Share

MENGUAK JALAN PENUH MISTERI

"Aku tau ini kamu, Dar!"

Pintu kamar berderit pelan.

Krieeet!

Seakan ada yng ingin menampakan perwujudannya.

"Aku sudah mencari bola mata kamu. Bahkan sama Ibu kamu juga. Tapi, bola mata kamu, enggak ada di tempat kecelakaan."

Belum sampai Riyani menyelesaikan semua kalimatnya.

Tiba-tiba ....

Pintu kamar yang semula terbuka pelan. Terbanting dengan keras.

Braaakkk!

"Haaahhh!"

Riyani langsung berjingkat. Sungguh dia terkejut.

"Dar! Aku tau kamu marah. Tapi, bagaimana aku mencarinya?"

"Rumah!"

"Rumah katamu?"

Namun tak ada seseorang pun yang terlihat di kamar itu. Dia hanya mendengar bisikan. Yang mengatakan rumah.

"Tapi, rumah siapa?"

Riyani melirik jam dinding. Yang menunjukkan angka sebelas. Hingga sebuah ketukan di kamar terdengar.

Tok tok tok!

"Emak!" Suara Harso lirih.

"A-apa?"

"Emak belum tidur?"

"Belum. Mas

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status