Jodohku Melintas Saat Pernikahanku Kandas

Jodohku Melintas Saat Pernikahanku Kandas

last updateLast Updated : 2023-01-28
By:  Aeris ParkCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
7 ratings. 7 reviews
99Chapters
17.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Dewasa 21+ Dayana tidak sengaja melakukan one night stand dengan Sakhala—CEO sekaligus pemilik Jordan Corps. Dayana pikir, pertemuan malam itu akan menjadi pertemuannya yang pertama dan terakhir dengan Sakhala. Akan tetapi Tuhan sepertinya punya ribuan cara untuk mempertemukan mereka. Sakhala yang didesak agar cepat menikah oleh sang ibu pun tergiur dengan tawaran gila yang Dayana berikan. Tawaran apa sebenarnya yang Dayana berikan pada Sakhala? Apakah tawaran tersebut benar-benar gila?

View More

Chapter 1

1. Hampir Diperkosa

"Wah-wah, lihat siapa gadis cantik yang sedang sendirian ini. Bukankah kamu membutuhkan teman untuk menghabiskan malammu, Nona?" celetuk lelaki yang memiliki tato ular di leher. Ternyata lelaki itu sudah mengawasi Dayana sejak masuk ke dalam kelab malam. 

"Kamu siapa? Apa kamu mengenalku? Atau mungkin aku sudah mengenalmu tapi lupa?" racau Dayana yang berusaha mempertahankan kesadarannya. Dia menjawab pertanyaan lelaki bertato itu dengan mendorong badannya ke depan hingga membuat belahan dadanya terlihat jelas.

"Siapa aku itu tidak penting, Nona. Tapi yang jelas kita akan menghabiskan malam ini dengan penuh kenikmatan," jawab lelaki itu sambil menyeringai seram. Rasanya dia sudah tidak sabar ingin menyeret Dayana ke atas ranjang lalu mencicipi tubuhnya. 

Lelaki kurang ajar itu menarik tangan Dayana dalam satu kali sentak dan berusaha mencium bibir gadis itu. Dayana yang masih sedikit sadar pun berusaha melepaskan diri dari cengkeraman lelaki itu.

"Sialan! Lepaskan aku berengsek! Kamu pikir aku wanita murahan yang mau mengangkang di depan sembarang pria!" 

"Ayolah, Sayang. Aku tahu kamu sudah tidak tahan dengan sensasi panas yang ada di dalam tubuhmu ini, kan? Ayo kita percepat ini sebelum hal buruk terjadi padamu," ancam lelaki itu sambil mendekap tubuh Dayana dengan erat. 

"Berengsek, aku tidak sudi! Lepaskan aku sialan! Bedebah kau!" Kesabaran Dayana sudah habis. Dia berusaha keras melepaskan diri dari dekapan lelaki bernama Alex itu. Namun, tenaganya tidak sebanding dengan Alex.

Di mata pengunjung kelab, Dayana dan Alex tampak seperti sepasang kekasih yang sedang memadu cinta. Saling mendekap, menyentuh, dan berbagi perasaan di bawah gemerlap lampu disko. Namun, yang terjadi sebenarnya ibarat harimau yang berusaha menangkap kelinci buruannya.

Dayana mulai tidak kuat melawan Alex karena pengaruh minuman beralkohol yang masuk ke dalam tubuhnya. Dia terlihat pasrah ketika Alex mengangkat tubuhnya dan membawanya pergi meninggalkan kelab.

Air mata itu jatuh begitu saja membasahi pipi Dayana. Dalam hati dia berharap semoga ada seseorang yang akan menyelamatkannya.

'Tuhan, selamatkan aku,' batin Dayana sebelum kegelapan merenggut kesadarannya.

***

Alex membawa Dayana yang sudah tidak sadarkan diri ke sebuah hotel eksklusif yang berada di lantai atas kelab. Di lorong yang minim cahaya diam-diam ada seseorang yang membuntuti mereka.

"Permisi, Tuan. Sepertinya Anda sedang terburu-buru," sergah seorang lelaki bertuxedo hitam dengan rambut yang disisir rapi ke samping.

