Share

Bab. 17. Bibir Yang Lembut

Tak terasa waktu terus bergulir. Sekarang sudah jam 00.00 wib dan pastinya para pelanggan dan karyawannya juga sudah pada pulang. Dan Riyan menutup caffenya,Tapi si Keyla masih aja di situ, jadi bingung harus bertindak bagaimana.

"Key... elo gak pulang?" Tanya Riyan pelan, dia tidak ingin, ada hal buruk yang terjadi. Di lihatnya Keyla sudah tertidur dengan posisi kepala di atas meja, sepertinya bir itu sudah memabukannya. Sejak tadi ponselnya di matikan, Keyla sepertinya tak mau Riko terus menggangunya. Riyan jadi semakin bingung. Haruskah dia mengantar Keyla pulang? Jika dia mengantarnya pulang kerumah sudah pasti kedua orangtua Keyla marah.

Tapi... Menurut info dari temen-temennya Keyla sudah pindah dan memiliki Apartemen baru tapi di mana alamatnya. Riyan tidak paham akan hal itu. Akhirnya dia memutuskan untuk menidurkan Keyla di kamarnya yang berada di atas ruko ini tepatnya di kamar pribadi miliknya. Perlahan dia angkat tubuh Keyla dan membawakannya keatas.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status