Share

KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU
KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU
Auteur: Ai Sheeka

Part 1

Auteur: Ai Sheeka
last update Dernière mise à jour: 2024-02-17 14:06:01

"Gimana, sudah tahu dimana keberadaan ayah Dea?" Tanya Ressa pada kakak perempuannya, Aruna. Saat ini ia sedang berada di hotel tempat Aruna menginap, mereka baru tiba tadi malam dari luar negeri.

"Sudah, tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menemuinya. Semoga dia mau bertemu dengan putrinya," jawab perempuan berusia tiga puluh enam tahun itu.

"Tante kangen," gadis beranjak remaja bernama Deandra itu memeluk dan mengecupi pipi Ressa. Mereka lama tidak bertemu karena tinggal di luar negeri, sehari-hari di rumah ibunya mengajarkan bahasa Indonesia, jadi dia tidak canggung mengucapkannya.

"Tante kangen juga sama kamu, kamu kenapa cepat sekali besar dan makin cantik. Pasti daddy-mu senang bertemu denganmu."

"Benarkah, semoga Daddy mau menerima Dea jadi anaknya." Harap gadis berusia dua belas tahun itu. Sejak lahir dia tidak tahu siapa ayahnya, Mom Aruna selalu menceritakan tentang ayah hal-hal yang baik. Tidak ada kebencian yang tumbuh di hatinya, hanya rindu ingin bertemu dan memeluk sang ayah.

Andai ayah sudah menikah dia akan menerimanya. Dianggap sebagai anak saja sudah cukup baginya. Tapi ibunya bilang, ayahnya belum menikah, jadi dia memiliki kesempatan untuk menyatukan kedua orang tuanya kembali.

"Pasti Sayang," Ressa memeluk keponakannya dengan bangga. Ia tidak bisa menyalahkan ayah Dea, karena Aruna lah yang memilih pergi ketika laki-laki itu ingin bertanggung jawab.

"Kamu tidak ingin menjenguk ayah dan ibu Ru?" Ressa beralih pada kakaknya.

"Setelah bertemu ayah Dea baru aku akan menjenguk mereka."

Ressa mengangguk saja, "setelah bertemu Daddy kamu mau lanjut sekolah di sini apa kembali ke luar negeri?" Ressa menatap manik ceria keponakannya.

"Aku mau tinggal sama Daddy kalau dia mau, Tante." Jawab Dea dengan berbinar-binar.

"Semoga daddy-mu masih mau bertanggung jawab, Sayang. Kalaupun tidak, kamu punya kami di sini. Jangan sedih," hibur Ressa. "Kalau kamu Ru, pulang?"

"Of course, rumahku di sana Sa, jadi aku akan kembali," jawab Aruna lugas.

"Mommy gak mau nikah sama daddy. Bukannya Mommy bilang, aku hanya mewarisi darah daddy, kalau mommy tidak menikah dengannya aku tetaplah bukan mahramnya."

"Itu benar Sayang, tapi Mommy gak bisa maksa kan? Kalau Daddy sudah punya istri atau kekasih gimana? Mommy gak mau merebut kebahagiaan perempuan lain." Jelas Aruna lembut, Deandra mengangguk mengerti.

Ressa tersenyum simpul mendengar pembicaraan ibu dan anak itu. Aruna mendidik Deandra dengan sangat baik, sampai anak itu sangat bijak dan dewasa diumurnya yang masih belia.

"Tenang saja, aku akan buat daddy menikahi mommy," ucap Dea percaya diri sambil memainkan alis menggoda. Ressa dan Aruna terkekeh geli melihat kelakuan gadis itu.

"Apapun yang terbaik untuk kamu, Tante akan dukung," Ressa mencubit gemas pipi keponakannya.

"Wajib," Deandra mengedipkan mata pada sang tante. Senyuman itu mengingatkan Ressa pada seseorang, sangat mirip. Jika dilihat garis wajahnya juga mirip.

Perempuan hamil itu menggeleng pelan dengan segala pikiran konyolnya. Mana mungkin itu terjadi, sedang ayah Dea masih belum menikah.

"Kamu bisa menikah dengan lelaki lain Aru, tidak perlu menunggu ayah Dea. Bukannya kamu yang bilang kalau tidak ingin menikah dengannya karena tidak cinta." Ujar Ressa setelah mereka hanya tinggal berdua, Dea beranjak ke balkon, menatap keindahan ibu kota dari sana.

"Aku tidak ingin mengecewakan Dea, Sa. Setelah Dea bertemu ayahnya baru aku pikirkan itu. Aku tidak ingin Dea tersia-siakan karena menikah dengan laki-laki yang tidak bisa menerimanya seperti putri sendiri," jelas Aruna.

Ressa mengangguk mengerti, Aruna benar, lebih baik sendiri daripada tersiksa nantinya. "Semoga kamu menemukan ayah yang tepat untuk Dea nanti, walau itu bukan ayahnya."

