Share

Pasrah (TAMAT)

Setelah puas menuntaskan aktivitas tidak masuk akal yang kulakukan di samping gundukan tanah, aku dan Bayu kembali ke rumah umi. Tiga jam terasa cepat sekali, lelah dan letih tak kuhiraukan. Biasanya aku akan berangkat setelah Magrib menginap semalam di rumah Bandung kemudian seharian berada di makam dan kembali setelah Azhar.

“Umi.” Zakir dan Zafar berlari, berebut ingin memelukku. Kusambut keduanya dalam pelukan dan menciumi kedua pipinya.

Perasaan bersalah kepada mereka semakin besar karena aku terlalu sibuk dengan sakitku dan tak memikirkan perasaan anakku.

“Bagaimana hafalannya?”

“Zakir sudah hafal al baqoroh,”

“Zafar juga.”

Aku mengacak gemas pucuk kepala mereka.

“Alhamdulillah, pintar anak Umi.”

“Zafar sama Abang bakalan rajin ngaji, tapi umi janji jangan nangis lagi, ya?”

Aku tersenyum dan mengangguk pelan.

Zakir dan Zafar tak lagi menanyakan Roy setelah abi menjelaskan panjang lebar kepada mereka da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status