"Ah, maaf. Kekasihku sedang mabuk dan membuat sedikit keributan, jadi aku ingin membawanya pulang."

"Apa benar begitu? Tapi arah keluar kelab malam ini berada di sebelah sana, Tuan. Kenapa Anda malah menuju ruangan eksklusif yang berada di lantai atas?"

Alex menggeram kesal karena lelaki yang berdiri di hadapannya sekarang mencoba untuk menghalanginya yang ingin menikmati tubuh Dayana. "Maaf, aku tidak tahu kalau pintu keluarnya di arah sana. Kalau begitu permisi."

Karena tidak ingin mengambil resiko, Alex pun memutuskan untuk mencari tempat lain. Dia memasukkan Dayana ke dalam mobil Civic hitam miliknya yang terparkir di basement lalu memacu kendaraan itu menuju hotel bintang lima yang berada di pusat kota. The Acacia Hotel namanya.

Di dalam kamar nomor 110, dia langsung mengempaskan tubuh Dayanan di atas tempat tidur dan memaksa gadis itu untuk menelan obat perangsang. Dia melihat setiap lekuk tubuh Dayana dengan penuh minat.

"Sempurna. Kamu benar-benar gadis yang sempurna, Dayana. Mari kita mulai malam yang panas ini bersama," ucapnya sambil meloloskan gaun merah yang Dayana kenakan.

"Erngh ...." Dayana mengerang tertahan karena merasa ada seseorang yang menyentuh tubuhnya. Kedua mata gadis itu sontak membelalak lebar, terkejut melihat lelaki yang dia temui di kelab malam tadi berada di atas tubuhnya dengan bertelanjang dada. Ternyata lelaki itu adalah Alex, mantan kekasih sahabat baiknya.

"Lepaskan aku, Alex!" Dayana mendorong Alex agar menyingkir dari atas tubuhnya. Namun, lelaki yang memiliki tato di leher itu tetap diam tak bergeming.

"Lepaskan aku!" sengit Dayana menatap Alex tajam. Dia benar-benar marah karena Alex mencoba mencari keuntungan saat dia tidak sadar.

"Tidak perlu takut, Dayana. Aku akan memberimu kenikmatan yang tidak pernah kamu rasakan sebelumnya. Percayalah, ini akan terasa nikmat, bahkan seperti di surga," bisik Alex terdengar menjijikkan di telinga Dayana. Dia mulai mencumbu leher Dayana sambil meraba tubuh gadis itu dengan penuh nafsu. 

"Aku sangat membencimu, Alex! Lepaskan aku!" teriak Dayana sambil berusaha melepaskan diri.

Brak!

Tubuh Alex menegang karena pintu kamarnya tiba-tiba didobrak oleh seorang lelaki yang terlihat tidak asing di matanya. Alex yakin sekali pernah melihat wajah lelaki bertuxedo hitam itu sebelumnya. 

"Ka-kamu?!" Dia menunjuk lelaki itu. "Bukankah kau pelayan tadi? Kenapa kau bisa ada di sini? Apa kau mengikutiku?"

"Aku sudah curiga ketika melihatmu mendekati gadis itu karena kalian tidak terlihat seperti sepasang kekasih. Kira-kira apa yang akan terjadi jika keluargamu tahu putra kesayangan mereka berusaha memperkosa seorang gadis, Tuan Alex Dirgantara?"

Tubuh Alex sontak menegang, wajahnya pun seketika berubah pucat. "Bagaimana kamu bisa tahu namaku. Jangan-jangan kamu—"

"Aku Sakhala, presdir Jordan Corps. Saingan terberat perusahaan keluargamu, Alex," ungkap laki-laki yang mendobrak pintu kamar hotel tadi.

Entah setan apa yang sudah merasuki Sakhala hingga membuatnya mengikuti Alex dan Dayana hingga ke Acacia Hotel. Padahal dia tidak pernah melakukan hal ini sebelumnya karena dia selalu acuh tak acuh pada orang asing.

"Sialan!" Alex menggeram kesal. "Apa yang kamu inginkan, Sakha? Bukankah Jordan Corps sudah memiliki segalanya?"

