Share

14. Istrimu Bukan Pajangan

Part 14

"Iya. Aku hutang di bank dengan menggadaikan sertifikat rumah ibu."

"Apaaa?"

"Maka dari itu aku tak mungkin menceraikan Devi. Dia sumber uangku, Sinta."

"Berapa, Mas?"

"Dua ratus juta. Dengan bunga delapan persen."

"Hah? Sebanyak itu? Untuk apa aja, Mas?"

"Untuk pernikahan kita kemarin dan juga investasi."

"Memangnya kamu gak punya tabungan?"

"Tabunganku habis Sinta, makanya hutang di bank."

Sinta tampak shock. Ia tak percaya, kalau ternyata lelaki yang ia nikahi punya banyak hutang bukannya tabungan.

"Terus itu investasi, investasi apaan? Berapa?"

"Seratus lima puluh juta, nanti akan kembali jadi tiga kali lipat dari modal awal."

"Banyak amat, Mas. Apa kamu yakin? Itu bukan tipu-tipu atau investasi bodong?"

"Gak mungkin tipu-tipu lah, orang Devi yang merekomendasikan itu semua."

"Apa kamu sudah pastikan sendiri Mas, kantornya dimana?"

"Belum sih, tapi aku percaya, mereka itu temannya Devi."

"Teman?"

"Ya, teman SMP-nya."

"Siapa namanya, Mas? Kalau teman SMP seharusnya aku j
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status