Share

bab 18. Ketahuan Berbohong

"Sumi?! Ngapain kamu kesini?! Tidak ada tempat bagimu di sini!"

"Tapi Mi, saya ingin bertemu dengan Arif."

"Buat apa lagi? Kan kamu kemarin sudah tidak mempedulikan lagi pesan dari Arif, ya kan? Lalu kenapa mendadak kamu kemari?

Apa kamu tidak malu kalau selama Arif di rumah sakit, kamu tidak pernah menengok nya. Dan sekarang mendadak kamu datang ke sini. Sebenarnya apa yang ada dalam pikiran kamu, Sum?!"

"Kemarin mas Arif mengirim pesan padaku?! Kapan, Mi? Kemarin pagi, hp ku hilang." Wajah Sumi tampak memelas.

"Jangan alasan kamu! Bilang saja dengan jujur kalau kamu mendekati Arif hanya karena uangnya saja. Benarkan?!"

"Mi, berikan aku kesempatan untuk bicara lima menit saja," pinta Sumi menghiba.

"Ada apa ini, Mi?" tanya Arif yang baru mandi dari arah belakang.

"Kamu tampak sehat, Mas!" seru Sumi seraya menghambur ke arah Arif, hendak memeluk lelaki itu.

Arif terdiam sementara itu, mami langsung geser dan pasang badan di depan anaknya.

"Heh, Sumi. Dengarkan baik-baik ya. Selama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status