Share

RINTANGAN 2

"Sekali lagi maafkan kami. Bagaimana dengan benda lain?"

Belum sampai ada jawaban. Hamaz sudah mengeluarkan beberapa butiran tasbih yang berada di telapak tangannya. Lalu menunjukkan pada sosok ular itu.

"Pergilah kalian! Aku tidak ingin benda itu menyentuh sosokku!"

Aroma lebus dan anyir semakin kuat melesak rongga hidung mereka bertiga.

"Bolehkah kami lewat, Nyai?"

"Baiklah. Pergilah kalian! Andai ini bulan kawin, aku ingin kamu menjadi suami aku, Kang!" ujar wanita siluman itu.

Sosok sang ular, terus melihat arah Delon, yang terus menundukkan kepalanya.

"Jangan, Nyai. Dia sudah tak perjaka lagi. Milik seorang dedemit juga."

Kemudian, terdengar suara tawa yang mendesis serta melengking.

"Baiklah, Kang. Aku lepaskan dia! Walau aku tau dari baunya, dia masih perjaka," ucap siluman ular dengan meliukkan tubuh. Dan akhirnya pergi menghilang.

"Terima kasih, Nyai!"

Seketika Delon bergidik keras. Kedua matanya m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status