KEESOKAN HARINYA
Seperti biasa Pagi-pagi begini, Keyla pasti sedang berkutik dengan kegiatan nya di dapur. Dua hari yang lalu dia pernah merasa sangat terpuruk, sehingga semua pekerjaan nya hampir-hampir ia lalaikan semua. Keyla sedang mengiris bawang bombay untuk mencampurkan adonan omelet nya. Menurut nya membuat menu sarapan pagi harus lah lebih praktis.
"Sayang?" sapa Andriek tiba-tiba sambil memeluk Keyla dari belakang.
"Andriek! Apaan sih lo ngagetin aja!" Keyla memarahi nya karena Andriek terasa membuat jantung nya copot.
Lelaki itu tersenyum. "Maaf, emang kamu lagi ngelamunin apa?" Tanya nya.
"Apa perlu gue kasi tahu."
"Sejak kapan sih, kamu udah mulai main rahasia-rahasian sama Aku." Andriek semakin mempererat pelukan nya.
"sejak hari ini."
"Jangan, Aku mau kamu selalu terbuka sama Aku." Sambung Andriek lagi.
"Iya bercanda doang kok, udah ah minggir lagi masak nih, ganggu tau!" Keyla berusaha menyingkirkan tanga
Cinta bisa datang kepada siapapun tak terkecuali pada pria buta ini. Walaupun terkadang dia sangat lelah menjalani hidup yang penuh masalah tetapi dia punya 1 prinsip agar tidak pernah putus asa, yaitu menyerah tidak akan menyelesaikan masalah itulah prinsip yang selalu dia ingat. Dia sudah cukup bahagia dengan hidupnya, ada adik yang sangat menyayanginya. Dan ada ayah yang sangat mengasihinya. Sejak usianya beranjak 10 tahun, ibunya meninggal dalam tragedi kecelakaan maut.Saat itu, dia dan ibunya akan pulang kerumah setelah menjemputnya dari sekolah. Tepat pada hari jumat siang, sekitar jam 13.00 WIB. Ibu menjemputnya dengan mobil setelah mobil melaju di tengah jalan raya tiba-tiba Remnya blong.Mobil susah di kendalikan mobilpun menabrak kendaraan yang berada di depannya dan terjadilah kecelakaan beruntun yang menewaskan 5 orang, termasuk ibunya. Dia adalah salah satu korban beruntung yang selamat, karena saat itu matanya hanya terkena serpihan kaca mobil. Dan dia m
4 jam kemudian. Ini adalah Perjalanan panjang yang mungkin, sangat membosankan bagi Keyla. Mobil berhenti tepat di halaman rumah kuno yang memiliki desain unik tidak mewah dan tidak juga besar, akan tetapi rumah itu terlihat asri. Papa keluar lebih dulu.Di ikuti mamanya."Key, kita sudah sampai, ayo," ucap papanya kemudian, sambil membuka pintu mobil. Keyla yang tak sengaja sejak di perjalanan saran tertidur langsung membuka mata dan melihat di sekeliling. Diapun turun dengan malas. "Kamu tau ini rumah siapa?" Mama mendekatinya. Keyla menggeleng."Jangan bikin malu di rumah ini, kamu harus terlihat sopan." Keyla diam hanya menjawab dengan rona wajah datar. Merekapun berjalan menaiki satu persatu tangga di teras rumah itu dan papa mengetuk pintu sembari mengucapkan salam, tak sampai 15 detik salah satu penghuni rumah membukakan pintu."Tante Nia dan om Rama, ya?" Tanya gadis muda itu."Iya, kamu?" Mama menatapnya heran.
Sementara Andriek cuma tersenyum mendengar hinaan yang di lontarkan kepada dia."Itulah sebabnya kami sangat bingung menghadapi tingkah key yang semakin hari semakin keras kepala dan kami berharap Andriek bisa merubahnya.""Iya, Andriek kami sangat berharap padamu," Mama pun ikut berbicara dan memandang ekspresi wajah Andriek yang sedikit memerah. "Andriek akan berusaha," jawabnya singkat. Hari-hari berlalu ... Keyla sering menutup dirinya di kamar Dia benci harus bertemu Andriek dalam hidupnya, tentu saja keyla sangat membencinya karena Andriek benar-benar lelaki yang sangat jauh dari kata sempurna. Matanya buta dan Andriek juga bukan dari keluarga kaya ataupun terhormat. Setiap hari bapaknya hanya berkerja sebagai seorang kuli bangunan, sedangkan Andriek berpropesi menjadi pengamen jalanan, yaa bisa di bilang dia pandai memainkan berbagai macam musik dengan suara yang lumayan merdu. Dunia ini seperti tidak adil bagi key
