Share

Season 2 bab 157

Auteur: Mutiara Sukma
last update Dernière mise à jour: 2025-04-02 17:53:40

Rumah itu tidak lagi terasa seperti rumah.

Setelah beberapa hari Tari menghilang, suasana di dalamnya semakin tegang. Anak-anak mulai merasa kehilangan keseimbangan tanpa kehadiran ibu mereka.

Nadhif, yang seharusnya menjadi sosok kuat dalam keluarga, justru semakin tenggelam dalam kebingungannya sendiri. Dia lebih sering mengurung diri di kamar, termenung dengan wajah kusut dan mata lelah. Setiap kali ditanya soal Bunda, jawabannya selalu sama:

"Ayah sedang berusaha, sabar dulu."

Tapi tidak ada usaha yang terlihat. Tidak ada penyelidikan serius, tidak ada pencarian besar-besaran. Bahkan polisi hanya mencatat laporan kehilangan Tari tanpa tindak lanjut berarti.

Ini yang membuat Alisa dan Aleeya semakin muak.

"Ayah nggak peduli sama Bunda!" bentak Alisa suatu malam saat mereka makan bersama.

Nadhif yang duduk di ujung meja mendongak dengan wajah lelah. "Alisa, jangan ngomong begitu. Ayah peduli."

"Peduli? Peduli dari mana? Seharian Ayah cuma duduk diam, merokok di teras, atau termenung
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH    Season 3 bab 52

    Tari kembali kerumah setelah membereskan urusan gadis kembarnya. Aleeya sudah mulai tenang dengan kehidupan barunya, begitu juga dengan Alisa. Mereka berjanji tak akan berpacaran lagi. Karena hanya mendatangkan kerugian.Malam itu, Tari baru saja menutup Al-Qur’an setelah shalat tahajud saat ponselnya bergetar. Nama Alif terpampang di layar. Hatinya langsung mencelos. Jarang sekali anak sulungnya menelepon sepagi ini.“Assalamu’alaikum, Nak,” ucap Tari lembut.Namun tak ada suara dari seberang sana, hanya isakan kecil. Tari langsung panik.“Alif? Ada apa, Nak? Kamu kenapa?”Suara Alif akhirnya terdengar. Serak. Hancur.“Bun… Nayla… keguguran...”Detik itu juga, dunia Tari runtuh. Ia terduduk. Bibirnya gemetar menyebut nama Allah, menahan tangis yang menggulung di dadanya. Setelah kematian anak pertama Alif beberapa bulan lalu, kini si sulung kembali mendapatkan musibah. Dan ini sangat berat sekali rasanya.“Ya Allah… Innalillahi wa inna ilaihi raji’un…”“Bunda… aku salah… semua salah

  • KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH    Season 3 bab 51

    Tari kembali kerumah setelah membereskan urusan gadis kembarnya. Aleeya sudah mulai tenang dengan kehidupan barunya, begitu juga dengan Alisa. Mereka berjanji tak akan berpacaran lagi. Karena hanya mendatangkan kerugian.Malam itu, Tari baru saja menutup Al-Qur’an setelah shalat tahajud saat ponselnya bergetar. Nama Alif terpampang di layar. Hatinya langsung mencelos. Jarang sekali anak sulungnya menelepon sepagi ini.“Assalamu’alaikum, Nak,” ucap Tari lembut.Namun tak ada suara dari seberang sana, hanya isakan kecil. Tari langsung panik.“Alif? Ada apa, Nak? Kamu kenapa?”Suara Alif akhirnya terdengar. Serak. Hancur.“Bun… Nayla… keguguran...”Detik itu juga, dunia Tari runtuh. Ia terduduk. Bibirnya gemetar menyebut nama Allah, menahan tangis yang menggulung di dadanya. Setelah kematian anak pertama Alif beberapa bulan lalu, kini si sulung kembali mendapatkan musibah. Dan ini sangat berat sekali rasanya.“Ya Allah… Innalillahi wa inna ilaihi raji’un…”“Bunda… aku salah… semua salah

  • KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH    Season 3 bab 50

    Hujan gerimis menyambut langkah Tari saat ia sampai di Taman Kenanga. Matanya menerawang ke arah bangku tua yang berdiri di tengah taman. Di sana, seorang wanita dengan mantel biru duduk sambil memegang payung transparan. Wajahnya tertutup sebagian oleh kerudung dan masker.Tari mendekat dengan langkah hati-hati. Jantungnya berdetak kencang, bukan karena takut, tapi karena firasat bahwa sesuatu yang besar akan terbongkar.“Dian?” tanya Tari pelan, berdiri di hadapan wanita itu.Wanita itu menoleh. Ia melepaskan masker dan menurunkan payungnya perlahan. Wajahnya cantik, bersih, tapi ada sorot kelelahan yang kentara.“Iya. Saya Dian.”Tari duduk, menyimpan jarak. “Apa maksud suratmu? Kamu bilang mengenal Mas Nadhif dari masa lalu…”Dian menarik napas panjang, lalu mengeluarkan sebuah foto dari dompet kecilnya. Foto hitam-putih tua, gambar dua remaja sedang duduk di pinggir pantai. Salah satunya... Nadhif. Masih muda, dengan senyum khas yang selalu membuat hati Tari tenang. Di sampingnya

  • KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH    Season 3 bab 49

    SEASON 3 bab 28Hujan gerimis menyambut langkah Tari saat ia sampai di Taman Kenanga. Matanya menerawang ke arah bangku tua yang berdiri di tengah taman. Di sana, seorang wanita dengan mantel biru duduk sambil memegang payung transparan. Wajahnya tertutup sebagian oleh kerudung dan masker.Tari mendekat dengan langkah hati-hati. Jantungnya berdetak kencang, bukan karena takut, tapi karena firasat bahwa sesuatu yang besar akan terbongkar.“Dian?” tanya Tari pelan, berdiri di hadapan wanita itu.Wanita itu menoleh. Ia melepaskan masker dan menurunkan payungnya perlahan. Wajahnya cantik, bersih, tapi ada sorot kelelahan yang kentara.“Iya. Saya Dian.”Tari duduk, menyimpan jarak. “Apa maksud suratmu? Kamu bilang mengenal Mas Nadhif dari masa lalu…”Dian menarik napas panjang, lalu mengeluarkan sebuah foto dari dompet kecilnya. Foto hitam-putih tua, gambar dua remaja sedang duduk di pinggir pantai. Salah satunya... Nadhif. Masih muda, dengan senyum khas yang selalu membuat hati Tari tenan

  • KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH    Season 3 bab 48

    Ruang tamu itu mendadak dingin. Bukan karena cuaca, tapi karena kehadiran seseorang yang selama ini hanya ada dalam bisik-bisik penuh kebencian dan dendam. Dara berdiri di ambang pintu, angkuh, tapi wajahnya tampak lelah, seperti seseorang yang menanggung beban terlalu lama. Di sampingnya, seorang anak laki-laki berusia sekitar lima tahun menggenggam jemarinya, tampak polos dan bingung melihat semua mata tertuju padanya.Tari menatap Dara, kaget. Aleeya dan Alisa berdiri melindungi ibu mereka secara naluriah.“Anak itu…” ucap Tari, suaranya bergetar.“Anak Nadhif,” potong Dara cepat. “Kandung.”Tari langsung terduduk. Air matanya hampir pecah, tapi bukan karena percaya. Justru karena rasa sakit yang muncul dari kebohongan yang baru saja diucapkan.Aleeya mengepalkan tangan. “Jangan main-main, Bu.”“Aku nggak main-main.” Dara mendongak. “Aku mencintai Nadhif. Bahkan sebelum dia kenal Tari. Kami pernah dekat. Dan anak ini… buktinya.”Suasana menegang. Namun tiba-tiba, Nayara melangkah m

  • KETIKA ISTRIKU BERHENTI MENGELUH    Season 3 bab 47

    Pagi itu, rumah Tari terasa hening. Matahari menerobos tirai, menyinari meja makan yang belum dibereskan sejak semalam. Aleeya masih duduk termenung, memutar ulang video dari flashdisk yang baru mereka terima malam sebelumnya. Berkali-kali. Seolah berharap ada bagian yang salah. Ada bagian yang bisa dia abaikan.Tapi tidak.Kalimat Dara terngiang jelas di telinganya, menusuk seperti belati."Sama seperti aku menghancurkan Tari."Aleeya menutup laptopnya dengan kasar. Nafasnya sesak. Emosinya mengaduk-aduk. Ia tahu kini bukan saatnya diam. Tapi untuk menghadapi kenyataan bahwa seseorang yang mereka anggap sahabat ayahnya justru menjadi perusak keluarga, rasanya terlalu pahit untuk diterima.“Aleeya?” suara Tari terdengar dari arah tangga.Aleeya buru-buru menghapus air matanya. Ia menoleh, berusaha tersenyum. “Bunda bangun?”Tari mengangguk lemah. Sejak pulang dari rumah sakit, Tari memang lebih banyak istirahat. Tapi pagi ini, ada semacam kegelisahan dalam matanya. Seperti seseorang y

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status