Share

14. Jealous

"Akhirnya pekerjaanku selesai juga." Dayana merenggangkan otot tubuhnya yang terasa kaku lantas melihat jam yang ada di layar ponselnya. Pantas saja perutnya terasa lapar karena sekarang ternyata sudah waktunya makan siang.

Dayana pun mematikan layar komputernya lantas beranjak dari tempat duduknya karena dia ingin makan siang di kantin. Dia terpaksa makan siang sendiri lagi karena Salsa tadi izin untuk istirahat lebih awal.

Dayana berjalan menuju vending machine yang berada di pojok kanan kantin karena ingin membeli minuman bersoda. Tubuh gadis itu berjingkat karena kaget mendengar suara deham seorang pria.

"Ehem!"

"Bapak?!" pekiknya karena melihat Sakhala bersandar pada mesin minuman berwarna biru tosca itu.

Sakhala melipat kedua tangannya di depan dada. Sepasang mata abu-abu miliknya menatap Dayana dengan lekat. "Bagaimana kencanmu semalam? Apa menyenangkan?"

Kening Dayana berkerut dalam. "Maksud, Bapak?" tanya gadis itu tidak mengerti.

"Jangan berlagak bodoh, Dayana. Kemari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status