Share

22. Mengandung Bayi Kembar

Auteur: ReyNotes
last update Dernière mise à jour: 2025-08-11 17:30:06

Geo memutuskan untuk kembali bekerja di perusahaan. Dengan begitu, media mungkin akan tau dan memberitakan kesembuhannya.

Jika keadaannya sudah tersebar di dunia maya, ia yakin Amara akan muncul.

“Apa yang aku lakukan di mansion ini selama kamu bekerja?” Bianca bertanya saat Geo mengatakan ia akan pergi.

“Kamu boleh mengunjungi Billy.”

“Beneran?” Mata Bianca bersinar menatap Geo.

Cepat, lelaki itu memalingkan wajah. Entah kenapa ia tidak bisa menatap wajah Bianca berlama-lama.

“Iya. Sekalian kamu rangsang ingatan Billy agar bisa menceritakan kejadian saat kecelakaan.”

Bianca langsung merengut. Ternyata ada udang di balik batu. Geo menyuruhnya menemui Billy karena ada kepentingannya juga.

“Ya sudah.” Bianca menyanggupi.

Yang penting, ia bisa bertemu sang kakak. Pekerjaan akan ia lakukan di rumah sakit saja.

“Jangan lupa sebelum ke tempat Billy, kamu periksa kandungan lebih dulu. Kemarin sore kamu terlambat karena ketiduran hingga dokternya sudah pulang.”

“Kenapa aku nggak dibangunin, s
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (1)
goodnovel comment avatar
au nom de lalun
kaget... Bil Bil bisa ngomong dan ingat kejadian malam itu, semoga segera pulih Bil Bil
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   30. Makan Malam

    Bianca sesekali melirik ke samping. Billy sedang latihan berjalan menggunakan tongkat. Langkahnya semakin jauh, dan ia sangat senang melihat perkembangan tersebut.Apalagi, setelah mereka pindah, Billy semakin semangat berlatih. Terapis hanya datang dua kali seminggu, namun Billy latihan setiap hari.Bianca mengacungkan jempol kala bertatapan dengan Billy. Ia bertepuk tangan saat melihat sang kakak perlahan menghampirinya.“Yeayy... berhasil!” Bianca kembali bertepuk tangan lebih keras kala Billy mencapai mejanya.“Huufhht. Capek juga.” Billy terkekeh lalu menjatuhkan bokongnya di sofa.Bianca memberikan segelas air dingin yang langsung ditenggak Billy. Sambil bersandar pada punggung sofa, Billy melirik layar laptop sang adik.“Belum ada yang cocok pekerjaannya?”Kepala Bianca menggeleng. Ia memperlihatkan layarnya pada Billy.“Hampir semua perusahaan besar ada korelasinya dengan perusahaan Willson.”“Willson itu banyak bidang usaha, Bi. Apalagi, kalau kamu mencari pekerjaan di bidang

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   29. Mereka Menghilang

    Tuhan memang maha baik. Kepindahan Bianca berjalan lancar. Mereka mendapat rumah atas referensi Windy.Rumah di pinggir kota dengan halaman asri. Windy bilang penduduk di sana tidak suka mencampuri urusan orang lain. Jadi, tidak akan ada yang membicarakan kenapa Bianca memiliki anak tanpa seorang suami.“Kok Bil-Bil bisa tau Windy menjual rumah ini, sih?”“Kalau sedang nemenin aku, Windy banyak cerita tentang kotanya ini. Ia juga punya rumah keluarga di sini.”Bianca mengangguk. “Iya. Saat aku tanya, Windy bilang ia juga akan resign sebagai perawat karena neneknya sakit dan ia diminta merawat neneknya itu.”“Betul. Windy itu baik banget.”Bianca memandang sang kakak yang sedang berlatih beban dengan mengangkat barbel seberat masing-masing dua kilo di kedua tangannya. Tetapi, bukan latihannya yang membuat Bianca heran.Ekspresi Billy seperti... entah. Sulit diungkapkan. Saat bicara tentang Windy, rasanya Billy senyum-senyum sendiri.“Bil-Bil suka Windy, ya?”Billy terlihat kelabakan. I