Hanya dukungan yang bisa Ressa berikan pada saudaranya itu. Setelah cukup lama mengobrol dan melepas kangen ia berpamitan pulang.

***

Ressa mengamati dengan seksama pria yang sedang dikuntitnya, jantungnya berdebar tidak karuan. Ia telah berjanji untuk membantu keponakannya mencari tahu tentang ayah biologisnya.

Namun hal yang terjadi diluar dugaan, orang yang mereka buntuti ternyata suaminya sendiri. Ya, pria yang sedang bertemu dengan klien di sebuah restoran itu adalah Ardiya Tiandra, suaminya.

Ressa memejamkan mata perlahan untuk mengusir rasa tidak nyaman yang hadir dalam dadanya. Mereka duduk agak jauh dari meja Tian, dan suaminya itu tidak menyadari keberadaannya karena dia menggunakan masker dan kacamata.

"Tante, itu Daddy, wajahnya sama persis dengan foto yang Mommy tunjukkan."

Mendengar pernyataan anak remaja yang duduk di sampingnya, Ressa menelan saliva kasar, sedikit kesulitan bernapas menerima fakta yang baru saja di dapatnya. Suaminya ternyata masa lalu kakaknya, bahkan mereka sampai memiliki anak.

"Kalau Daddy sudah menikah, apa Dea bisa terima?" Tanya Ressa hati-hati pada keponakannya. Dari nama saja sudah mirip dan wajahnya pun memiliki kemiripan, firasatnya ternyata benar.

"Kata Mommy, Daddy masih belum menikah."

"Oh," Ressa hanya bisa ber oh ria, tidak tahu ingin memberikan respon seperti apa.

Pernikahannya memang dilakukan secara tertutup, dan ia tidak memberitahu kakaknya yang berada di luar negeri karena pernikahan yang dijalaninya ini tanpa restu kedua orang tuanya, sehingga disembunyikannya dari orang lain.

Lalu sekarang ia harus apa setelah mengetahui suaminya lah ayah dari keponakannya. Bertahan atau melepaskan?

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 52C (TAMAT)

    "Haid," jawabnya pelan."Oh, ayo Mommy temani ganti di kamarmu."Deandra mengangguk kecil. Aruna paham, putrinya itu baru kedatangan tamu pertama kali tidak memiliki persiapan apapun."Mas, aku temani Dea ke kamar dulu." Ijin Aruna, setelah mengambil stok pembalut di lemarinya.Denis mengangguk, setelah ibu dan anak itu pergi ia menghela napas panjang. Mereka harus memperhatikan Deandra lebih ekstra lagi. Ia takut Azmi tiba-tiba datang menemui Dea lagi dan melakukan hal yang di luar batas."Mommy, perutku sakit." Rengek Dea setelah keluar dari kamar mandi. Ia langsung berbaring di tempat tidur."Mommy ambilkan obat pereda nyeri ya Sayang." Baginya mungkin hal seperti itu sudah biasa setiap tamu bulanan datang. Tapi tidak untuk gadis yang baru menginjak remaja itu."Dea kenapa Ru?" Tanya Tian yang melihat Aruna terburu-buru keluar dari kamar putrinya."Sakit perut Mas karena baru pertama haid," jawab Aruna cepat."Haid?" Tian melongo, putri kecilnya sudah haid. Itu artinya Dea bukan ana

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 52B

    "Mulutnya, gak dikasih saringan!!" Seru Denis geram pada perempuan yang baru brojol itu. Salah-salah itu akan menjadi pemicu perdebatan diantara dengan Tian."Aku bukan kelapa yang harus disaring dulu untuk mendapatkan santannya Denis.""Terserah kau saja, asal kau bahagia." Gumam Denis jengkel."Kenapa jadi sewot sih, cukup ibu hamil yang sensitif. Bapaknya jangan!" Oceh Ressa semakin menjadi-jadi, seperti tidak baru selesai melahirkan."Urus istrimu itu Tian, bikin kesal aja!" Gerutu Denis keluar dari kamar."Hei, aku adik iparmu jangan semena-mena!" Teriak Ressa.Denis mengendikkan bahu tetap pergi dari kamar Tian."Sayang, mulutnya baru dijahit loh, masih bisa nyinyir aja." Tegur Tian dengan kekehan."Maass, kamu gak jelas!""Kalian semua yang gak jelas. Dea jadi pusing!!" Gumam Deandra melerai perdebatan unfaedah itu. Sebenarnya apa yang mereka permasalahkan. Hanya candaan Daddy yang tertukarkan. Kenapa Daddy-nya yang satu itu jadi sewot.***"Kenapa jadi sewot sih, Ressa cuma be

