Share

KUBUAT KAMU MISKIN, MAS
KUBUAT KAMU MISKIN, MAS
Penulis: AirinNash

1. Minta Tanda Tangan

Penulis: AirinNash
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-22 17:37:19

Ku Buat Kamu Miskin, Mas!

**

'Alhamdulillah, Positif.' 

Tak sengaja aku melihat story' dari Miranti, sahabatku. Aku tertegun, dia sudah menikah? 

Aku begitu penasaran, lalu aku nge-chat dia lewat aplikasi hijau. 

[Mir, Tega kamu, kamu nikah gak ngundang-ngundang aku.] 

Dia tidak menjawabnya. Karena penasaran aku kembali lagi melihat story' nya namun sudah di hapus oleh Miranti. 

[Maaf, Sand, mana mungkin aku gak ngundang kamu dalam pernikahan aku. Itu punya kakak Iparku.] 

Balasan pesan dari Miranti datang. 

[Aku kira kamu yang hamil, awas ya kalau menikah gak ngundang-ngundang aku, aku marah besar sama kamu.] 

[Beres, doakan segera bertemu pendamping hidup. Kapan kamu pulang. Kamu kok sibuk sekali, Sand?] 

[Beginilah, mumpung belum punya anak, aku lagi senang-senang nya bekerja. Suamiku juga mendukung pekerjaanku. Soal pulang kayaknya dalam Minggu ini.] 

[Semoga sukses, Sand.] 

Miranti menutup percakapan kami. Aku duduk di balkon, sudah seminggu aku ada di Malaysia menghadiri undangan dari teman untuk memamerkan hasil karya desain pakaianku. 

Aku adalah desainer, beberapa rancangan pakaianku sudah tampil di beberapa event, walaupun aku belum terlalu terkenal namun aku yakin suatu hari aku akan tenar, rancangan pakaianku juga ku pasarkan di butik ku. 

[Sand, aku butuh persetujuan pencairan dana.] 

Suamiku berkirim pesan padaku. Seingat ku, aku baru saja menyetujui pencairan dana nya untuk Perusahaan yang di pegang suamiku. 

Desainer adalah pekerjaan sampingan ku sebagai hobi. Sedangkan usaha lain yang lebih pokok adalah Perusahaan makanan milik orang tuaku yang sekarang di pegang suamiku. Aku percaya padanya sepenuhnya karena Almarhum Papa juga percaya padanya. 

Tetapi tetap aku yang pegang kendali masalah keuangan karena itu adalah titah Papa. Mas Alif awalnya tak senang terlihat dari rautnya namun dia hanya bisa ikut saja karena itu sudah keputusan dari Papa. 

Aku menghubungi suamiku karena merasa heran, baru saja aku menandatangani pencairan dana nya. 

"Mas …," 

"Segera kirimkan tanda tangan kamu, Sandrina. Pabrik kita sedang perlu untuk membeli peralatan baru." 

Mas Alif langsung to the point. Dia bahkan tak bertanya kabarku dulu. 

"Tetapi, Mas. Bukannya aku baru saja tanda tangan ya?" 

"Itu kan tiga hari lalu. Itu buat bayar iklan dan menutup biaya produksi, kamu tenang saja, kalau produk baru selesai kita akan mendapat keuntungan." 

"Ya sudah kamu kirim aja file nya nanti aku pelajari." 

Mas Alif mematikan sambungan telepon. Dia sama sekali tak peduli padaku. Apakah hanya pekerjaan saja yang diingatnya. 

Beberapa saat kemudian, datanglah file yang harus aku tandatangani. Aku membaca file itu dengan seksama sepertinya sangat meyakinkan. 

Sebelum aku menandatanganinya, gawaiku kembali bergetar. Ada panggilan di nomor yang tak di kenal. Dahi ku mengernyit, siapa yang menghubungiku. Aku mengangkat panggilan itu. 

"Halo." 

"Bu, Sandrina. Ini saya Damar, Ibu masih ingat saya!" katanya di seberang. 

"Maaf, siapa ya?" 

"Saya bekerja di bagian keuangan di Perusahaan Bapak Almarhum Subroto, papanya Bu Sandrina." 

"Oh, Bapak Damar. Saya ingat. Ada apa?" 

"Saya mau berbicara sama Ibu." 

"Ada masalah apa?" 

"Masalah perusahaan. Suami Ibu sepertinya mau membuat Perusahaan sekarang bangkrut. Dia beberapa kali mencairkan dana Perusahaan yang tidak penting. Jika dia meminta persetujuan Ibu sebaiknya Ibu berpikir ulang. Saya hanya merasa sedih jika usaha Bapak Subroto hancur begitu saja karena ulah suami Ibu." 

"Kenapa kamu berkata seperti itu!" 