"Lepaskan gadis itu atau seluruh media akan tahu semua kebusukan yang sudah kamu lakukan dan keluargamu!" ancam Sakhala. Tidak ada keraguan yang tepancar dari kedua sorot matanya membuat nyali Alex seketika menciut.

Alex pun melepaskan Dayana dari kungkungannya dan cepat-cepat memakai kembali pakaiannya setelah itu pergi meninggalkan kamar. Dia tidak mau berurusan dengan keluarga Jordan karena mereka bukan tandingannya. Sebelum keluar, dia mendesis sinis kepada Sakhala.

"Lihat saja, Jordan. Gadis itu akan menjadi milikku!"

Sakhala memilih diam karena ancaman Alex hanya omong kosong bagi baginya. Lebih baik dia meminta Dayana untuk segera memakai kembali pakaiannya lalu mengantar gadis itu pulang. 

"Sebaiknya cepat pakai bajumu sebelum hal buruk terjadi padamu, Nona." Sakhala ingin meninggalkan kamar, tapi Dayana tiba-tiba menarik tangannya dan mendaratkan sebuah kecupan manis di bibirnya.

Kedua mata Sakhala sontak membulat. Dia refleks mendorong Dayana hingga jatuh di atas tempat tidur. "Apa yang kamu lakukan, Nona?"

"Aku tidak tahu, tapi tubuhku rasanya aneh sekali," desah Dayana menahan perasaan aneh dalam dirinya. Entah kenapa dia mendadak bergairah dan begitu mendambakan sentuhan laki-laki.

Kening Sakhala berkerut dalam melihat Dayana yang tampak bergairah dan tersiksa di saat yang sama. Sakhala tidak munafik, sebagai lelaki normal dia merasa tergoda karena Dayana terlihat begitu seksi dan menggairahkan. Tidak heran jika Alex ingin menghabiskan malam dengan gadis itu.

