Home / Rumah Tangga / KUBUAT KAMU MISKIN, MAS / 2. Rekening Perusahaan

Share

2. Rekening Perusahaan

Author: AirinNash
last update Last Updated: 2022-06-22 17:38:04

KU BUAT KAMU MISKIN, MAS BAG 2

** 

PoV Sandrina 

Aku merasa kecewa pada Mas Alif. Mengapa dia mempekerjakan Miranti sebagai sekretaris dan hanya diam saja padaku. Apakah dia tidak menghargai aku sebagai istrinya. 

Bukankah karena Papa derajat Mas Alif terangkat. Dia dulu nya hanya lelaki biasa. Pekerjaannya juga sebagai tukang photo Copy di kantor. Karena di nilai jujur oleh Papa, Mas Alif diangkat menjadi karyawan di Perusahaan. Mas Alif mulai kuliah lagi di malam hari agar jabatannya bisa naik dan Papa mendukungnya. 

Namun mengapa dia tega berbuat curang di belakangku. Apakah keinginan menguasai sedemikian besar? Padahal kami adalah suami istri. Aku membebaskan dia bekerja memajukan usaha Papa. Aku percaya sepenuhnya pada suamiku. 

Hatiku rasanya sakit. Aku tak sangka lelaki itu tega mengkhianati aku seperti ini. Miranti yang ku percaya tega merebut suamiku jika anak itu adalah anak Mas Alif. 

"Bu, apakah Ibu Sandrina baik-baik saja?" tanya Damar padaku. Aku menghela napas, bagaimana mungkin aku baik-baik saja kalau aku di khianati. 

"Ya, aku baik-baik saja, aku pasti perlu bantuan kamu untuk mengungkap kasus ini. Mengapa Mas Alif tega membuat bangkrut usaha Papa secara perlahan. Apa tujuan dan motifnya serta mengapa Miranti menjadi sekretarisnya? Semua itu perlu di jawab!" kataku menatapnya. 

"Apa yang bisa saya lakukan kalau saya saja sudah di pecat oleh Pak Alif," katanya dengan lesu padaku. 

"Pasti ada. Saya masih butuh bantuan kamu. Saya akan kabarkan lagi apa yang harus kamu lakukan karena datang tiba-tiba menuduh pada Mas Alif akan percuma. Dia pasti berkilah, bila dia berkhianat padaku maka caranya adalah menghancurkan dia secara perlahan. Miranti juga akan menyesal mengkhianati aku sebagai teman!" kataku dengan pandangan tajam ke satu arah. Dadaku bergemuruh hebat karena tak sangka kejadian yang tiba-tiba ini. 

"Baik, Bu. Hubungi saja saya. Saya siap membantu kapanpun di butuhkan," katanya. Aku mengambil amplop di dalam tas lalu ku sodorkan ke Damar. 

"Apa ini, Bu?" tanya nya.

"Ini biaya perjalanan kamu ke sini. Sekalian saya sudah pesankan hotel untukmu selama dua hari. Karena saya juga harus cari cara yang bagus mengungkap ini!" 

"Tetapi, Bu …." Dia menolak secara halus. Aku dengan segera menjawabnya. 

"Saya sudah berjanji dan kamu harus mengambilnya," kataku sedikit memaksa. Damar menghela napas lalu mengangguk. 

**

Aku terduduk di balkon hotel memandang kota Kuala Lumpur di malam hari. Gemerlap lampu-lampu kota menghiasi jalanan dengan kendaraan yang berlalu lalang. 

Gawai ku bergetar, panggilan dari Mas Alif. Aku tersenyum getir melihat namanya terpampang di gawaiku. SUAMIKU SAYANG, nama itu adalah nama Mas Alif yang ku tulis di list kontak dalam gawaiku. Setelah ini bisa di pastikan kalau aku akan segera menggantinya. SUAMI PENGKHIANAT, itu akan kuganti untuknya. 

