Home / Romansa / Jungle Love / Missed Call

Share

Missed Call

Author: Kebo Rawis
last update Last Updated: 2021-05-08 21:30:16

MELIHAT Abdi kebingungan, Tiara jadi tertawa kecil. Mungkin sopirnya itu tak menyangka jika dirinya mengetahui jalur-jalur alternatif di kawasan selatan Jawa Tengah.

"Saya mau lewat jalur selatan. Kita sekalian refreshing, pemandangan di sepanjang jalan nanti bagus banget. Saya jamin!" jelas Tiara kemudian.

Abdi hanya diam mendengarkan.

“Jadi, kita keluar di Pemalang saja ya. Nanti begitu keluar dari tol biar saya yang nyetir. Kamu tenang aja, sekalian istirahat,” tambah si gadis.

Abdi tak berani memprotes. Tapi ia melirik ke arah jam digital di dasbor. Masih pukul empat lewat sedikit. Lewat jalur selatan pun tidak akan membuat mereka sampai di Batang terlalu malam. Abdi jadi lega.

Tak lama berselang mereka sudah memasuki pusat kota Pemalang. Tiara mengambil alih kemudi, lalu melajukan mobil ke arah selatan menuju Randudongkal. Sesampainya di satu pertigaan di dekat pasar yang ramai, Tiara mengambil jalan ke kiri. Lanjut terus ke selatan.

"Nah, ini bagian favorit saya," ujar Tiara ketika mereka sudah jauh meninggalkan Randudongkal. Wajahnya terlihat semringah.

"Mulai dari sini, di kiri-kanan kita hanya akan melihat hutan, bukit-bukit, sawah," tambah gadis tersebut sembari menunjuk ke arah kanan-kiri jalan yang mereka lewati.

Abdi tak menyahut. Namun pandangan pemuda itu ikuti arah yang ditunjuk Tiara. Benar sekali. Yang terlihat di mata hanyalah pemandangan menghijau di mana-mana. Sungguh menyegarkan mata!

Diam-diam Abdi dibuat kagum bercampur heran. Bagaimana bisa atasannya itu hapal sekali dengan jalanan di tempat tersebut. Pemuda itu bahkan tak tahu lagi mereka sedang berada di mana saat itu.

“Buka jendelanya dong, Di. Udaranya seger banget lho. Nggak seperti di Jakarta,” kata Tiara lagi.

Sambil berkata begitu sebelah tangan direktur muda itu memencet tombol di pintu. Kaca pintu mobil di sebelah si gadis turun dan terbuka lebar.

Seketika udara sejuk menghambur masuk ke dalam kabin. Rasanya jauh lebih sejuk dari hembusan AC mobil. Hidung Tiara mengendus-endus aroma khas dedaunan padi yang terbawa bersama angin.

Abdi bagaikan kerbau dicocok hidungnya. Lagi-lagi pemuda itu ikuti apa yang dilakukan atasannya. Kaca pintu di sebelah tempatnya duduk diturunkan. Rambutnya seketika meliuk-liuk sewaktu angin berhembus masuk.

"Lihat itu! Itu Gunung Slamet!" seru Tiara lagi, seraya menunjuk ke arah depan agak ke kanan.

Sebentuk gunung yang tampak kebiruan, dengan bagian puncak diliputi halimun tebal, segera tampak dalam pandangan Abdi.

'Oh, ini rupanya gunung tertinggi se-Jawa Tengah yang terkenal angker itu,' batin Abdi. Ia memang sudah pernah mendengar tentang Gunung Slamet dan segala kisah mistis yang menyelimutinya.

Benar rupanya apa yang dikatakan Tiara tadi. Pemandangan di jalur tersebut sungguh sangat memanjakan mata. Dengan perasaan takjub bercampur gembira mereka tak henti-henti memandang ke sekeliling.

Krringgg!

Tiba-tiba saja terdengar suara hape berdering. Tiara mengumpat karena tahu betul itu nada dering yang ia pasang khusus untuk Ryan.

