Share

Bab 5

Dia tercengang tatkala melihat buku yang dibalut oleh cahaya keemasan. Dia mengambil buku tersebut, memandangnya dengan penuh kekaguman. 'Aku belum pernah melihat buku yang sangat menarik seperti ini. Meskipun aku sudah mengalami dua kali kehidupan.' Hades bergumam dalam pikirannya.

Pandangannya dipenuhi oleh kekaguman saat dia memperhatikan setiap detail jilid buku tersebut. "Napas Dewa" Hades membaca pelan judul yang ada di jilid buku tersebut. Rasa penasarannya terhadap isi buku itu, semakin meningkat.

Dia membuka setiap lembar yang ada dalam buku itu, membacanya secara perlahan. Semakin lama dia membaca. Semakin tinggi keingintahuannya terhadap isi buku tersebut.

"Buku ini sangat menarik," gumam Hadas.

Dia benar-benar tenggelam dalam pikirannya tatkala membaca buku dari halaman satu ke halaman lain. Isi buku tersebut benar-benar membuatnya terpesona. Bagaimanapun isi buku tersebut memberinya pengetahuan yang sangat langka.

Dimana dia bisa mengetahui cara menyembuhkan penyakit-penyakit mengerikan, yang bahkan penyakit tersebut belum pernah dia dengar, di kehidupan sekarang maupun di kehidupan sebelumnya.

Awal isi buku tersebut menjelaskan tentang cara menyembuhkan penyakit-penyakit langka. Seperti kanker, serangan jantung, usus buntu, dan masih banyak yang lainnya. Bahkan ada lebih banyak cara untuk mengobati penyakit yang belum pernah dia dengar.

"Aku harus menguasai semua ilmu dalam buku ini," batin Hades.

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Kini dia hampir selesai membaca semua bab yang ada dalam buku tersebut. Bab terakhir berjudul. "Rahasia Grandmaster". Dia sedikit mengerutkan keningnya tatkala melihat judul buku tersebut. Meskipun, begitu dia tetap melanjutkan membaca buku itu.

Seperti bab-bab sebelumnya, semakin lama dia membaca semakin besar ketertarikannya. Namun, yang membuatnya berbeda dari sebelumnya yaitu. Kali ini dia langsung mempraktikkan instruksi yang ada dalam buku itu.

"Selamat, Tuan. Anda sekarang menjadi seorang Grandmaster." Leo berkata dengan nada tulus.

"Apa maksudmu?" Hades mengerutkan keningnya.

"Aku dapat melihat bahwa kekuatan Tuan sudah mencapai level Grandmaster."

Wajah Leo terlihat penuh kekaguman tatkala mengatakan itu. Dia baru pertama kalinya melihat seseorang yang menjadi Grandmaster hanya dalam beberapa menit saja.

Apalagi saat pertama kali melihatnya, dia tidak merasakan aura apapun di tubuh Hades. Oleh karena itu dia yakin Hades tidak memiliki dasar dalam bela diri. Kekagumannya terhadap Hades meningkat satu level. Dia percaya suatu hari nanti kekuatan Hades bisa melampauinya.

"Bagaimana kamu bisa yakin kalau aku seorang Grandmaster! Aku bahkan tidak pernah belajar beladiri?"

"Hamba merasakannya dari aura yang keluar di tubuhmu, Tuan," jawab Leo dengan sungguh-sungguh.

Hades tertegun ketika mendengar jawaban Leo. Dia baru saja mengetahui betapa menakjubkannya seorang Grandmaster, dari buku yang dibacanya. Menurut catatan dari buku 'Rahasia Bela Diri.'

Seorang Grandmaster memiliki kekuatan yang sangat tinggi di level dasar. Salah satu kekuatan yang paling menonjol dari seorang Grandmaster, yaitu dapat melihat tembus pandang.

"Bagaimana … aaakh!" ucap Hades terpotong oleh rasa sakit yang tiba-tiba.

Dia mengerang kesakitan tatkala merasakan sesuatu yang masuk ke dalam tubuhnya. Kedua tangannya mengepal kencang, hingga terlihat urat-urat berwarna biru. Setelah beberapa saat dia merasakan perubahan.

Tubuhnya terasa jauh lebih ringan dari sebelumnya. Bahkan pandangannya pun jauh lebih tajam dari sebelumnya. Dia tercengang mengalami hal itu. Semuanya terjadi hanya dalam beberapa saat saja.

"Bagaimana perasaanmu, Tuan?" tanya Leo sambil tersenyum.

"Semuanya jauh lebih baik dari sebelumnya. Aku merasakan perubahan yang sangat drastis dalam tubuhku!" Hades berseru dengan penuh semangat.

Dia merasa sangat bersemangat sekarang. Dia akhirnya memiliki kekuatan nyata untuk membalas dendam, atas kematian orang tuanya. Dan dia bisa menggunakan kekuatannya itu untuk memperkaya dirinya sendiri.

