Menjadi Istri di Rumah Maut Mertua

Menjadi Istri di Rumah Maut Mertua

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-07-16
Oleh:  Dhalika NoireBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
7Bab
15Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Dihina mertua, dikhianati ipar, diabaikan suami. Rania hanya ingin hidup tenang pascamelahirkan. Tapi dunia memperlakukannya seolah ia tak layak bahagia. Hingga satu kejadian mengubah segalanya mengungkap rahasia kelam keluarga, konspirasi besar, dan jaringan gelap yang selama ini mengendalikan mereka dari balik bayang. Ketika air mata tak lagi cukup, Rania memilih melawan. Demi anaknya. Demi dirinya sendiri. Dan ia bersumpah: Jika dunia menolak memberinya tempat, maka ia akan menciptakan jalannya sendiri dalam gelap sekalipun.

Lihat lebih banyak

Bab 1

BAB 1 - Luka Yang Tak Terlihat

“Kenapa kamu masih tiduran saja, Rania? Anakmu menangis. Jangan seperti nyonya besar di rumah orang!” suara Bu Yulia menggema dari ruang tamu, menusuk telinga yang belum pulih dari begadang.

 

 Keringat dingin menetes dari pelipis. Ia belum tidur cukup sejak persalinan. Dia memaksa tubuhnya bangkit dari kasur.

 

  Rania baru saja melahirkan 2 hari yang lalu. Tubuhnya masih lemah, tetapi sejak hari pertama ia pulang dari rumah sakit, tak ada yang namanya masa istirahat. Mertuanya, Bu Yulia, berdiri seperti bayangan di setiap sudut rumah, mengamati, menilai, dan mencela.

 Bahkan Luka jahitan di area jalan lahirnya masih terasa perih dan nyeri sekali setiap kali duduk atau berjalan cepat. Tapi semua itu dianggap remeh.

 

  “Aku tadi baru saja menyusui, Bu... Bayi mungkin masih rewel karena kolik ” Ucap Rania

 

  “Alasan! Semua ibu juga begitu. Tapi tidak semua ibu semanja kamu!” Bantah Mertuanya Bu Yulia

 

  Di balik pintu dapur, seorang perempuan berdiri dengan wajah datar. Nadine, istri dari kakak suaminya. Selalu tampak manis di depan Raka, suami Rania. Tapi Rania merasakan sesuatu yang salah dalam caranya menatap lelaki itu terlalu lama, terlalu lembut, terlalu milik.

 

 Lalu dari arah dapur, Nadine muncul membawa nampan berisi air dan buah. Istri dari kakak suaminya itu selalu tampak rapi dan tenang.

 

  “Mbak Rania belum makan, ya?” katanya lembut.

 

  Rania tersenyum lelah. “Belum sempat, Mbak…”

 

  Nadine duduk di sebelahnya, terlalu dekat.

  “Kasihan kamu… Kalau aku jadi Raka, aku pasti lebih sayang dan perhatian.”

 

  Rania menoleh. Ucapan itu meluncur ringan, tapi ada nada tersembunyi di baliknya.

 

  “Mas Raka sudah sangat membantu…”

 

  Tapi saat tangan mereka bersentuhan, Nadine berbisik pelan, “Kalau kamu tidak kuat... kamu bisa pergi, tahu? Biarkan Raka mencari kebahagiaannya.”

 

  Rania menatap Nadine, terkejut. Tapi Nadine hanya tersenyum lembut seolah tak pernah mengucapkan apa pun.

 

  Malam harinya, Raka pulang dari kerja. Wajahnya lelah, dasi masih tergantung longgar di leher. Rania menyambutnya dengan air putih dan senyum kecil.

 

  “Mau makan malam dulu, Mas?”

 

  “Belum lapar,” jawab Raka. “Ibu mana?”

 

  “Di kamar. Sepertinya marah lagi karena aku tidur sebentar tadi siang.”

 

  Raka menghela napas. “Kamu harus lebih kuat, Ran. Ibu memang... keras.”

 

  Rania ingin berteriak. Keras? Tidak. Dia kejam, Mas. Dia menyiksa batin dan ragaku, mematahkan semangatku seperti ranting kering.

 

  Tapi ia hanya menunduk. “Aku akan coba.”

 

  Dari arah dapur, Nadine muncul. Mengenakan daster tipis, rambutnya dibiarkan terurai. Ia pura-pura terkejut melihat Raka.

 

  “Oh, kamu sudah pulang? Tadi Rania cerita kamu sangat sibuk di kantor.”

 

  Raka tersenyum sopan. “Ya, begitulah, Mbak.”

 

  “Kalau kamu lapar, aku bisa buatkan sup. Rania kan masih belum kuat ke dapur, kasihan…”

 

  Rania menatap Nadine yang berjalan mendekat ke Raka. Terlalu dekat. Suaminya mundur setengah langkah, tapi Nadine menyentuh lengannya ringan.

 

  “Kamu harus jaga kesehatan, Raka. Kalau sakit nanti siapa yang jaga Rania?”

 

  Ucapan itu terdengar manis di permukaan, tapi di telinga Rania, itu seperti tawa iblis.

 

***

 

  Pukul dua pagi. Bayi menangis lagi. Rania bangun, menahan perih di bagian bawah tubuhnya. Tapi saat berjalan ke kamar bayi, ia tersandung ember kecil yang entah kenapa diletakkan di sana.

 

  Air tumpah. Lantai licin.

 

  “Astaga!” Kaget Rania

 

  Rania terjatuh, hampir menimpa bayinya. Untung ia sempat menopang tubuh dengan tangan.

 

  Bu Yulia datang tergopoh-gopoh, bukan dengan empati, tapi tuduhan.

 

  “Apa kamu mau bunuh anakmu?! Baru juga melahirkan, sudah ceroboh begini!”

 

  Nadine muncul dari balik pintu, berdiri di belakang Bu Yulia. Matanya lurus ke arah Raka yang keluar dari kamar.

 

 

  “Raka... Kamu harus pertimbangkan. Rania belum siap jadi ibu. Lihat sendiri.”

 

  Rania tak bisa berkata apa-apa. Di rumah ini, luka bukan hanya di tubuh, tapi dalam diam yang terus dipelintir jadi kesalahan

 

 

  Dia menahan air mata. Ini bukan sekadar kebencian. Ini penghancuran jiwa.

 

  Rumah itu besar, tetapi tak pernah terasa luas. Udara yang mengendap di setiap ruangnya membawa aroma busuk dari rahasia yang terlalu lama dikubur.

 

  Sementara Nadine dengan senyum liciknya sedang Merencanakan sesuatu yang besar untuk menghancurkan rumah tangga Rania dan Raka.

 

 “Aku akan membunuhmu secara perlahan Rania”  Ucap Nadine

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
7 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status