Jodohku Calon Kakak Iparku

Jodohku Calon Kakak Iparku

last updateLast Updated : 2024-08-31
By:  Isti12Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9
2 ratings. 2 reviews
105Chapters
2.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Di saat berbagai persiapan pernikahan telah dilakukan, semua harus dibatalkan karena kecelakaan yang menewaskan Axellino William–calon pengantin pria yang seharusnya menikah dengan Arandra. Sebagai gantinya, Arandra menikah dengan Alexander William. Saudara Axel–laki-laki yang seharusnya menjadi kakak iparnya. Meski tidak lagi menjadi pernikahan yang diinginkannya, Arandra memutuskan untuk menjalani pernikahan itu sebagaimana pernikahan pada umumnya–meski tanpa adanya cinta. Namun, apa yang akan terjadi ketika Arandra tersadar bahwa Alex ternyata telah menyimpan rasa untuknya begitu lama?

View More

Chapter 1

Milik Alexander

“Saya, Alexander Andrew William, mengambil engkau, Arandra Hana Genoveva, untuk menjadi istri saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya; Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita. Dan inilah janji setia saya yang tulus.”

“Saya, Arandra Hana Genoveva, mengambil engkau, Alexander Andrew William, untuk menjadi suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya; Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita. Dan inilah janji setia saya yang tulus.”

Sebuah upacara pernikahan diselenggarakan hari ini. Sang pastor menuntun kedua mempelai untuk membaca sumpah pernikahan. Tapi dengan nama pengantin yang berbeda. Pengantin prianya bukan lagi Axellino Andrick William, melainkan Alexander Andrew William.

"Kau adalah istriku sekarang, Arandra."

Arandra mengangkat kepalanya. Matanya langsung bertubrukan dengan mata biru Alexander yang berdiri tepat di depannya. Kalimatnya yang dingin dengan tatapan matanya yang tajam membuat Arandra merinding.

Lelaki itu menakutkan. Auranya sangat jauh berbeda dengan Axellino yang hangat dan lembut. Apa yang akan terjadi nanti ketika dia tinggal bersama lelaki ini?

Alexander hanya menggantikan adiknya untuk menikahi Arandra. Sudah jelas jika lelaki itu tidak benar-benar menginginkan pernikahan ini. Entah atas dasar apa dia menerimanya.

Sementara untuk Arandra, dia tidak memiliki pilihan lain selain menurut. Ibu dan ayahnya memaksanya habis-habisan. Mengingatkannya tentang kebaikan keluarga William– hingga mengungkit tentang 'kekurangannya'.

Keluarga William– old money penguasa Spanyol itu memang sangat baik. Mulai dari Arthur, Anggy, dan Axel. Apa yang dikatakan ayahnya memang benar. Tapi untuk Alexander, Arandra belum tahu sifat lelaki itu seperti apa.

Arandra tidak pernah bertemu dengannya. Lelaki itu tinggal di Amerika sebelum ini, dan baru kembali setelah Axellino meninggal. Arandra tidak tahu apapun tentangnya.

Tapi hanya melihat dari caranya menatap– seakan ada banyak rencana jahat yang sudah dia rencanakan untuknya– harusnya dia sudah menyadari setidak suka apa Alexander padanya.

"Aku tahu aku bukan suami yang kau inginkan. Tapi aku harap kau bisa menjalani pernikahan ini sebagaimana sebuah pernikahan pada umumnya. Karena aku juga akan melakukannya." Alexander melanjutkan ucapannya. Butuh beberapa saat bagi Arandra untuk mencerna kalimatnya. Tidak salah Alexander berkata seperti itu? Di saat mata birunya sendiri masih memberikan tatapan tajam yang menakutkan.

"Bagaimana, Ara? Setuju?"

Arandra mengerjap, sebelum kemudian memberikan anggukan pelan. Lalu dia melihat sebuah tarikan ke atas pada bibir lelaki itu. Senyum pertama Alexander padanya–setelah hanya ada raut datar yang terlihat setiap mata mereka bertubrukan.

Ini sangat aneh. Apakah lelaki ini benar-benar sedang merencanakan sesuatu yang jahat untuknya? Otaknya langsung berpikir keras. Menebak-nebak hal yang mungkin tengah direncanakan Alexander– ketika suara musik yang mengalunkan irama merdu mulai terdengar.

Alexander mengulurkan tangan di depan Arandra. Arandra hanya melihatnya. Seolah tidak sabar, Alexander berdecak. Arandra tidak memiliki waktu untuk berpikir ketika lelaki itu meraih tangannya, sebelum menariknya ke tengah ruangan– menjadi pusat perhatian.

"Berdansa denganku, Ara." Sembari mengatakannya, Alexander membimbing tangan Arandra untuk melingkari lehernya. Sementara dia merangkulkan lengannya di pinggang Arandra kemudian. Semua perhatian terpusat pada mereka.

Alexander dan Arandra tampak begitu serasi. Alexander sangat tampan dengan setelan tuxedo mahal bak pangeran kerajaan. Sementara Arandra tampak begitu cantik mengenakan gaun pengantin berwarna putih dengan bagian bawah yang menjuntai panjang di lantai. Persis seperti model gaun-gaun yang sering dipakai para princess Disney. Sementara sebuah crown berhiaskan berlian di kepalanya menyempurnakan penampilannya.

"Alex." Arandra memanggil pelan. Alexander menaikkan sebelah alisnya, bertanya. Sementara gerakan mereka beradu seiring irama lagu.

"Kenapa kau mau menikahi ku?" Pertanyaan yang membuat Arandra penasaran akhirnya terucapkan.

Alexander menghentikan gerakan. "Menurutmu kenapa?" tanyanya balik. Tangannya menekan pinggang Arandra. Menariknya lebih mendekat ke arahnya.

Arandra mengedip lambat. "Karena...Axel memintamu?"

Dan tepat ketika Arandra mengatakannya, dia sekilas melihat sebuah amarah muncul pada tatapan Alexander. Atau tidak? Mungkin matanya yang salah melihat.

"Mungkin iya. Atau mungkin juga tidak," jawab Alexander. Matanya menatap bibir Arandra. Alandra mengerjap, sebelum kemudian matanya membulat begitu merasakan benda kenyal itu menyentuh bibirnya.

Alexander menciumnya. Bibirnya bergerak lembut. Lidahnya membelai dengan santai seakan berniat menegaskan hubungan mereka. Alandra menahan napas.

"Kau bisa menentukan sendiri jawabannya," lanjut Alexander setelah ciumannya terlepas.

Arandra terpaku. Alexander mengunci tatapannya. Tersenyum dengan tenang. Lalu mengusap bibir bawah Alandra dengan ibu jarinya.

"Ingat baik-baik, Ara. Bibir yang kau cium ini bibirku, bukan adikku."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Novi Sundari Manti
Gak bohong ini cerita ny nyentuh banget... sampe jatuh cinta sm sosok Alexander. Random pokok ny, banyak suka duka ny. sukses tuk author.. moga ada karya selanjut nya.
2024-11-13 08:17:25
0
user avatar
Erni Hidayatiningsih
ceritanya cukup bagus.. Semangat thor..
2023-12-06 15:56:12
0
105 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status