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   28. Lembaran Baru

    Bianca menerima uang sebanyak tiga milyar di rekeningnya. Ia mengembuskan napas perlahan sambil mengelus perutnya.“Come on, babies. Waktu untuk pindahan sekarang. Jangan rewel, ya.”Persis seperti ketika Bianca pergi dari mansion Geo, ia tidak butuh lama berkemas. Barangnya memang tidak banyak. Bianca menyeret kopernya dan masuk ke kamar Billy.Ternyata, sang kakak juga sudah siap. Saat masuk, Billy sedang mengamati peralatan terapi yang terpasang permanen di kamar tersebut.“Nanti di rumah baru, aku juga akan pasang alat-alat ini untuk Bil-Bil latihan jalan.”Billy menoleh dan mendongak menatap sang adik. Tersadar, ada perubahan pada wajah di depannya. Sejak kapan wajah cantik Bianca yang selalu tersenyum menggemaskan jadi keras seperti itu?“Jangan khawatir, Bil-Bil. Aku sudah cukup berpengalaman untuk bisa bekerja online. Kita akan bertahan.” Bianca bicara tegas pada kakaknya.Billy memutar kursi rodanya. Ia mengaitkan jari-jarinya dan menatap Bianca.“Adik Biil-Bil sudah sangat d

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   27. Surat Cerai

    Bianca tidak berhasil menemukan jawaban tentang Amara. Pelayan yang datang tidak pernah berterus-terang. Mereka tersenyum tipis menjawab setiap rasa penasarannya.Lalu, suatu sore saat Bianca dan Billy sedang duduk dan menonton, layar televisi memberitakan tentang Geo.“Setelah sembuh dari kecelakaan, Geoff dikabarkan bertunangan dengan Amara Blezenka. Informasi yang kami dapatkan, mereka juga akan melangsungkan pernikahan tahun ini.”Bianca menahan napas kala Billy menoleh dan menatapnya. Ia belum bercerita tentang polemik bayi yang dikandungnya ini.“Jangan diam saja, Bianca. Lakukan sesuatu.” Billy berkata pelan. “Aku percaya padamu, adikku.”Setelah berkata demikian, Billy memindahkan diri dari sofa ke kursi roda. Bianca tau, sang kakak sangat sedih mendengar kabar tersebut.Bianca menyandarkan tubuhnya. Geo akan menikahi wanita cantik itu. Artinya sebentar lagi, lelaki tersebut akan menceraikannya.Saat masih berpikir apa yang akan ia lakukan, bell di pintu berdering. Bianca memb

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   26. Billy Boleh Pulang

    Semenjak pindah, Bianca jadi lebih leluasa menjenguk Billy. Ia sangat senang melihat perkembangan Billy semakin meningkat. Semua karena terapi-terapi yang intensif dilakukan.Billy sekarang bisa berjalan-jalan menggunakan kursi roda, pergi ke kamar mandi sendiri dan mulai dapat mengurus dirinya tanpa banyak bantuan.“Tuan Billy sudah bisa keluar dari rumah sakit dan rawat jalan di rumah.” Windy – perawat yang setiap hari berjaga dan merawat Billy berkata pada Bianca.Tentu saja Bianca senang sekaligus dilema. Apa ia bisa membawa Billy ke penthouse milik Geo?“Bagaimana? Aku rasa itu yang terbaik. Apalagi kamu bekerja online, kan?”Bianca mengangguk. “Iya. Terima kasih infonya. Aku akan bicara dengan Billy lebih dulu.”Pelan, Bianca melangkah ke ruang perawatan. Billy sedang menonton pertandingan bola dengan wajah antusias.“Bianca.” Billy menunjuk layar televisi. “Aku... menang.”Bianca terkekeh. Senang mendengar sang kakak bicara utuh meski tidak terlalu jelas.“Menang? Memang yang t

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   25. Pindah

    Sebenarnya sejak makan malam itu, hubungan Bianca dan Geo membaik. Paling tidak Geo tidak sedatar dulu saat tau bagaimana Taylor memperlakukannya.Hampir setiap hari, Bianca mengunjungi Billy. Namun jika Geo bekerja di rumah, Bianca juga tidak pergi.Hingga pada suatu sore, Bianca membawa kabar untuk Geo. Bayi-bayi dalam rahimnya sudah memiliki detak jantung dan keduanya dalam keadaan sehat.Setelah mengetuk pintu kamar Geo tiga kali.“Geo.” Bianca memanggil sambil menggenggam dua lembar kertas foto USG.Pintu terbuka. Geo keluar dengan pakaian jas lengkap. Sangat tampan dan wangi parfum mahal.Lelaki itu melewatinya begitu saja. Lalu berkata, “Aku akan pulang malam. Tidak perlu ditunggu.”Bianca hanya bisa menghela napas panjang. Tangannya menggantung di udara dengan foto USG.Hingga bulan berikutnya, Geo selalu sibuk sendiri dan mereka kembali jarang mengobrol.Hari itu, kala Bianca baru pulang dari rumah sakit, seorang pelayan mendekatinya.“Nona Bianca… Tuan meminta Anda tetap ber

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status