"Ngapain juga dia nelpon-nelpon sih? Urusin saja itu si Anita. Dasar laki-laki brengsek!" batin Tiara dengan hati penuh kekesalan menggumpal.

Dibiarkannya saja panggilan tersebut sampai kemudian dering itu mati sendiri.

Krringgg!

Tapi panggilan datang lagi. Membuat Tiara kembali mengumpat di dalam hati. Gadis itu tetap tak mau menjawab. Dibiarkannya saja hapenya berdering. Ia juga tak mau memencet tombol tolak panggilan.

Biarlah si brengsek itu tahu kalau panggilannya diabaikan.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Jungle Love   Pertemuan Kembali

    TANPA terasa tiga tahun sudah Tiara menjalani pendidikan di Inggris. Impian lamanya untuk meraih gelar doktor sebentar lagi tercapai. Sudah tercapai sebetulnya, hanya tinggal menunggu upacara pengukuhan beberapa hari ke depan. Karena itulah gadis tersebut jadi lebih sibuk hari-hari belakangan ini. Bukan lagi disibukkan oleh urusan persiapan ujian tesis, karena itu semua sudah berlalu. Tiara memperoleh nilai memuaskan karena berhasil membuat terkesan para pengujinya. Kesibukannya kali ini karena papa dan mamanya akan datang. Terang saja kedua orang tuanya ingin menghadiri upacara pengukuhan sang puteri tercinta. Untuk itu Tiara musti mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan selama papa-mamanya berada di Coventry. Selama ini Tiara memilih tinggal di asrama kampus. Selain demi menghemat anggaran, itu juga menjadi caranya agar lebih fokus pada pendidikan. Namun, pihak kampus melarang selain mahasiswa untuk menginap di asrama. Jadilah Tiara kelimpungan mencari

  • Jungle Love   Duka Mendalam

    SEJAK mendengar penjelasan Haji Sobirin, perasaan cinta kasih Abdi terhadap Atisaya semakin bertambah-tambah. Abdi ikut merasa bersalah atas kematian ibu istrinya tersebut, sebab kelalaian ayahnya yang menyebabkan ibu mertuanya terluka parah dan akhirnya menutup usia.Tambahan lagi setelah mendengar uraian panjang lebar dari Haji Sobirin mengenai kanker serviks yang dialami Atisaya. Ketika akhirnya mau memeriksakan diri ke dokter, penyakit yang diderita Atisaya ternyata sudah sangat parah. Pilihan yang diberikan dokter hanyalah mengangkat rahim yang sudah dijangkiti sel-sel kanker.Atisaya sangat terpukul ketika itu. Namun, tak ada pilihan lain. Jika ingin peluang hidupnya bertambah, puteri semata wayang Haji Sobirin tersebut harus mengorbankan rahimnya dibuang. Sekaligus merelakan salah satu fungsi agungnya sebagai seorang wanita lenyap.Operasi besar itu dilakukan empat setengah tahun lalu. Jauh sebelum Haji Sobirin mendatangi ibu Abdi kemudian menawarkan jali

  • Jungle Love   Penjelasan Mertua

    UNTUNG saja Abdi dapat kembali menguasai diri dengan cepat. Mobil yang dikemudikannya hanya oleng sesaat karena mengalami perubahan kecepatan secara tiba-tiba. Berikutnya kendaraan tersebut kembali berada dalam kontrol.Tak urung, Haji Sobirin yang sangat kaget menjadi pucat pasi wajahnya. Lelaki tua itu mengelus dada sembari mengatur napasnya yang seketika tersengal-sengal."Kita berhenti di rest area di depan sana saja dulu, baru lanjut lagi obrolannya," kata Haji Sobirin kemudian.Dipandanginya Abdi yang terlihat memerah kedua pipinya."I-iya, Pak," sahut Abdi cepat. Sedetik berselang ia buru-buru menambahkan, "Maaf, saya tadi kaget banget.""Tidak apa-apa," respon Haji Sobirin.Lelaki tua itu sangat maklum jika Abdi dibuat kaget oleh ucapannya tadi. Kejadian yang melibatkan kematian istrinya dan ayah Abdi telah berlalu selama belasan tahun. Selama itu pula Haji Sobirin menyimpan rapat-rapat rahasia tersebut bersama ibu Abdi.Abdi me