"Assalamu'alaikum," sapaku seperti biasa. 

"Sand, kenapa kamu belum tanda tangan juga, Handphone kamu kemarin gak aktif. Ini penting, Sand!" 

Mas Alif langsung to the point ke masalah utama. Seperti nya dia benar-benar mau membuat Perusahaan Papa bangkrut. 

"Acaraku juga penting dan Handphone ku low, Mas. Kenapa mendesak sekali. Kamu hanya memikirkan tentang uang dan kepentingan mu. Apa hanya itu tujuanmu menghubungiku?" 

Aku sengaja mematikan panggilan darinya. Rasa muak memenuhi dadaku. Apalagi teringat Miranti menjadi sekretarisnya. Mas Alif menghubungi ku lagi. Aku masih malas mengangkatnya, dia tak akan mendapatkan tanda tangan dariku.

[Maafkan aku, sayang. Tetapi tanda tangan kamu penting untuk kelangsungan Perusahaan kita kedepannya.] 

Karena aku tak angkat Mas Alif berkirim pesan. Dia kembali menghubungi aku, aku mencoba tenang agar dia tak curiga karena secara perlahan Mas Alif akan aku tendang dari Perusahaan Papa. 

"Apa maumu?" tanyaku dengan ketus. 

"Maaf, sayang. Aku minta maaf jika mengabaikan kamu. Tetapi kalau Pabrik mau maju maka kita harus melakukan beberapa gebrakan. Aku hanya berpikir kemajuan Pabrik sampai lupa padamu. Aku tetap mencintaimu, semua ini kulakukan untuk kebaikan kita," katanya lembut di ujung telepon. Dia mau memajukan Pabrik? Yang ada membuat bangkrut. 

"Karena aku marah maka kamu datang ke sini dua hari lagi menjemputku dan membawakan aku bunga serta kita bersama-sama jalan-jalan mengelilingi kota Kuala Lumpur, apa kamu bersedia?" 

"Sand, kamu kan tahu aku sibuk, maafkan aku, sayang. Aku banyak pekerjaan di sini, dan gak bisa di tinggal. Mohon kamu bekerja sama dan tanda tangani saja dokumen itu, Sand," katanya menolakku. 

"Oh, gitu jadi kamu gak bisa. Apa ada wanita lain yang mengisi hati kamu!" 

"Enggak, sayang. Aku cuma sayang sama kamu. Tetapi emang pekerjaan aku banyak sekali!" 

Aku mematikan lagi sambungan telepon. Semakin yakin kalau Mas Alif berkilah untuk menipuku. Beberapa kali dia menghubungi dan aku tak angkat. 

Aku gelisah, ini tak bisa di biarkan. Mas Alif dan Miranti sepertinya ingin memperkaya diri. Aku mengambil gawaiku yang lain lalu menghubungi Saskia di bagian keuangan. 

"Halo," 

"Ini Sandrina, saya minta sama kamu blokir semua rekening Perusahaan!" 

"Tetapi, Bu!" 

"Apa?" 

"Bapak Alif, Bagaimana?" 

"Siapa bos kamu? Dia apa aku? Perusahaan akan bangkrut kalau kamu takut sama dia. Lakukan perintahku karena aku memegang wewenang tertinggi untuk menyelamatkan Perusahaan peninggalan Papaku!" 

"Baik, Bu!" 

"Jangan kamu katakan padanya. Biar dia menyadari sendiri kalau rekening sudah terblokir!" 

"Baik, Bu!" katanya patuh. Aku mematikan sambungan telepon. Ini sudah pada tahap gawat. Semoga Mas Alif belum memindahkan uangnya ke rekening pribadinya jadi uang Perusahaan masih aman.

Bersiap Mas Alif dan Miranti akan menerima kejutan dariku. 

