Share

Bab 17

“K--Kenzo?” Aku melongo. Kok bisa-bisanya makhluk menyebalkan itu malah ikut dan bergabung bareng kami.

“Lo duduk di belakang!” Kenzo berucap tanpa melirik. Wajahnya tampak masih ditekuk dan posisinya tak berubah sama sekali.

Aku melirik pada Mas Iqbal yang mengedik, tetapi tampak sebuah anggukan pelan dari kepalanya. Aku pun lekas pindah ke kursi belakang. Mas Iqbal langsung melajukan mobil yang kami tumpangi menuju kediaman Nur Laela.

Mobil berhenti dan aku lekas memanggil nomor sahabatku itu. Kenzo tampak menatap Nur Laela tetapi tak ada sapaan apapun terlontar padanya.

“Va, kok ada Kenzo?” Nurlaela yang kaget melihat kehadiran Kenzo, berbisik.

Aku hanya mengedik. Namun, sepertinya suara Nur laela yang berbisik agak kencang itu terdengar oleh orang yang duduk di depan.

“Kenapa, masalah kalau gue ikut?” Kenzo bicara ketus tanpa menoleh.

Nurlaela melirik ke arahku, lengannya menyenggol lenganku.

“Dia dengar,” kekehnya tanpa suara. Aku hanya tersenyum dan menutup bibir dengan te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status