"Tuan, tolong. Sentuh aku ...."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Eeza Velera
Good novel
2024-03-07 14:24:49
1
user avatar
Piyo Riany
Belum selesai baca. Tapi sampai sini ceritanya cukup menarik dan bikin penasaran cerita selanjutnya.
2023-03-13 14:05:11
2
user avatar
Hanazawa Easzy
wajib masuk rak & baca sampai tamat
2023-03-12 00:58:18
1
user avatar
Mblee Duos
ceritanya seru, suka sama gaya bahasanya . semangat terus kak...... jika berkenan, saling support juga yuk, di cerita aku MAMA MUDA VS MAS POLISI
2022-11-23 19:07:06
1
user avatar
Miftakhul Umi
sukses selalu buat author......
2022-11-18 16:10:37
1
user avatar
Handira Rezza
sukses selalu kak
2022-11-08 00:14:13
2
user avatar
Aeris Park
Halo, Aeris Park di sini. Selamat datang di buku kelima aku. Semoga kakak-kakak semua suka dengan kisah Dayana dan Sakhala. Jangan lupa vote dan review. Terima kasih (⌒▽⌒)
2022-11-01 20:31:55
3
99 Chapters
1. Hampir Diperkosa
"Wah-wah, lihat siapa gadis cantik yang sedang sendirian ini. Bukankah kamu membutuhkan teman untuk menghabiskan malammu, Nona?" celetuk lelaki yang memiliki tato ular di leher. Ternyata lelaki itu sudah mengawasi Dayana sejak masuk ke dalam kelab malam. "Kamu siapa? Apa kamu mengenalku? Atau mungkin aku sudah mengenalmu tapi lupa?" racau Dayana yang berusaha mempertahankan kesadarannya. Dia menjawab pertanyaan lelaki bertato itu dengan mendorong badannya ke depan hingga membuat belahan dadanya terlihat jelas. "Siapa aku itu tidak penting, Nona. Tapi yang jelas kita akan menghabiskan malam ini dengan penuh kenikmatan," jawab lelaki itu sambil menyeringai seram. Rasanya dia sudah tidak sabar ingin menyeret Dayana ke atas ranjang lalu mencicipi tubuhnya. Lelaki kurang ajar itu menarik tangan Dayana dalam satu kali sentak dan berusaha mencium bibir gadis itu. Dayana yang masih sedikit sadar pun berusaha melepaskan diri dari cengkeraman lelaki itu. "Sialan! Lepaskan aku berengsek! Ka
last updateLast Updated : 2022-10-14
Read more
2. Bercinta Denganmu
Sakhala mulai menanggalkan kain terakhir yang melekat pada tubuh Dayana. Tanpa sadar dia menelan ludah karena tubuh Dayana terlihat sangat mulus dan tanpa cacat. 'Sekali ini saja, biarkan aku mencobanya,' batin Sakhala sebelum mendekati Dayana. Dayana yang sudah dikuasai oleh nafsu mengalungkan kedua tangannya ke leher Sakhala dan kembali melumat bibir lelaki asing itu. "Jangan di situ," racau Dayana terdengar tidak jelas ketika tangan Sakhala menyentuh daerah paling sensitif di tubuhnya."Selain cantik, milikmu ternyata nikmat sekali, Nona. Kamu benar-benar sempurna," ucap Sakhala di tengah pergulatan panas mereka. Semakin malam yang terdengar hanya erangan kenikmatan dari dua manusia yang sedang memadu kasih bersama. Decitan ranjang dan semilir angin malam tidak sedikit pun mengusik kegiatan mereka. *** Dayana mengerjabkan kedua matanya perlahan karena cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah tirai di dalam kamar jatuh mengenai wajah cantiknya. Kening gadis itu berkerut d
last updateLast Updated : 2022-10-14
Read more
3. Pertemuan Tidak Terduga
Sakhala menuruni tangga sambil memasang kancing di lengan kemejanya. Aroma laut berpadu dengan kayu manis menguar jelas dari tubuhnya. Sakhala selalu terlihat tampan seperti biasa. Apa lagi dengan tatanan rambut yang dibuat naik ke atas. "Selamat pagi, Bang Sakha." "Selamat pagi juga, Ariana." Sakhala tersenyum lantas mengusap puncak kepala adik perempuannya dengan gemas sebelum duduk di meja makan. "Abang, hari ini lembur lagi?" tanya Ruth—ibu Sakhala sambil menuang susu ke dalam gelas untuk Ariana karena beberapa hari ini Sakhala lebih sering menghabiskan waktu di kantor. "Abang sengaja lembur bukan untuk menghindari mama, kan?" "Uhuk!" Sakhala yang sedang minum sontak terbatuk-batuk karena terkejut mendengar pertanyaan Ruth. Dia memang sengaja pulang larut malam karena Ruth selalu saja memaksanya untuk segera menikah. Dia tidak tahan mendengarnya. Lagi pula dia belum siap untuk menikah dan masih kepikiran dengan Dayana. Entah kenapa gadis itu enggan enyah dari pikirannya. "Ka