"Ada baiknya bila kita berbicara langsung, Bu. Tak enak saya harus berbicara di telepon karena saya juga ingin menunjukkan beberapa bukti pada Ibu supaya Ibu percaya dan tidak berkata saya fitnah." 

"Saya lagi di Malaysia. Saya gak bisa pulang sekarang karena ada fashion show juga." 

Aku menjadi gusar. Karena apa yang dikatakannya benar. Mas Alif sepertinya beberapa kali minta aku tanda tangan. Aku harus cari bukti lebih banyak. 

"Kapan Ibu pulang? Saya sekarang juga sudah di pecat oleh Pak Alif karena di nilai ikut campur urusan nya setelah protes." 

"Kamu saja yang datang ke Malaysia. Aku tunggu kamu di sini. Segera pesan tiket keberangkatan dan akan aku ganti setelah kamu sampai di sini. Kita bertemu di Bandara." 

"Baik, Bu." 

Aku menjadi semakin gusar. Bagaimana kalau apa yang di sampaikan Damar benar. Mengapa Mas Alif melakukan ini, padahal dia sudah ku percaya mengurus Perusahaan dan aku bekerja sebagai desainer.

.

.

Besok sore, aku menunggu kedatangan Damar yang akan berbicara panjang lebar tentang niat jahat Mas Alif. Dia menghubungiku dan berkata sudah sampai Malaysia. 

Dia melambaikan tangannya padaku. Perasaanku semakin menjadi-jadi, apa yang akan di sampaikan nya. 

Kami berada di Kafe tak jauh dari Bandara Internasional Kuala Lumpur. Damar sudah duduk di depanku. 

"Apa yang terjadi di Perusahaan?" tanyaku gusar padanya. Dia memberikan beberapa laporan pengeluaran uang Perusahaan Papa. Mataku membola karena Mas Alif banyak menarik Dana. 

Dana kecil tak perlu di laporkan namun dia banyak menariknya sementara Dana besar yang dia laporkan membuat kepalaku sakit. Aku beberapa kali menyetujui permintaanya. 

"Apakah Ibu menyetujui permintaanya?" 

"Belum, dia kemarin meminta aku tanda tangan karena akan menarik uang dalam jumlah besar." 

"Beberapa kali lagi meminta maka di pastikan Perusahaan peninggalan Papa Ibu akan bangkrut!" ucap Damar lagi padaku. Tanganku mengepal tega sekali Mas Alif melakukan ini padaku. 

"Pak Alif juga mengganti beberapa karyawan. Sekretarisnya juga di ganti, Bu," ucapnya menunjukkan photo padaku. 

Netra ku membola melihat photo itu. Bukankah itu Miranti, sahabatku. 

"Siapa dia?" 

"Ini Sekretaris baru Pak Alif, Bu!" katanya. Aku memukul meja tidak terima. Miranti beberapa waktu membuat story' dia positif hamil. Apakah itu anak Mas Alif? 

Next?

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
aku baca ulang lagi ternyata seruh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 60C End

    Setelah kejadian itu Miranti bercerita kepadaku kalau dia sudah ditalak Mas Alif. Dia ditalak Mas Alif saat mereka mengunjungi laki-laki itu di penjara. Miranti bersedih. Namun dia menerimanya dengan kepahitan. Hubungannya dari awal tidak baik dengan cara merebut suami orang dan ini adalah balasan yang setimpal yang dirasakannya atas perbuatannya. "Kamu serius mau pergi? Aku nggak masalah kalau kamu mau tinggal di sini dan merawat anak kamu di sini." "Tidak Sandrina. Aku sudah terlalu banyak merepotkan kamu. Aku tahu mungkin kamu juga tidak suka kepadaku. Aku merasa risih juga karena perbuatanku yang sudah menyakiti kamu. Aku minta maaf sekali lagi sama kamu. Walaupun pertemanan kita tidak akan sama seperti dulu. Aku masih berharap kita berteman seadanya.""Ya, Semoga kamu dan anak kamu sehat. Kamu menemukan kebahagiaan di tempat yang baru. Aku hanya ingin kamu tidak menyalahgunakan kepercayaan orang lain untuk kepentinganmu. Aku berharap kamu menemukan kebahagiaanmu di sana, Mir."

