Share

96. Rengga Ragu (Bagian C)

96. Rengga Ragu (Bagian C)

Aku tercekat, rupanya dada ini masih saja berdegup dengan cepat saat dia memperlakukan ku sehangat ini. Namun, dengan perlahan, aku mulai menarik tanganku kembali.

Mas Rengga malah semakin mengeratkan genggaman tangannya.

"Di sini saja, Key. Jangan pergi!" ujar Mas Rengga dengan suara lirih.

Aku kembali terdiam, dan akhirnya berujung pasrah merelakan tanganku dalam dekapannya.

Menjelang Magrib, Mas Rengga terbangun. Sehingga mau tak mau membuatku terbangun pula.

"Bisa jalan, Mas? Mau mandi?" tanyaku saat melihat dirinya mulai menurunkan kedua kaki dari tempat tidur.

Gerakannya lemah sekali hingga membutuhkan waktu sedikit lama hanya untuk menapakkan kaki di atas lantai.

"Sudah, kamu istirahat saja. Kasihan kamu capek! Aku cuma mau buang air kecil," pamitnya dengan seulas senyum. Wajahnya masih terlihat sedikit pucat.

"Biar aku bantu!" Aku langsung beranjak turun dan memapahnya secara perlahan. Tangan Mas Rengga cukup berat berada di leher ku, namun dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status