last updateLast Updated : 2022-10-14
Read more
4. Kencan Buta Sialan
"Kita bertemu lagi, Alex!" sergah seorang lelaki berwajah tampan yang masih memakai setelan kerja lengkap. “Apa urusanmu, Berengsek! Wanita ini milikku!" Alex menatap Sakhala dengan tajam sambil tetap mencengkeram pergelangan tangan Dayana. Cengkeramannya bahkan semakin kuat, seakan-akan tidak ingin Dayana direbut oleh siapa pun. "Ternyata kamu masih belum menyerah, Alex?" desis Sakhala sambil memamerkan senyum miring andalannya. "Ini bukan urusanmu! Menyingkirlah dari hadapanku atau—" "Atau apa?" Sakhala kembali menyeringai. "Apa Alex Dirgantara sudah berani mengancam pemimpin Jordan Corps sekarang?" "Sialan! Kamu selalu berlindung dibalik nama keluargamu, Sakhala. Kamu dan keluargamu yang menyebalkan itu ternyata sama saja. Kalian cuma bisa menindas orang lain!” "Apa aku tidak salah dengar? Bukankah kamu dan keluargamu yang suka menindas orang lain? Apa kamu tidak punya cermin di rumah, hah!" Kesabaran Sakhala sudah habis, dia mencengkeram kerah kemeja Alex dan bersiap melay
last updateLast Updated : 2022-10-14
Read more
5. Tawaran Gila
"A-apa? Menikah?" tanya Sakhala untuk memastikan. Dayana kembali memesan segelas wine sebelum menjawab pertanyaan Sakhala. "Iya, kamu butuh seorang istri, kan? Nikahi saja aku dari pada kamu terus-terusan mengikuti kencan buta yang diatur oleh mamamu. Bagaimana? Apa kamu mau?" Sakhala terenyak karena Dayana benar-benar serius ingin mengajaknya menikah. Apa gadis itu sudah kehilangan akal? "Jangan bercanda, Dayana. Pernikahan itu bukan main-main. Apa kamu ingin mempermainkan pernikahan?" "Siapa yang bercanda, Sakha? Aku cuma ingin membantumu agar tidak mengikuti kencan buta konyol yang diatur oleh mamamu. Lagi pula aku juga diuntungkan kalau kita benar-benar menikah. Kapan lagi aku bisa punya suami yang tajir melintir seperti kamu?" jelas Dayana tanpa beban. Sakhala diam sejenak, sepertinya bukan ide yang buruk kalau dia menikah dengan Dayana karena dia tidak perlu lagi mengikuti kencan buta yang diatur oleh ibunya. "Baiklah, aku terima tawaranmu. Seminggu lagi kita menikah. Bagai
last updateLast Updated : 2022-10-14
Read more
6. Bertemu Calon Mertua
Setelah berdebat cukup panjang melalui telepon, mau tidak mau Dayana akhirnya menyetujui permintaan Sakhala untuk menenui Ruth besok. Dia malah bangun kesiangan karena lupa memasang alarm. Untung saja dia masih memiliki cukup waktu untuk bersiap-siap karena janji untuk bertemu dengan ibu Sakhala jam sepuluh pagi nanti. "Aku harus memakai baju yang mana, ya?" tanya Dayana pada diri sendiri. "Ini terlalu terbuka, kalau yang ini warnanya terlalu mencolok. Argh! Aku bingung sekali mau pakai yang mana!” Dayana menggeram kesal sambil mencocokkan dres satu persatu ke tubuh mungilnya. Setelah mengeluarkan hampir seluruh pakaian di lemarinya, Dayana akhirnya menemukan satu dres yang cocok untuknya. Sebuah midi dress berbahan satin berwarna cream yang terlihat cocok dengan kulit putihnya. "Kalau dilihat-lihat, dress ini lumayan manis. Warnanya juga tidak terlalu mencolok dan yang terpenting modelnya tidak terlalu terbuka." Dayana berputar beberapa kali di depan cermin. "Baiklah, aku akan
last updateLast Updated : 2022-10-15
Read more
7. Pendekatan
