatap Alexander dengan mata berbinar penuh harap–mendadak terpikirkan keinginan it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status