Semua orang di lokasi syuting meneriakkan nama Keanu dengan kencang. Beberapa orang berlari mendekat untuk melihat kondisinya. Tubuh itu diam tak bergerak, tapi dadanya masih kembang kempis walaupun pelan.“Panggil ambulan, cepat!” Ray berteriak mengingatkan siapa saja.Bagas yang memang sedang memegang ponsel sudah menelpon rumah sakit terdekat dan meminta dikirim ambulan sebelum Ray memerintah. Dia berusaha bersikap tenang walaupun dalam hati panik luar biasa.Teringat sesuatu, Bagas kembali menempelkan ponsel di telinganya setelah mencari nama seseorang di daftar kontak. Di dering ketiga, telponnya diangkat.“Halo, Om Fardan,” sapa Bagas cepat.“Iya, Bagas. Kenapa? Kean lagi syutingkah?”“Kean kecelakaan, Om.” Suara Bagas sangat lesu.“Apa? Sekarang Kean di mana? Gimana keadaannya?” teriak Fardan kencang sekali. Kepanikannya bisa Bagas rasakan.“Kean masih di lokasi, Om, lagi nunggu ambulan. Aku udah telpon rumah sakit terdekat,” papar Bagas gugup. Mendengar teriakan Fardan, dia ja
Leon baru saja selesai meeting dengan klien di sebuah restoran. Seperti biasa, sang asisten pun tak luput ikut dalam meeting tersebut. Saat ini mereka tengah menyantap makan siang yang sudah terlewat waktunya.Ponsel yang tergeletak di atas meja bergetar tanpa mengeluarkan suara. Pemiliknya sengaja mematikan nada dering karena tak mau terganggu saat meeting dengan klien tadi."Fardan? Tumben sekali dia nelpon?" gumam Leon heran saat melihat nama sang adik terpampang di layar ponsel."Nggak diangkat, Pak?" Rendy mengerutkan kening karena Leon tak kunjung menerima telpon dari adiknya hingga ponsel itu berhenti bergetar."Mau habisin dulu ini," jawab Leon beralasan sambil menunjuk makanan di piring yang tinggal setengah.Rendy tidak lagi menanggapi. Dia kembali melanjutkan makannya, begitupun Leon. Namun, ponsel itu kembali bergetar dan lagi-lagi nama Fardan yang menelpon."Saya angkat, ya, Pak? Siapa tau penting." Rendy berkata meminta persetujuan pada sang bos. Leon mengangguk.Rendy
Leon baru saja selesai menyumbangkan darahnya untuk Keanu. Tadi dia sempat diminta istirahat dulu sebentar karena tekanan darahnya sedikit tinggi. Mungkin karena kepikiran tentang anaknya, maka dia jadi tegang.Fardan memberikan Leon satu botol air mineral kemasan untuk menggantikan cairan tubuhnya. Saat ditawari makan, Leon menolak."Udah beres dia operasinya?" tanya Leon."Udah tapi masih kritis jadi harus masuk ICU dulu," jawab Fardan."Bagas, kamu pulang dulu aja. Nanti kalo saya mau pulang, baru kamu ke sini lagi. Gantian jagain Kean. Palingan malam saya pulangnya," perintah Fardan pada Bagas yang sejak tadi setia menemaninya menunggui Keanu walaupun didera rasa lelah.Tanpa pikir panjang Bagas mengangguk lalu meninggalkan Fardan dan Leon di depan ruang ICU. Tubuhnya memang sangat lelah karena semalam menemani Keanu syuting sampai jam dua pagi. Esoknya, pagi-pagi sekali mereka harus kembali berangkat ke lokasi syuting.Tugas Bagas bukan hanya menemani Keanu, tapi juga memastikan
Dua pria tampan dengan selisih umur tidak begitu jauh duduk gelisah di hadapan seorang laki-laki berkacamata bening dan memakai jas khas seorang dokter. Keduanya tampak menahan nafas saat dokter tersebut membuka amplop putih kemudian mengeluarkan isinya lalu membaca isi dari kertas yang dipegang.Jantung kedua pria itu bertalu semakin kencang ketika dokter menghela nafas panjang setelah membaca semuanya. Baik Leon juga Fardan berharap hasil tes DNA itu sesuai dengan harapan masing-masing.Sebelum tes DNA dilakukan, dua bersaudara itu sempat bersitegang. Leon tetap ingin melakukan, tapi Fardan menolaknya dengan keras.Leon sangat yakin jika Keanu adalah anaknya. Dia bisa merasakan setelah melihat sorot mata Keanu yang mirip sekali dengan Kanaya. Sorot mata sendu juga takut saat melihatnya. Itu kenapa dia langsung berpikir untuk melakukan tes DNA secepatnya.Sementara Fardan, menolak tes DNA karena merasa yakin jika Keanu bukan anak Leon yang hilang bersama Kanaya. Dari cerita keduanya
