Share

BAB 47. Adikku sayang , Adikku malang.

“Kak, ini HP-nya ketemu!” teriakan Aldi bak air hujan saat tengah terik matahari. Menyegarkan.

Kusambar ponsel Aldi lalu menekan nomor Kakek. Lama sekali tidak dijawab. Sudah 4 kali panggilan, tapi tidak dijawab.

Api makin besar Mbok dan Aldi sibuk menyiram hordeng menggunakan air. Sayangnya alat pemadam kebakaran ada di ruang tengah.

Tak mau menyerah aku segera menelepon Lusi. Syukurlah Lusi langsung menanggapi.

“Aku segera ke sana Al. Kalian harus bertahan!” Kuakhiri panggilan dan kembali menelepon kakek.

Dijawab, kakek sedang ada di kebun. Beliau berjanji akan segera datang. Lalu kutelepon Om Ardi.

“Tolong!”

“Tolong!”

Kami berteriak sekuat tenaga. Aldi sudah lemas karena asap juga sudah masuk kamar kebetulan Aldi punya riwayat sakit asma. Nafasku pun mulai tersengal.

Mbok sibuk mencari alat kecil yang biasa dihisap Aldi saat asmanya kambuh. Beruntung meski sudah tua fisik mbok cukup kuat.

Setelah memberikan Inhaler pada Aldi. Mbok menyuruh Aldi masuk kamar mandi.

“Aa. Panas!” pekik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tar Sih
masa omnya polisi ngak bisa lindungin ponakan....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status