LINGGA KALAGENI: Pendekar Terkutuk dari Sekte Pedang Naga

LINGGA KALAGENI: Pendekar Terkutuk dari Sekte Pedang Naga

last updateLast Updated : 2025-04-17
By:  Alie-AfieOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
24Chapters
1.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Kisah perjalanan pendekar pedang menjadi yang terkuat di alam semesta. Lingga Kalageni merupakan pemuda biasa dari desa terpencil. Kemalangan membuatnya bertemu dengan Batara Kara, Sang Legenda Pedang kerajaan sangkala. Batara Kara merubah hidupnya menjadi seorang seniman beladiri. Dia melatihnya hingga namanya mulai terkenal dalam dunia persilatan. Perjalanan hidup juga membuat Lingga terus tumbuh menjadi semakin kuat. Bukan hanya kerajaan sangkala, namanya terdengar harum sampai ke seluruh penjuru benua. Kemunculan iblis membuat manusia dilanda ketakutan. Namun Lingga berhasil membawa ketentraman dan menjadikannya legenda pedang terkuat di dunia. Disaat dunia baru saja berada dalam kedamaian, dewa langit membuat kekacauan dengan ikut campur permasalahan dunia. Lingga tidak tinggal diam, terus mengasah kemampuannya, dan membuat dewa langit bertekuk lutut di bawah kakinya.

View More

Chapter 1

Bocah Terkutuk

"Lepaskan aku! Tolong lepaskan aku!" Seorang pemuda berusia 14 tahun berusaha memberontak dari kepala desa dan beberapa orang desa yang sedang mengaraknya. Pemuda itu sedang diarak menuju ke jurang yang sangat dalam hingga tak ada satupun yang dapat melihat dasarnya karena tertutup kabut hitam.

Pemuda itu bernama Lingga Kalageni, pemuda malang yang sudah ditinggal ayah dan ibunya sejak masih berusia lima tahun.

"Dasar bocah terkutuk! Kamu pantas mati!" Beberapa warga desa yang berpapasan dengan arak-arakkan, mengumpat dan melempari Lingga dengan bebatuan. Sebagian dari yang lain memukulinya hingga darah mengucur deras dari sekujur tubuhnya.

"Bunuh pembawa sial terkutuk!" teriak warga desa.

Semua ini karena sebuah tato aneh yang ada di perut Lingga yang dianggap terkutuk.

Wabah, kekeringan, dan bencana yang selalu melanda desa selalu dikaitkan dengan tato yang ada di perut Lingga. Karena anggapan-anggapan itulah, Lingga pun selalu menjadi bahan siksaan dari warga desa setiap harinya.

Namun kali ini warga desa sudah bertindak keterlaluan. Mereka yang tidak terpuaskan karena meski telah disiksa, segala musibah masih datang melanda desa, lantas memutuskan untuk membunuhnya dengan menjatuhkannya ke dalam jurang.

Mereka beranggapan, melenyapkan bocah terkutuk itu, sama dengan melenyapkan bencana yang selalu menerpa desa mereka.

"Ampuni aku! Tolong ampuni aku!" Lingga menangis sejadi-jadinya.

Namun, baik warga desa maupun kepala desa yang seharusnya punya kuasa untuk menghentikan semua perbuatan kejam ini, tidak lagi bisa berhenti. "Pembawa sial tidak pantas untuk diampuni."

Keinginan mereka adalah kematian Lingga. Dan jurang yang tak berujung adalah cara yang dianggap paling ampuh untuk menenggelamkan mayatnya. Sampai di tepi jurang, bocah malang itu berlinang air mata. Dia ketakutan setengah mati.

Dalam detik-detik terakhir hidupnya, Lingga menatap ke langit. "Dewa, kenapa kamu memberiku nasib sial seperti ini?" batinnya. "Kenapa kamu membiarkan aku memiliki tato aneh ini?!"

Detik selanjutnya, tanpa belas kasih, kepala desa mendorong tubuh ringkih Lingga ke jurang.

"Arghhh...." Melihat tubuh itu meluncur dengan cepat menuruni jurang tanpa ujung, warga desa terlihat sangat senang. Mereka yakin, bocah itu akan mati. Siapa pun akan mati jika jatuh ke dalam jurang tak berujung itu.

"Dengan kematiannya, desa kita tidak akan terkena bencana lagi," kata warga desa.

Tak mau kalah, kepala desa menambah sorak sorai para warga. "Malam ini, kita akan mengadakan pesta besar atas kematian si pembawa sial terkutuk."

Sementara itu, tubuh Lingga melesat jatuh ke jurang. Dia merasakan jantungnya seakan berhenti berdetak dan jiwanya seakan lepas dari raganya.

Matanya mulai menutup dan kesadarannya mulai menghilang.

Saat tubuh Lingga hendak mengenai dasar jurang, tiba-tiba seorang kakek tua berambut dan berjenggot putih menangkapnya.

Hap!

Tubuh bocah itu selamat dari benturan keras yang mungkin akan membuat tubuhnya terbelah, beberapa meter lagi.

"Benar-benar malang sekali nasibmu, Nak," kata kakek tua melihat kondisi Lingga yang terluka parah.

Kakek tua itu menggendong Lingga ke dalam gubug kecilnya, kemudian merebahkan tubuh Lingga di kasur yang terbuat dari jerami. Kakek tua itu lalu mengalirkan tenaga dalam ke telapak tangannya, kemudian mengarahkannya ke tubuh Lingga.

Dalam hitungan menit, luka-luka di tubuh Lingga tiba-tiba menghilang. Kakek tua itu mengobatinya dengan teknik pengobatan tenaga dalam yang cukup rumit bagi seniman beladiri biasa.

"Uhuk ... uhuk." Lingga terbatuk dan sadarkan diri.

"Apa kamu baik-baik saja, Nak?" tanya kakek tua.

Lingga berusaha menenangkan diri, memandangi sekelilingnya, kemudian tatapannya beralih ke kakek tua di hadapannya. "Apa aku sudah mati?"

"Kamu belum mati," jawab kakek tua sambil mengelus-elus jenggotnya.

Lingga merasa hal itu sangat mustahil. Dia meraba luka di tubuhnya yang ternyata sudah menghilang. "Apa kakek tidak bercanda? Bagaimana mungkin aku tidak mati setelah dijatuhkan ke dalam jurang?"

"Aku menyelamatkanmu," jawab kakek tua.

Lingga sontak terkejut, dia mencubit pipinya untuk memastikan bahwa dia sedang tidak bermimpi.

"Aaaa. I-ini, bukan mimpi!" Lingga berteriak kesakitan dan mulai meyakinkan dirinya bahwa dia memang benar-benar masih hidup. "Kakek, terimakasih telah menyelamatkanku," ucapnya kemudian.

Kakek tua itu mengangguk. "Tidak perlu berterimakasih, sudah kewajibanku menyelamatkanmu."

"Ngomong-ngomong, siapa gerangan kekek tua?" tanya Lingga.

Dengan aura penuh kewibawaan, kakek tua itu menjawab, "Aku Batara Kara, ketua sekte Pedang Naga."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
24 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status