Di sebuah tempat yang berjarak belasan ribu kilometer dari Indonesia, seorang wanita cantik duduk termenung di balkon kamar. Mata sendunya memandang hamparan bunga yang sedang mekar dan berwarna-warni dengan tatapan kosong. Pemandangan indah di depan mata itu tidak mampu mengusir kegundahan dalam hatinya setelah mengalami mimpi buruk semalam.Dalam mimpinya, dia melihat seorang anak remaja berusia sekitar 18 tahun tengah mengendarai mobil dengan sangat kencang. Di tikungan, kendaraan roda empat itu terus melaju kencang dan akhirnya menabrak dinding beton hingga mobil rusak parah. Di sisi lain, sang pengemudi jatuh bergulingan sebelum mobil mengalami benturan."Kean!" teriak Kanaya kencang. Tubuh ringkih itu terbangun dari tidurnya dengan nafas tersengal. Sesak di dada masih bisa dia rasakan dan terasa nyata."Ya, Tuhan, apakah arti dari mimpi ini? Kenapa aku merasa ini begitu nyata? Apa mungkin anakku masih hidup dan sekarang sedang terluka? Kean, kamu di mana, Nak?" lirih Kanaya dala
Leon tersentak kaget saat mendengar ucapan Keanu. Ruangan yang sepi membuat gendang telinganya mampu menangkap suara lirih tersebut. Lekas dia beranjak berdiri dan mendekatkan wajahnya pada Keanu."Kean ...!" panggil Leon pelan."Mama ... Kean takut, Ma!" Kembali Keanu bersuara, tapi matanya menutup rapat. Apakah Keanu sedang bermimpi? Pikir Leon.Leon melihat ke sekeliling ruangan, tidak ada siapapun di sana, padahal tadi ada seorang perawat yang berjaga. Dia bingung apa yang harus dilakukan.Beberapa detik kemudian Leon mendengar Keanu terisak lirih, air mata merembes dari kelopak mata yang tertutup tersebut."Ya, Tuhan ... Kean, kamu kenapa?" ucap Leon cemas.Sekian detik berada dalam kekhawatiran, Leon memberanikan diri menepuk pelan pipi Keanu sambil berucap, "Kean, bangun."Belum ada respon, Keanu masih terisak. Namun, Leon tetap melakukan hal yang sama, dia yakin Keanu tengah bermimpi buruk. Hingga akhirnya usaha Leon berhasil. Perlahan kelopak mata Keanu terbuka dan langsung m
Satu minggu berlalu, kondisi Kean semakin membaik. Namun, dia belum diperbolehkan pulang sebab hasil operasi penyambungan tulang rusuknya masih harus dipantau dokter. Leon dan Fardan bergantian menjaga Keanu selain Bagas.Teman-teman artis Keanu juga banyak yang menjenguk setelah mereka melihat berita tentang kecelakaan yang menimpanya. Para pemburu berita pun tak urung menunggu di depan rumah sakit demi mendapatkan secuil info tentang kondisi Keanu dari para artis yang datang.Ketika teman-teman Keanu datang, Fardan atau Leon tetap mendampingi. Namun, mereka hanya tahunya jika Fardan orang tua asuh Keanu dan Leon kakak dari Fardan."Kamu mau makan apa, Kean? Nanti Om bawakan," tanya Leon saat menelpon Keanu.Hubungan keduanya kini sudah lumayan dekat sebab Leon tak pernah absen untuk menjaga sang anak di rumah sakit. Akan tetapi, Leon belum mengungkapkan status mereka yang sebenarnya dengan berbagai pertimbangan."Apa aja, Om," jawab Keanu pasrah. Meskipun Keanu menolak, Leon tetap a
Rossa dan Arga pun pada akhirnya mengetahui jika Keanu yang selama ini menjadi anak angkat putra keduanya, ternyata adalah putra Leon dan Kanaya. Itu artinya Keanu adalah cucu untuk mereka.Itu semua bermula dari keingintahuan Rossa yang selalu mendapati Leon pulang tengah malam bahkan hampir pagi selama beberapa hari terakhir. Leon masih tinggal bersama orang tuanya, sementara Fardan tinggal di rumahnya sendiri bersama Ayunda.Saat ditanya, Leon mengatakan jika dia menjaga Keanu di rumah sakit bergantian dengan Fardan. Rossa yang tahu bagaimana cueknya Leon terhadap Keanu tentu saja merasa heran. Ada angin apa anak sulungnya bisa sepeduli itu pada Keanu? Hati Rossa bertanya-tanya.Ibu dua anak tersebut terus mendesak Leon. Dia hafal betul sifat anaknya yang satu ini."Mama yakin nggak bakal terkejut kalo aku katakan alasan yang sebenarnya?" tanya Leon saat itu. Dia sempat ragu untuk bercerita mengingat penolakan Rossa pada Kanaya. Bukan tidak mungkin jika Rossa akan bereaksi keras j