Share

Bab 18

Sejak pertengkaranku dengan Mas Imam. Aku semakin menjaga jarak dengannya. Hanya saja sebaliknya, dia semakin sering ke rumah. Alasannya pasti siapa lagi kalau bukan Putri.

“Bu, Putri minta dibawakan sambel buatan Ibu.”

“Bu, Putri katanya minta sayur asem buatan Ibu.”

“Bu, Putri katanya minta kue pukis buatan Ibu.”

Ibu, Ibu dan Ibu terus menjadi alasan Mas Imam. Aku semakin hilang respect padanya. Bahkan berulang kali kutegaskan jika aku minta dia panggil, Mbak. Namun, dia tak acuh dan selalu saja mencuri kesempatan.

Hubunganku dengan Mas Iqbal semakin baik. Dia bahkan kini lebih banyak waktu untuk sekedar meluangkan chat di sela-sela kesibukanku. Hanya saja, semenjak malam itu kami nonton bersama. Tepatnya aku, Mas Iqbal dan Nurlaela, Kenzo semakin sering nongkrong di tempat kerja.

“Pagi Bu Anne! Kok ruangannya diberesin,Bu?” Aku menatap Bu Anne yang tengah sibuk merapikan dokumennya dan memindahkan beberapa barang ke bawah dibantu Intan.

“Hay, Pagi Diva! Iya, pindah ruangan!”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Lastri Rohman
bonus tambah dong kak
goodnovel comment avatar
Arifrahman
double up date Dong ...kak ....
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
kenz. ..itu namanya ketulah atau kuwalat karena selalu jutek dan omongan pedas..kan dah jatuh cinta..jujur ajalah sama diva..kenz
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status