Keduanya melanjutkan perbincangan mereka, tentang bela diri. Hingga akhirnya Hades mengetahui tentang urutan tertinggi dalam bela diri. Kekuatan yang dimilikinya hanya beberapa tingkat lebih tinggi dari orang biasa.

Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama. Akhirnya Hades memutuskan untuk kembali ke dunianya. Tempat dimana dia bisa meningkatkan kekuatannya. Dan tentunya untuk membalaskan dendam orang tuanya.

"Terima kasih, Leo. Karena kamu telah mengajariku banyak hal. Aku rasa sudah waktunya untukku kembali ke duniaku!" Hades berpamitan. Lalu memejamkan mata sesuai instruksi yang Leo berikan.

Sementara itu di tempat lain.

"Bruk!!!"

Seorang pria berjas putih menendang pintu bangsal dengan kencang. Dia berjalan masuk dengan wajah yang terlihat garang. Pandangannya begitu menakutkan.

"Jasmine. Aku tahu, sebagai seorang dokter, kamu harus mementingkan keselamatan pasien. Tetapi, pernahkah kamu berpikir sebagai seorang karyawan?" Pria itu berkata dengan marah.

"Kamu dengan mudahnya menggunakan sumberdaya rumah sakit tanpa memperdulikan kerugian yang rumah sakit alami!" tambah pria tersebut.

Wanita yang bernama Jasmine itu terdiam untuk waktu yang lama. Dia menundukkan kepalanya karena merasa bersalah. Meskipun dia memiliki alasan yang tepat. Akan tetapi, alasan yang dimilikinya tidak berguna di mata rumah sakit.

"Direktur Long, maafkan aku. Aku benar-benar tidak bisa mengabaikan orang yang membutuhkan bantuanku. Apalagi orang tersebut mengalami luka parah."

Jasmine berusaha menjelaskan semuanya. Namun, alasannya yang diberikan olehnya, ditolak mentah-mentah oleh Direktur Long. Dia bahkan mendapatkan perlakuan kasar dari atasannya itu.

"Cukup! Aku tidak membutuhkan alasanmu, yang aku butuhkan adalah uang biaya perawatan. Paham!" bentak Direktur Long.

Jasmine terkejut mendengar bentakan itu. Dia mulai merasa kesal terhadap atasannya yang tidak punya hati nurani. Dia memberanikan diri untuk menatap wajah atasannya itu.

"A-aku akan membayar semua biaya perawatan pasienku, yang tidak mampu."

Jasmine memang terkenal sebagai dokter cantik yang baik hati. Dia sering membantu pasiennya yang tidak sanggup membayar biaya pengobatan. Oleh karena itu dia sangat dikagumi dan dipuji oleh orang-orang.

Dia juga merupakan orang yang sangat rendah hati. Dia selalu membantu teman-teman yang sedang kesusahan. Dan karena sikapnya itulah yang menyebabkan sebagian orang sering memanfaatkan kebaikannya.

"Huff! Bodoh. Apa kamu pikir dengan gajimu yang tidak seberapa itu bisa menutupi biaya rumah sakit? Asal kamu tahu saja, biaya yang harus kamu bayar bulan ini lima kali lipat dari gajimu. Dan sekarang kamu masih ingin membayar dengan gajimu itu!"

"Apa!"

Jasmine sekali lagi dibuat terkejut. Dia tidak menyangka hutangnya terhadap rumah sakit sudah sangat besar. Awalnya dia berpikir bulan ini dapat membawa pulang gajinya, meskipun cuman sedikit.

Namun ketika mendengar apa yang disampaikan oleh atasannya barusan. Membuatnya benar-benar dilema. Dia mulai merasa bimbang. 'Apa aku harus membiarkan Direktur Long mengusir pasienku?' pikir Jasmine dalam benaknya. Ekspresi di wajah Jasmine sulit digambarkan.

Direktur Long memperhatikan setiap perubahan ekspresi Jasmine. Dia melengkungkan bibirnya, senyum licik seketika tergambar di wajahnya. Pikirannya mulai membayangkan adegan yang tidak-tidak.

Dia sudah lama mendambakan kecantikan milik Jasmine. Dan dia juga sudah lama ingin merasakan tubuh seksi milik Jasmine. Namun, dia tidak pernah memiliki kesempatan yang sangat bagus seperti ini. 'Aku harus memanfaatkannya dengan baik!'

"Aku bisa membantumu menyelesaikan semuanya. Tetapi, ada harga yang harus kamu bayar untuk semua itu!"

Direktur Long melangkah maju. Dia mulai menunjukkan sikapnya yang sebenarnya. Dia menarik kasar tangan mungil nan lembut milik Jasmine. Dia mulai mengelus-elus tangan Jasmine tanpa memperdulikan tatapan tajam dari wanita itu.

"Apa yang ingin kau lakukan?"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status