Share

Puasa

pov Bayu

"Da--darah," ucapku terbata.

Aku semakin panik melihat Hanin meringis kesakitan sambil memegangi perutnya. Ya Allah, bagaimana ini?

"Sa-sakit, Mas," rintihnya.

Aku memungut pakaian dan mengenakan sekenanya. Lalu membantu Hanin memakaikan setelan baju tidur miliknya. Dengan hati-hati kubopong tubuh Hanin. Tak lupa kubawa hijab Hanin yang ada di luar lemari.

Rasa bersalah menelusup di dalam sanubari. Jika aku tak meminta hakku malam ini, mungkin Hanin tak akan seperti ini. Kuakui, aku tak pernah mampu menahan gejolak yang tiba-tiba hadir. Aku terlalu egois hingga tak memikirkan bagaimana perasaan istriku. Ini pula yang membuat Hanin memintaku menolak lagi.

"Ibu kenapa, Pak?" tanya Bi Leha saat berpapasan denganku di dekat pintu utama.

"Titip anak-anak, Bi. Ali sendirian di kamar," ucapku lalu membawa Hanin masuk ke mobil. Kutinggalkan Bi Leha dengan tatapan penuh tanda tanya. Ini bukan saat yang tepat untuk menjelaskan masalah ini. Keselamatan Hanin jauh lebih penting.

A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status