Share

Bab 19 Menata Hati

Pak Diko terdiam sejenak sambil memperhatikan bekal yang tadi pagi diberikan Yasa. Ia sungguh heran dengan sikap karyawannya itu yang mudah sekali berubah-ubah.

"Kamu di rumah pun gitu, ya, selalu berubah-ubah?" tanyanya tadi pagi kepada Yasa, tapi yang ditanya langsung pergi tanpa meninggalkan satu patah kata pun.

Pak Diko sangat yakin kalau ada yang salah dengan Yasa dan istrinya yang akan sangat terluka dengan perubahannya ini.

Makanya kali ini ia kembali meminta Yasa untuk datang ke ruangannya agar bisa berbicara dari hati ke hati. Bukan apa-apa, tapi akhir-akhir ini semenjak berubah lagi, Yasa lebih banyak diam. Pekerjaan pun tidak diselesaikan dengan baik dan banyak anggota tim Yasa yang mengeluhkan sikap atasannya ini.

"Kenapa, Bos? Perasaan saya gak ada salah." Yasa langsung duduk dan berbicara tanpa diperintah.

Pak Diko menghela napas panjang. "Sepertinya anak ini sudah mulai ngelunjak karena aku memperlakukannya dengan sangat baik. Padahal aku begini karena dia adalah kepon
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status