Share

Sekeping Masa Lalu Max

“Memangnya kenapa jika makan di pinggir jalan. Yang penting enak!” teriaknya. Mengapa orang kaya cenderung memilih makanan berdasarkan tempat berjualan bukan kepada cita rasanya. Tidakkah mereka tahu bahwa makanan di pinggir jalan kebanyakan lebih nikmat dari pada makanan mahal? Selain menawarkan harga yang ekonomis, makanan seperti itu juga beragam dan rasa sangat familiar di lidah.

Huh, sudahlah! Ia tak menghiraukan persetujuan dari Max. Lebih baik ia merealisasikan keinginannya. Membayangkan bakso dengan kuah berkaldu tersebut mampu membakar tenggorokannya. Tak ingin menyiakan waktu lagi. Dengan itu, dia melangkah untuk menyeberang jalan.

Max mendengar bahwa wanita di belakangnya menghentakkan kaki dan Max berpura-pura tak mendengar. Ia bersenandung kecil dan melangkah lagi, berharap wanita di belakangnya akan berlari menyusulnya.

Tin.. tin

Brakkkk….

Seketika beberapa k

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status