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 60B

    "Apa-apaan ini, Pak! Kenapa Bapak jebloskan saya ke penjara. Padahal selama ini saya juga bekerja untuk Bapak!" "Bekerja? Kamu sama sekali tidak bekerja untuk saya. Tapi kamu menipu saya. Sekarang kamu harus mempertanggungjawabkan perbuatan kamu. Kamu hampir membuat perusahaan saya bangkrut dengan tidak melakukan produksi barang dan kamu menyelundupkan uangnya. Dasar kamu maling!" kata Pak Rifat menunjuk Alif. Karena Pak Rifat adalah orang penting. Dia juga punya teman seorang aparat. Pak Rifat juga sudah melaporkan perbuatan Alif ke pihak yang berwajib. Datanglah Polisi untuk menangkap Alif. Pak Rifat sebelumnya sudah memberikan bukti-bukti kepada polisi kalau Alif seorang penjahat. Lelaki tambun bersama Mona sengaja menjebak Alif dan membuat dia mengaku di depan keluarganya. "Apa-apaan ini, Pak!" Mata Alif mendelik ketika melihat Polisi datang secara tiba-tiba. Dia tidak menyangka kalau Polisi datang kemari atas undangan Pak Rifat. Padahal dia berpikir untuk menyelesaikan masala

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 60A

    KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 60. **PoV Author. Alif sebenarnya ingin pergi dari sana karena situasinya tidak kondusif. Mereka semua berkumpul seperti ingin menyidang dirinya dan menyalahkan dirinya atas segala hal yang terjadi selama ini. Alif merasa posisinya tidak aman sekarang. Namun mau pergi juga tidak bisa. Tiba-tiba tangannya dipegangi oleh kedua Bodyguard Pak Rifat. Mereka membentak Alif. Laki-laki itu tak berkutik akhirnya dia menurut saja duduk seperti yang diinginkan mereka semua. Kedua Bodyguard tetap setia berada di sisi kanan dan kirinya. Alif beberapa kali berusaha melihat kesempatan untuk kabur Namun sepertinya tidak bisa. Dia terus di pegangi dengan kasar. Seketika dia saat ini pasrah, mereka semua duduk memandangi dirinya untuk bertanya macam-macam. "Ada apa ini, Mona? Kamu menyuruh aku datang ke tempat ini. Aku berpikir kita akan berbicara berdua di sini. Tapi aku nggak nyangka di sini banyak orang. Ada Sandrina dan yang lainnya kenapa kamu suruh aku datang kemari?

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 59C

    Mona berkata miris. Teringat kembali kebohongan-kebohongan yang diberikan Alif kepadanya. Dengan bodohnya dia percaya kepada laki-laki yang sudah banyak menipunya. "Kamu ini bicara apa sih. Itu sama sekali nggak benar. Alif itu sangat baik lagi pula dia tidak sengaja. Mungkin karena ada sesuatu hal yang membuat dia berbohong." Bu Rifah meringis bingung. "Aku ingin bertanya kepadamu, Bu. Apakah benar dia Alif dan bukan Putra?!" tanya Mona kembali. "Itu ...." Bu Rifah bingung mau menjawab apa. "Jawab dong, Bu!" kali ini Miranti yang berbicara. Bu Rifah menatap Miranti jengkel. Mau ikut campur saja urusannya. "Nak, Mona. Ibu belum tahu pasti, apakah dia Alif atau Putra seperti yang kamu bicarakan. Cuma Ibu memang benar-benar harus melihat dia secara langsung untuk memperjelas. Apakah dia anak Ibu Alif atau bukan," ucap Bu Rifah. Wanita itu berusaha mencari jalan tengah. Baginya terserah Alif saja. Kalau mau mengaku Putra, demi uang dan harta maka dia tak masalah anaknya berbohong.

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 59B

    Hanya itu yang Mona katakan. Dia mematikan gawainya. Rasa sakit hatinya sudah begitu dalam. Dia tidak mau berbicara panjang lebar lagi kepada Alif. Teringat ucapan Papanya, Alif itu adalah laki-laki yang cerdik. Dia sangat pintar bermanis mulut dan kalau dia sudah bermanis mulut maka Mona masih bisa ditipunya dengan berbagai tipu daya dan bualan-bualan seorang lelaki untuk memanfaatkan dirinya. Alif adalah penipu ulung. Beberapa saat Mona berpikir. Akhirnya dia mendapatkan ide. Dia tahu di mana Panti asuhan Sandrina. Karena penasaran dengan Sandrina Mona sempat memata-matai Sandrina. Jadi dia tahu di mana butik Sandrina dan Panti asuhan Sandrina. Mona yakin kalau sore hari Sandrina dan suaminya ada di sana. Mona berpikir lagi. Tidak mungkin Sandrina tidak mengenal wanita bernama Miranti yang tadi merusak pernikahannya. Pasti Sandrina mengenalnya jadi Mona harus banyak berkomunikasi dengan Sandrina tentang Alif dan apa langkah selanjutnya yang akan diambilnya. Wanita itu kemudian kel