Bersambung.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Isabella
suka ceritanya jika si cewek tegas
goodnovel comment avatar
Mael Julius
gmana tebakannya bisa anak Miranti itu anak suaminya hanya gara2 jd sekertaris..
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
percuma juga kamu yg mengendalikan keuangan klu g teliti dan gampang ngasih tandatangan.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 60C End

    Setelah kejadian itu Miranti bercerita kepadaku kalau dia sudah ditalak Mas Alif. Dia ditalak Mas Alif saat mereka mengunjungi laki-laki itu di penjara. Miranti bersedih. Namun dia menerimanya dengan kepahitan. Hubungannya dari awal tidak baik dengan cara merebut suami orang dan ini adalah balasan yang setimpal yang dirasakannya atas perbuatannya. "Kamu serius mau pergi? Aku nggak masalah kalau kamu mau tinggal di sini dan merawat anak kamu di sini." "Tidak Sandrina. Aku sudah terlalu banyak merepotkan kamu. Aku tahu mungkin kamu juga tidak suka kepadaku. Aku merasa risih juga karena perbuatanku yang sudah menyakiti kamu. Aku minta maaf sekali lagi sama kamu. Walaupun pertemanan kita tidak akan sama seperti dulu. Aku masih berharap kita berteman seadanya.""Ya, Semoga kamu dan anak kamu sehat. Kamu menemukan kebahagiaan di tempat yang baru. Aku hanya ingin kamu tidak menyalahgunakan kepercayaan orang lain untuk kepentinganmu. Aku berharap kamu menemukan kebahagiaanmu di sana, Mir."

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 60B

    "Apa-apaan ini, Pak! Kenapa Bapak jebloskan saya ke penjara. Padahal selama ini saya juga bekerja untuk Bapak!" "Bekerja? Kamu sama sekali tidak bekerja untuk saya. Tapi kamu menipu saya. Sekarang kamu harus mempertanggungjawabkan perbuatan kamu. Kamu hampir membuat perusahaan saya bangkrut dengan tidak melakukan produksi barang dan kamu menyelundupkan uangnya. Dasar kamu maling!" kata Pak Rifat menunjuk Alif. Karena Pak Rifat adalah orang penting. Dia juga punya teman seorang aparat. Pak Rifat juga sudah melaporkan perbuatan Alif ke pihak yang berwajib. Datanglah Polisi untuk menangkap Alif. Pak Rifat sebelumnya sudah memberikan bukti-bukti kepada polisi kalau Alif seorang penjahat. Lelaki tambun bersama Mona sengaja menjebak Alif dan membuat dia mengaku di depan keluarganya. "Apa-apaan ini, Pak!" Mata Alif mendelik ketika melihat Polisi datang secara tiba-tiba. Dia tidak menyangka kalau Polisi datang kemari atas undangan Pak Rifat. Padahal dia berpikir untuk menyelesaikan masala

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 60A

    KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 60. **PoV Author. Alif sebenarnya ingin pergi dari sana karena situasinya tidak kondusif. Mereka semua berkumpul seperti ingin menyidang dirinya dan menyalahkan dirinya atas segala hal yang terjadi selama ini. Alif merasa posisinya tidak aman sekarang. Namun mau pergi juga tidak bisa. Tiba-tiba tangannya dipegangi oleh kedua Bodyguard Pak Rifat. Mereka membentak Alif. Laki-laki itu tak berkutik akhirnya dia menurut saja duduk seperti yang diinginkan mereka semua. Kedua Bodyguard tetap setia berada di sisi kanan dan kirinya. Alif beberapa kali berusaha melihat kesempatan untuk kabur Namun sepertinya tidak bisa. Dia terus di pegangi dengan kasar. Seketika dia saat ini pasrah, mereka semua duduk memandangi dirinya untuk bertanya macam-macam. "Ada apa ini, Mona? Kamu menyuruh aku datang ke tempat ini. Aku berpikir kita akan berbicara berdua di sini. Tapi aku nggak nyangka di sini banyak orang. Ada Sandrina dan yang lainnya kenapa kamu suruh aku datang kemari?

