Share

Tiga Belas

"Nggak tahu, Sri. Kalau menurut Aris gimana? Mbak juga bingung. Mas Heru juga nyalahin mbak, katanya mbak yang bikin masalah ini. Andai mbak nggak mengusulkan supaya sertifikat itu dipinjam, pasti kejadian ini tidak perlu terjadi. Gitu kata Mas Heru." Senada dengan Sri, Dina pun menghembuskan nafas dengan gundah.

"Terus gimana dong, Mbak? Aku bingung nih," keluh Sri lagi dengan ekspresi semakin tak tenang.

Bagaimana ia bisa tenang, jika Dina yang lebih tua dan lebih berpembawaan diri tenang itu, saat ini justru terlihat sedang gelisah.

"Gini, kita tenang dulu. Urusan pinjam bank ini kan kesepakatan kita bersama. Jadi nggak bisa dong Mas Heru dan Aris mau nyalahin kita begitu aja. Orang yang make duitnya juga mereka sendiri. Kita cuma dikasih uang buat belanja tiap bulan. Itu pun jumlahnya nggak banyak. Pokoknya kita kompak aja Sri, kalau mereka mau menyalahkan kita, kita buka lagi perjanjian sebelum buka usaha dulu, bahwa apa pun yang terjadi mereka tidak akan m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status