Share

Tragedi di Taladwaja

Bhiksu Padma membuang semua sayurannya ke tanah lalu merayap ke lokasi kejadian mengintip situasi di halaman asrama bhiksu dari sebuah gua kecil yang sengaja dibuat untuk tempat bersemedi para bhiksu. Terdengar suara salah satu prajurit Majapahit membentak kepala asrama

"Sudah dipukuli sedari tadi masih saja tidak mengaku, dimana kalian sembunyikan pasukan Tigangjuru?!"

Bhiksu kepala asrama itu menggeleng ketakutan sambil menahan sakit. Wajahnya sudah berdarah-darah, seorang prajurit memukul punggungnya sehingga bhiksu tua itu kembali tersungkur di tanah.

"Kami semua benar-benar tidak tahu, sungguh kami di sini hanya beribadah dan menjaga biara kami saja. Kami tidak menyembunyikan atau membantu mereka berperang."

Pasukan Majapahit itu ternyata adalah pasukan Araraman di bawah pimpinan Lembu Peteng yang sudah jalan terlebih dahulu membuka jalan bagi pasukan Majapahit yang akan menuju Sadeng.

"Bohong! Lihat, murid-muridmu sudah tinggal segelintir saja. Apa aku harus membunuh mereka semu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status