"Biar mamah yang bukain, Pah," Mama Keyla segera beranjak dari tempat duduknya."Key, kamu dari mana saja?"Terdengar suara keras dari mulut mama Keyla. Papa jadi ikut menghampiri. Tapi anak perempuannya itu cuma diam tak menjawab. "Key, kamu?" Papa menatapnya."Maaf, Mam, Pah, Key capek dan Key perlu istirahat," Dia baru menjawab dengan suara datar."Key, jawab dulu pertanyaan Mama kamu darimana?""Mam, Key, capek jadi tolong jangan bertanya apa-apa dulu sama Key," Keyla melangkah meninggalkan kedua orangtuanya.Mama cuma bisa menggelengkan kepalanya dengan kesal. "Pah, mama udah capek ngadepin Key yang selalu aja gitu," Desahnya pelan. "Sabar yaa, Mah, Papah yakin suatu hari nanti Key pasti berubah, kita doain aja, Mah," Papa berusaha menenangkan isteri tercintanya sambil mengelus lembut rambutnya. Hari itu berlalu dengan perasaan mereka masing-masing, Keyla menatap dirinya sendiri di depan cermin. Meman
Keyla membuka pintu kamarnya, kemudian membanting dengan keras dan itu sangat mengejutkan Andriek yang sedang duduk di tepi ranjang. "Ke..key..." Andriek berkata sangat gugup. "Ini semua gara-gara elo ndriek!! Kalau saja mama sama papa gue gak kenal papa loe gak mungkin gue nikah sama loe!" Hardiknya kemudian. "Maafin aku Key? Tapi..." "Tapi apa? Hah .... sueee gue nyesel harus ngeliat loe!" Geramnya. Keyla hanya bisa mengepal tangannya penuh keegoisan. "Maafin aku, Key tapi jodoh itu dari Tuhan, Tuhanlah yang berhak mengaturnya, dan kamulah tulang rusukku itu." "Apa loe bilang tulang rusuk? Hari gini masih aja sok romantis. Loe tu harusnya ngaca udahlah buta gak tau diri lagi!" Keyla tersenyum sinis."Sok..sok an!" Sambungnya lagi. Mendengar hal itu Andriek hanya bisa terdiam dan bersabar karena dia sudah paham kalau Keyla itu sungguh kasar. Keyla mendekat... "Minggir!" Hardiknya kasar. "Eh, inge
Cinta itu suatu keinginan Keinginan memiliki Keinginan untuk hidup bersama Dalam satu arah dan tujuan Ketika kaki kiri telah lelah melangkah Setidaknya masih ada kaki kanan untuk berjalan Terkadang hidup itu seperti menggenggam embun yang basahnya terasa namun bentuknya tak terwujud. "Andriek kamu gak perlu bantuin, cukup papah aja." Mama Nia berkata, ketika di lihatnya Andriek membawa sebuah kotak besar. Dia terlihat sangat mengkhawatir kan menantu nya, karena dia pikir, bahwa mata Andriek buta. "Gak apa-apa kok mah." "Kamu yakin?" Andriek hanya mengangguk dan tersenyum. "Sok!" Keyla langsung nyeletuk. "Key." Mama pun memperhatikannya. "Sopan banget kamu nyambung kayak gitu!" "Kenapa sih mamah selalu aja ngebelain dia, dia itu cuma menantu mam." "Terus..
Di Kamar Apartemen "Andrieeek yang sok-sok an baik, Pliss yaa..jangan tinggal sekamar dengan gue tuh barang-barang loe!" Keyla melempar barang-barangnya.Andriek cuma menghela nafas kecil.Dan kemudian meraba-raba setiap barangnya, keyla cuma menertawainya. "Kasian banget sial ya nikah sama gue." Gerutunya. "Makasih udah perlakuin aku kayak gini." "What, elo bermaksud ngancem gue? Nyadar diri dong loe tu siapa? Artis terkenal? Atau direktur? Dia tersenyum."lucu ! Lanjutnya lagi. "Gak juga tapi roda itu selalu berputar, gak mungkin ban itu, jalannya datar-datar aja. Mungkin hari ini kamu bisa merendahkan orang lain tapi besok, kamu gak akan tau nasib orang itu." "Elo ngecoba nasehatin gue?" "Gak juga tapi bersikaplah sopan!" "Udah udah, ah mual gue ngedengernya. Cepetan beresin semua barang lo!" Andriek tak lagi menjawab, dia langsung merapikan barangnya dan berjalan turun. "Hati-hati
Dirumah kediaman kedua orangtua Keyla. Mama berjalan mondar-mandir di ruang tengah. Sesekali menggerakan tangannya gelisah. "Mah ada apa?" Papa menatapnya dengan raut yang penuh tanda tanya. "Gak ada apa-apa, Pah.""Selagi kejujuran itu baik kenapa harus berbohong?" Mama langsung terpaku dan ikut menatap kearah pria berumur 30 tahunan itu. "Pah, mamah masih mikirin mereka berdua.""Mereka udah sama-sama berumur 20 tahun dan setidaknya mereka bisa bertindak lebih dewasakan." "Tapii, Pah, Mamah masih gak percaya sama keyla dan itu pastinya sangat berat buat Andriek. Keyla itu benar-benar gak perduli sama dia." Suara mama agak meninggi. "Papah, yakin sama Andriek!" "Iya, cuma.""Apa?" "Gak apa-apa, Pah ini hanya kekhawatiran sedikit." "Apakah mamah akan mengunjungi mereka lagi?""Gak, Pah." "Ya udah kalau gitu gak usah terlalu di pikirin." Mama