Share

Bian dan Bulan Kesepian

Pancaran bahagia dari raut wajah Ken tak bisa dimanipulasi. Bayi empat tahun itu tak hentinya tertawa dan mengoceh ria. Ia menceritakan semua kisah sekolahnya pada Rina. Tentu saja, ia menyelipkan cerita Rayya di sana. Sesekali ia menutupi mulutnya yang suka keceplosan. Rina terbahak-bahak menyaksikan tingkah konyol Ken. 

Pemandangan itu menohok Byanca. Selama ini ia hanya sibuk bekerja dan menyampingkan keinginan Ken. Maunya sederhana rupanya hanya liburan kecil dan menemani bermain. Itu saja tidak mudah dikabulkan oleh Byanca. Ingin mengutuk diri sendiri karena belum bisa menjadi ibu yang baik untuk Ken.

Mulai sekarang, Byanca berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan meluangkan waktu lebih kepada Ken dari pada pekerjaan yang tak berujung itu. Ken adalah nafasnya. Sumber kebahagiaannya. Maka, segala cara ia korbankan demi putra semata wayangnya ini. Ya, Byanca akan berjanji itu.

Bian telah meninggalkan Ken bersama impian yang lenyap dimakan pengkhian

Sann dyy

Hai, terima kasih sudah membaca cerita ini. semoga suka :) beritahu aku bila ada typo atau kesalahan laonnya.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status