Share

Pov Kanaya

Meledak sudah bom yang selama ini aku simpan rapat-rapat dari lelaki berhati iblis itu. Entah apa yang kini ada di otaknya? Aku sudah tidak peduli lagi. Bahkan ketika ia berlutut merengek memohon ampun, hatiku tak sedikitpun tersentuh. Dengan entengnya ia mengucapkan maaf setelah apa yang ia lakukan terhadapku dan Mamaku. Tidak, tidak semudah itu Aryo! Kau pun harus merasakan sakit yang kami rasakan. Bukan 1 tahun 2 tahun kami menderita akibat keserakahanmu dan dengan tanpa tahu malu kau berucap maaf? Pintu maafku sudah tertutup rapat semenjak aku tahu akan kisah hidupku.

Pikiranku terlempar pada kejadian 13 tahun yang lalu. Dimana itulah kali pertama aku mengetahui siapa diriku.

"Neng, kenapa teh pulang-pulang nangis sesenggukan begitu? Ada apa?" tanya wanita sepuh yang aku panggil Bibik itu kala aku pulang dari sekolah dengan bersimbah air mata. Tanpa kata aku merangsek ke dalam pelukan wanita renta itu. Beliau membelai kepalaku dengan ketulusan.

"Apa benar aku anak pungut, Bik?" t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status