Share

Bab 14

Pertanyaan yang membuat Rena tersentak.

"Eh, ng-nggak kok. Saya gak punya pacar. Apaan sih Pak Arya?!" Rena terlihat gugup. Arya terlihat manggut-manggut. Sebuah senyum tersungging di bibirnya.

"Oh ya, Ren, lusa aku ulang tahun. Aku mau ngadain syukuran di rumah. Kamu bisa dateng?" Sebuah undangan yang mencengangkan. Tanggal yang sama dengan suaminya, tapi sepertinya tidak ada acara apa-apa untuk memperingatinya.

"Eh, i-iya. Insya Allah saya datang. Jam berapa?"

"Malem sih ... abis Isya. Mau aku jemput?" tanya Arya lagi. Rena menggeleng cepat.

"Nggak usah, Pak. Saya minta alamatnya aja," jawab Rena. Arya mengangguk.

"Ok, nanti aku kirim alamatnya. Ayo kuantar pulang!"

***

Pasien terakhir terlihat keluar dari klinik Dokter Fredy. Dewi pun tampak segera bersiap untuk pulang saat Rena sampai di depan gerbang. Terlihat juga Arya yang melambaikan tangannya sebelum berlalu.

"Hai, Ren, jangan lupa yang aku minta tadi ya!" bisik Dewi seraya menuntun motornya ke luar. Rena balas dengan senyu
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
raniset04179919
buat yang negangkan lah,,, cerita adegang keluar negara
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status