Share

Rencana Azen 2

“Mang lebih cepat,” pintaku tak sabar.

“Ramai kendaraan Mbak Bulan, entah kenapa malam ini ramai sekali,” jawab mamang.

Aku semakin tak tenang, berkali-kali kuhubungi nomor Azen, tetapi ia tetap tak menjawab panggilan teleponku.

“Aku akan naik ojek saja, Mamang pulang saja.”

“Loh, Mbak Bulan mau naik ojek pakai baju seperti itu, ribet Mbak.”

Aku tak menghiraukan ucapan Mang sopir dan segera turun melambai kepada siapapun yang menggunakan motor. Tidak aku pikirkan entah itu orang baik atau jahat, yang ada dalam pikiranku sekarang adalah anak-anakku dan juga Roy, ketakutan yang luar biasa tak dapat kusembunyikan. Aku takut Azen akan bertindak seperti dulu. Bagaimana jika ia sampai menyakiti Roy atau kedua putraku?

“Cepat sedikit Mas,” ucapku kepada pemuda yang mengendarai motor.

“Mana alamatnya Mbak?” tanya pemuda tersebut, aku memperlihatkan alamat pada ponselku. Pemuda itu menancap gas dengan kecepatan tinggi.

“Itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status