Sakhala diam-diam memerhatikan Ruth dan Dayana. Tanpa sadar dia tersenyum karena sang ibu terlihat begitu bahagia ketika bersama Dayana. Ruth terus berbicara tentang bunga yang dia tanam di halaman belakang. Sedangkan Dayana hanya mendengarkan dan sesekali menjawab pertanyaan yang Ruth lontarkan. "Apa kamu suka bunga, Dayana?" Dayana mengangguk. Dia dulu sering menanam bunga dengan sang ibu di rumah. Namun, dia tidak pernah lagi melakukannya semenjak diusir dari rumah. Kedua mata Dayana tampak berbinar melihat bunga matahari yang berada di hadapannya karena sang ibu sangat menyukai bunga tersebut. "Bunga matahari ini sangat cantik, sama sepertimu," ucap Ruth sambil mengusap rambut Dayana dengan penuh sayang. Dayana sontak menunduk untuk menyembuyikan semburat merah yang menghiasi kedua pipinya. "Terima kasih, Ma," ucapnya malu-malu. Ruth mengangguk lantas memanggil Sakhala yang sedang asyik bermain ponsel di ruang tengah. Sakhala pun meletakkan ponselnya di atas meja lantas men
last updateLast Updated : 2022-10-15
Read more
8. Menerima Tantangan
Sakhala mengistirahatkan badannya di ranjang king size yang bernuansa vintage. Ada beberapa foto ketika dia masih kecil yang terpajang di dinding kamar. Di antaranya foto saat dia duduk di bangku Sekolah Dasar memegang piala juara satu lomba cerdas cermat tingkat provinsi. Sejak kecil, Sakhala memang dididik dengan baik oleh kedua orang tuanya. Sakhala tidak hanya pintar di bidang akademis, dia juga tumbuh menjadi anak yang baik, sopan, dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Helaan napas panjang kembali lolos dari bibir Sakhala. Berpura-pura menjadi sepasang kekasih bersama Dayana di depan Ruth ternyata cukup melahkan. Sakhala tidak biasa melakukannya. Dia merasa sangat bersalah sudah membohongi Ruth. "Apa aku batalkan saja sandiwara ini? Tapi kalau aku batalkan mama pasti kecewa. Apa yang harus aku lakukan? Argh!" Sakhala menarik rambutnya kuat-kuat. Dia benar-benar bingung sekarang. Tiba-tiba saja pintu kamarnya diketuk dari luar lalu terdengar suara Ariana."Abang .…" "Ada apa
last updateLast Updated : 2022-10-16
Read more
9. Meraih Hati Calon Mertua
Keesokan harinya, Dayana pergi ke rumah Sakhala. Seperti yang sudah Dayana duga, Ruth tampak begitu senang ketika melihatnya datang. Wanita itu bahkan mengajaknya membuat cheesecake brownies, kue kesukaan Sakhala. Namun, Sakhala tidak bisa menemaninya karena dia ada urusan mendadak di kantor. "Maaf aku tidak bisa menemanimu. Aku akan langsung pulang kalau urusanku di kantor sudah selesai," ucapnya sambil mengecup kening Dayana. Sakhala sengaja melakukannya karena Ruth diam-diam mengawasi mereka dari ruang tengah. Dia harus berakting romantis agar Ruth percaya kalau dia sedang menjalin hubungan dengan Dayana. Tubuh Dayana sontak menengang, jantung pun berdetak dua kali lebih cepat dari pada biasanya karena Sakhala tiba-tiba mengecup keningnya. Sedetik kemudian Dayana mengubah raut wajahnya kembali tenang. "I-iya, hati-hati." Sakhala mengangguk lantas masuk ke dalam Audy hitamnya yang terpkir di depan rumah. "Aku akan langsung meneleponmu begitu tiba tiba di kantor," ucapnya sebelu
last updateLast Updated : 2022-11-01
Read more
10. Debaran Halus
"Aku pulang!" teriak Sakhala begutu tiba di rumah. Dia segera pergi ke dapur untuk menemui Dayana. Namun, tidak ada satu orang pun di sana. Sakhala pikir Dayana masih membuat kue bersama mamanya, tapi mereka ternyata tidak ada di dapur. Sakhala pun mencari Dayana dan Ruth di ruang tengah, tapi ibu dan kekasih palsunya itu tidak ada di sana. "Di mana mereka?" gumam Sakhala sambil mengedarkan pandang ke sekitar. "Kak Day lucu sekali!" teriak Ariana sambil terkikik geli. Sakhala pun bergegas pergi ke halaman belakang setelah mendengar suara Ariana. Tanpa sadar dia tersenyum melihat apa yang sedang Dayana dan Ariana lakukan. Kedua perempuan berbeda usia itu terlihat sangat akrab padahal mereka baru saja bertemu. "Kenapa kamu tertawa, Ariana? Apa kakak terlihat lucu?" Dayana mengerucutkan bibir kesal karena Ariana sejak tadi terus menertawakannya. "Habis Kak Dayana mirip sekali sama badut!" Ariana malah tertawa semakin keras. Gadis kecil itu tampak begitu puas melihat hasil riasanny
last updateLast Updated : 2022-11-02
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status