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 52A

    "Daddy, Mommy sakit apa?" Sambut Deandra.Denis baru pulang memeriksa Aruna sesuai saran sang ibu mertua. Pria itu membawa Dea duduk terlebih dahulu sebelum memberitahunya. Ia khawatir anak gadisnya ini merasa terabaikan."Mommy hamil Sayang, Dea gak papa." Ucap Denis pelan menggenggam tangan putrinya."Dea gak papa, malahan senang mau punya adik lagi." Jawab Dea dengan senyuman ceria. Aruna menghela napas lega. Tadi sangat khawatir saat dokter memberitahu kalau dia positif hamil. Ia tidak ingin putrinya itu merasa terasingkan dan dibeda-bedakan kasih sayang saat memiliki anak dari Denis. Mereka sangat menjaga perasaan Deandra."Makasih Sayang, Daddy tetap sayang sama Dea kok." Denis memeluk Dea seraya mengusap punggungnya hangat."I know Daddy," jawabnya dengan senyuman manis. Sekarang ia di kelilingi oleh orang-orang yang sangat menyayanginya. Hal yang hanya di dapatkannya dari sang ibu selama dua belas tahun ini.Suara bel mengalihkan atensi tiga orang itu, Aruna bergegas membuka

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 51B

    "Kita berpelukannya nanti lagi ya Sayang, Mommy yang sedang butuh Dea sekarang." Tian mengusap puncak kepala anak gadisnya."Bye Daddy, jagain Buba dan adek." Ucap Dea sebelum pergi mengikuti sang nenek dan pengawal ayahnya."Of course, Honey." Tian mengacungkan jempolnya dengan senyuman menawan.***"Hei kenapa menangis?" Aruna menepuk pipi putrinya lembut. Setelah sampai rumah tadi ia langsung ketiduran. Bangun-bangun Dea sudah menangis di sampingnya."Mommy kenapa sakit?" Tanya Deandra pelan."Cuma kecapean Sayang, udah jangan nangis ah. Lihat, kamu diketawain Daddy." Tunjuk Aruna pada sang suami yang senyam senyum sendiri."Daddy emang nakal," Dea memanyunkan bibir cemberut seraya menyeka air mata. Nasib punya ayah dua-duanya usil ya begini."Daddy salah terus deh, kan Daddy gak nyubit kamu kenapa jadi dibilang nakal." Denis sangat gemas dengan putri sambungnya ini, mengunyel-unyel di pipi."Nih buktinya Daddy nakal!!""Daddy sayang sama kamu bukan nakal," Denis terkekeh geli. "M

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 51A

    Denis menggiring istrinya ke kamar mandi. Aruna langsung mengeluarkan isi perutnya di sana. Lelaki itu hanya bisa membantu memijat di tengkuk."Bu, aku bawa Aru pulang dulu ya." Ijin Denis sambil menahan tubuh Aruna yang lemas keluar dari kamar mandi."Iya, kalian hati-hati. Istirahat aja di rumah," sahut Rina menatap putrinya yang sudah pucat."Mommy kenapa?" Tanya Dea khawatir. "Mommy cuma gak tahan nyium baut rumah sakit Sayang, Dea temani Daddy jaga Buba ya." Jawab Aruna sangat pelan."Mommy jangan lupa minum obat," Dea mengingatkan."Iya Sayang," sahutnya dengan anggukan kecil. "Kenapa bau obatnya sampai mobil Mas?" Rengek Aruna di dalam mobil sambil memegangi perutnya yang bergejolak lagi."Gak ada bau obat di mobil ini Sayang," Denis memberikan kresek pada Aruna untuk memudahkan saat muntah lagi."Tapi bau banget, aku tambah pusing. Tolong matiin AC-nya." Denis menurut saja mematikan AC dan membuka kaca mobil sudah seperti diangkot sedia kresek dan AC alami."Tahan sebentar S

  • KEPONAKANKU ANAK DARI SUAMIKU    Part 50C

    Sedang di dalam ruang bersalin Tian mengomel pada Ressa. Pasalnya sang istri itu berjalan bolak-balik di hadapannya. "Sayang, aku pusing lihat kamu mondar-mandir." "Ini biar dedek tau jalan keluar Mas," ujar Ressa. Pembukaannya belum lengkap, Jadi masih menunggu waktunya melahirkan."Sini aku aja yang nunjukin jalan keluarnya Sayang, aku lebih hapal." Sahut Tian, membuat perawat yang berjaga di ruangan itu tersenyum geli."Mas ngomong apaan sih, bikin malu aja." Ucap perempuan yang mau melahirkan itu ketus."Marah-marah terus, ayo tiduran aja nanti kakimu capek." Ressa tetap saja mondar-mandir. Karena tidak mempan dengan ucapan. Tian membuat istrinya itu berhenti mondar-mandir dengan memeluknya."Kamu ini bisa bikin dedek lama keluar loh, Mas.""Enggak, dedek pintar sama Daddy. Sayang cepat keluar ya, jangan bikin Mommy kesakitan." Bisik Tian di perut Ressa. Tidak berapa lama setelah itu Ressa mengeluh perutnya sangat sakit.Bayi yang ada dalam perut Ressa itu patuh pada Tian. Kelua

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status