Share

BAB 54_PERANG OPINI

Suara itu semakin tegas dan jelas. Belinda yang merasa dipanggil makin gemetaran. Sampai-sampai dia sudah lupa kepalanya sudah benjol sebesar bola kasti. 

"Kamu pinjam duit online ya, Bel?! Mungkin mereka debt collector!" seru Yuni. 

"Gak, Ma! Masak ada debt collector nagih tengah malam begini."

"Sudah. Sudah. Papa akan keluar. Kalian diam di sini."

Sebagai kepala keluarga, Imron memberanikan dirinya. Meski lututnya sudah meleyot, Imron terus saja melangkah. Yuni dan Belinda memperhatikan dari balik pintu kamar. 

"Si-si-siaaapa di luar? Untuk apa datang tengah malam begini?!"

"Aku Dareen dan temanku, Brayen!"

Seketika Belinda dan Yuni langsung saling pandang. 

"Dareen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status