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 59C

    Mona berkata miris. Teringat kembali kebohongan-kebohongan yang diberikan Alif kepadanya. Dengan bodohnya dia percaya kepada laki-laki yang sudah banyak menipunya. "Kamu ini bicara apa sih. Itu sama sekali nggak benar. Alif itu sangat baik lagi pula dia tidak sengaja. Mungkin karena ada sesuatu hal yang membuat dia berbohong." Bu Rifah meringis bingung. "Aku ingin bertanya kepadamu, Bu. Apakah benar dia Alif dan bukan Putra?!" tanya Mona kembali. "Itu ...." Bu Rifah bingung mau menjawab apa. "Jawab dong, Bu!" kali ini Miranti yang berbicara. Bu Rifah menatap Miranti jengkel. Mau ikut campur saja urusannya. "Nak, Mona. Ibu belum tahu pasti, apakah dia Alif atau Putra seperti yang kamu bicarakan. Cuma Ibu memang benar-benar harus melihat dia secara langsung untuk memperjelas. Apakah dia anak Ibu Alif atau bukan," ucap Bu Rifah. Wanita itu berusaha mencari jalan tengah. Baginya terserah Alif saja. Kalau mau mengaku Putra, demi uang dan harta maka dia tak masalah anaknya berbohong.

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 59B

    Hanya itu yang Mona katakan. Dia mematikan gawainya. Rasa sakit hatinya sudah begitu dalam. Dia tidak mau berbicara panjang lebar lagi kepada Alif. Teringat ucapan Papanya, Alif itu adalah laki-laki yang cerdik. Dia sangat pintar bermanis mulut dan kalau dia sudah bermanis mulut maka Mona masih bisa ditipunya dengan berbagai tipu daya dan bualan-bualan seorang lelaki untuk memanfaatkan dirinya. Alif adalah penipu ulung. Beberapa saat Mona berpikir. Akhirnya dia mendapatkan ide. Dia tahu di mana Panti asuhan Sandrina. Karena penasaran dengan Sandrina Mona sempat memata-matai Sandrina. Jadi dia tahu di mana butik Sandrina dan Panti asuhan Sandrina. Mona yakin kalau sore hari Sandrina dan suaminya ada di sana. Mona berpikir lagi. Tidak mungkin Sandrina tidak mengenal wanita bernama Miranti yang tadi merusak pernikahannya. Pasti Sandrina mengenalnya jadi Mona harus banyak berkomunikasi dengan Sandrina tentang Alif dan apa langkah selanjutnya yang akan diambilnya. Wanita itu kemudian kel

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 59A

    KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 59. **POV AUTHOR. Sebelumnya Alif beberapa kali menghubungi Mona untuk menyampaikan permintaan maafnya tetapi Mona tidak mengangkat gawainya. Walaupun Mona tidak mematikan panggilannya karena dia mau melihat seberapa banyak Alif menghubunginya. Ternyata banyak sekali panggilan yang tak terjawab. "Sayang, Untuk apa kamu menangisi laki-laki yang menipu kamu. Belum apa-apa saja dia sudah membohongi kamu. Bagaimana kalau nanti kalian menikah dan pasti masih banyak sekali kebohongan dalam dirinya. Papa juga menyesal membantunya kalau seperti ini keadaannya." "Terus apa yang harus aku lakukan, Pa? Aku juga bingung. Aku mencintainya tapi dia sudah membohongi ku.""Sebenarnya ada yang ingin Papa katakan kepadamu. Kalau produksi barang kita banyak yang gak berjalan. Papa sudah menyuruh orang untuk menyelidiki. Ternyata Putra dalang dari semua ini. Perusahaan Papa mengalami kerugian yang tidak sedikit. Kerugian itu banyak. Papa nggak menyangka kalau dia melakukan in

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status