Share

64. Pamer Kemesraan (Bagian A)

KUBELI KESOMBONGAN GUNDIK SUAMIKU

64. Pamer Kemesraan (Bagian A)

"Aku juga nggak tahu, ya, suamiku setia atau nggaknya. Tapi, yang jelas. Aku nggak peduli sama sekali! Selama dia nggak berubah sama aku tentang sikapnya, mertua masih menyayangi dan memanjakanku serta tak ikut campur terlalu dalam rumah tanggaku. Lalu, semua gaji masuk setor ke aku beserta tunjangan dan bonus lainnya. Aku rasa aku sudah harus bersyukur! Selain itu, biar saja menjadi urusannya dengan Tuhan! Hanya saja, jika sampai berani terlihat di depan mataku. Ya, itu tandanya aku sudah siap untuk menghabisi dia bersama juga dengan selingkuhannya! Gampang aja!" ujarku seraya mengedikkan bahu.

"Bener banget! Itulah enaknya menjadi istri sah dari abdi negara! Gajian dan tunjangan aja harus lewat persetujuan istri sah kalau mau utak-atik. Benar nggak? Udah ada jatahnya pula! Salut! Jadi istri dari seorang abdi negara itu memang istimewa. Punya kuasa penuh. Lah, apalagi ditambah keturunan Ningrat. Wah, menang banyak pokok
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status