  • Jungle Love   Pertanyaan Besar

    BULAN demi bulan telah berlalu sejak malam pertama yang mengejutkan bagi Abdi. Selama itu pula ia berusaha memendam satu pertanyaan besar di dalam hatinya. Pertanyaan yang sebetulnya sangat mengganggu pikiran, tetapi terus saja ia pendam sendiri. Meski rasa penasarannya setinggi bintang, namun Abdi paham sebaiknya ia tidak bertanya pada Atisaya. Gadis itu berurai air mata ketika mengatakan hal tersebut di malam pertama mereka. Jelas sekali ekspres kesedihan, kecewa, juga cemas pada wajah Atisaya ketika itu. Sejak pengakuan itu Abdi menganggap tak pernah mendengar apa-apa dari istrinya. Ia perlakukan perempuan tersebut sepenuh kasih, sebagaimana layaknya seorang suami memperlakukan istri. Malam-malam mereka juga berlangsung seperti biasa, sekalipun Abdi kian lama memperhatikan jika istrinya sedikit bermasalah dengan libido. Dari referensi yang pernah ia baca kemudian, memang seorang perempuan cenderung mengalami penurunan gairah seksual setelah menjalani opera

  • Jungle Love   London

    PUKUL tujuh lewat lima menit, pesawat yang membawa Tiara ke London lepas landas dari Bandara Internasional Abu Dhabi. Dari kursi kelas bisnisnya, gadis itu duduk termangu mengamati pemandangan yang tersaji dari jendela bulat. Mula-mula yang terlihat di mata Tiara adalah deretan pesawat besar-besar. Ketika pesawat yang ia tumpangi naik semakin tinggi, hamparan lautan luas muncul di horison. Beberapa kapal tampak bagai titik-titik kecil dalam pandangannya. Kedatangan pramugari yang menawarkan makanan dan minuman mengingatkan Tiara kalau dirinya belum sempat sarapan tadi. Karena harus meladeni telepon Theo, gadis itu praktis hanya menghabiskan kopi latte-nya. Aneka kue yang sudah terlanjur diambil sama sekali tak disentuh. Tawaran dari pramugari diiyakan oleh Tiara. Jadilah sekira setengah jam berikutnya gadis itu asyik menyantap aneka menu yang dibawakan secara berurutan satu demi satu oleh pramugari. Setelahnya Tiara memilih merebahkan tubuh. Semalam i

  • Jungle Love   Pengakuan Theo

    SEKETIKA saja ada setitik rasa bersalah dalam benak Tiara. Sejak terakhir kali mereka makan siang bersama, yang bertepatan dengan hari kedatangan Abdi dan Atisaya ke kantornya, Tiara memang berusaha menghindari Theo.Gadis itu memutus jalur komunikasi secara sepihak. Telepon dari Theo tidak pernah diangkat lagi. Pesan-pesan dari pemuda itu memang tetap ia balas, tapi Tiara sengaja membalas sangat terlambat demi menghindari obrolan lewat aplikasi perpesanan.Lalu ketika rencana berkuliah lagi ke Inggris muncul, tak sekali pun Tiara memberi kabar pada Theo. Pada pikir gadis itu, tak ada gunanya juga memberi tahu Theo. Toh, pemuda itu bukan siapa-siapa baginya. Hanya seorang kenalan yang ia temui sewaktu di Indramayu.Namun, yang Tira tidak tahu, Theo memandang jalinan interaksi di antara mereka selama ini dengan cara berbeda. Ajakan-ajakannya yang selalu dituruti gadis itu, juga keriaan Tiara setiap kali bersamanya, bagi Theo adalah sebuah lampu hijau. Theo ingin

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status