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 59A

    KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 59. **POV AUTHOR. Sebelumnya Alif beberapa kali menghubungi Mona untuk menyampaikan permintaan maafnya tetapi Mona tidak mengangkat gawainya. Walaupun Mona tidak mematikan panggilannya karena dia mau melihat seberapa banyak Alif menghubunginya. Ternyata banyak sekali panggilan yang tak terjawab. "Sayang, Untuk apa kamu menangisi laki-laki yang menipu kamu. Belum apa-apa saja dia sudah membohongi kamu. Bagaimana kalau nanti kalian menikah dan pasti masih banyak sekali kebohongan dalam dirinya. Papa juga menyesal membantunya kalau seperti ini keadaannya." "Terus apa yang harus aku lakukan, Pa? Aku juga bingung. Aku mencintainya tapi dia sudah membohongi ku.""Sebenarnya ada yang ingin Papa katakan kepadamu. Kalau produksi barang kita banyak yang gak berjalan. Papa sudah menyuruh orang untuk menyelidiki. Ternyata Putra dalang dari semua ini. Perusahaan Papa mengalami kerugian yang tidak sedikit. Kerugian itu banyak. Papa nggak menyangka kalau dia melakukan in

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 58B

    Miranti terdiam mendengar sikap kasar Sandrina karena sebenarnya dia yakin Sandrina itu adalah teman yang baik. Namun memang dia yang sudah menghianati pertemanan mereka. Apalagi merebut suaminya dulu. Ini adalah karma atas perbuatan yang sudah dilakukannya. Wajar Sandrina marah kepadanya. Sekarang saja ketika melihat Mona merebut Alif dari dirinya, Miranti marah. Apalagi hal yang dirasakan Sandrina pernah dia lakukan dan dia menghianati temannya sendiri. "Bu tolong pergilah. Sandrina tidak suka Ibu ada di sini. Ini tempat Sandrina. Aku saja menumpang di sini dan karena kebaikan hatinya aku bisa merawat bayiku beberapa bulan di sini. Jadi aku minta ibu dan Ratmini pulang saja ke kampung atau kalian jumpai Mas Alif saja, calon istrinya yang kalian bilang kaya itu. Jumpai saja mereka. Tolong kalian pergi dari sini!" "Sekarang kamu enak sekali mengusir kami setelah kami datang dari kampung. Bagaimanapun saya harus bertemu Alif karena saya mau melihat sendiri apakah dia benar-benar Alif

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 58A

    KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 58. **POV author. "Mir, kamu mau ke mana sekarang? Bukankah kamu juga gembel setelah lari dari rumah ibu kamu nggak punya tempat tinggal?" tanya Bu Rifah geram ke Miranti. "Ya, asal ibu tahu ya setelah lari dari rumah Ibu itu aku memang terlunta-lunta karena nggak punya keluarga lagi. Untuk pulang ke luar kota menjumpai abangku. Sama sekali aku tak ada biaya. Semua ini gara-gara mulut manis Mas Alif dan ibu tapi apa yang aku dapatkan di kampung sama sekali kesengsaraan!" "Terus, kalau kamu memang terlunta-luntas sekarang. Tapi kamu penampilannya udah jauh lebih bersih. Walaupun masih tetap saja kumuh. Kamu pasti punya tempat tinggal kan sekarang? Biarkan kami tinggal bersama kamu selama kami berada di kota. Kami juga nggak tahu kemana tujuan kami setelah Sandrina ngusir kami!" "Itu bukan urusanku, Bu! Sewa saja hotel. Kalian bisa tinggal di sana atau hubungi Mas Alif!" Bu Rifah mendengkus kesal mendengar ucapan Miranti. Mereka bingung sekarang. Padahal M

  • KUBUAT KAMU MISKIN, MAS   Bab 57B

    Setelah di ruangan ganti. Alif melepaskan tangan Ibunya secara kasar dan menatap tajam Miranti. Dia merasa kacau bukan main. Apakah semua kebohongannya harus berakhir sekarang? "Nak, kenapa kamu kasar banget sama Ibu!" "Udah berapa kali aku bilang kalau aku bukan Alif. Aku Putra!" kata Alif masih berusaha berbohong. "Ibu yakin kamu Alif. Kami bahagia sekali bertemu dengan kamu," lirih Bu Rifah. "Siapa yang suruh kalian datang ke sini?!" "Aku yang suruh, Mas. Aku sengaja menyuruh mereka datang untuk melihat kamu langsung. Mereka keluarga kamu dan pasti lebih mengenali! Kamu gak bisa membohongi aku juga karena aku tahu suamiku!" kata Miranti. Plak!Dengan cepat Alif langsung melayangkan tamparan keras ke wajah Miranti. Miranti terkaget apalagi dia sedang menggendong bayi. Sudut bibirnya. "Berani kamu gampar aku, Mas!" "Kamu jangan ikut campur urusanku!" Mata Alif berkilat marah. Saat itu Alif melirik Sandrina yang datang dengan Damar ke ruangan itu. "Mau apa kamu?!" kata Alif.

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status